Masuk minggu ketiga di bulan April 2018, sederet korporasi mengumumkan hasil pencapaian mereka sepanjang kuartal I-2018, yang mampu menorehkan hasil yang cukup positif. Beberapa diantaranya behasil mencatatkan raihan laba maupun pendapatan yang cukup signifikan serta peningkatan penjualan yang berhasil dibukukan perusahaan, dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Sementara itu, beberapa perusahaan juga telah menetapkan pembagian dividen bagi para pemegang saham, dari hasil positif yang berhasil dibukukan untuk tahun buku 2017, lalu. Begitupun dengan keberhasilan perusahaan BUMN yang mengalami pertumbuhan aset yang signifikan pada tahun lalu.
PT Angkasa Pura I (Persero): Angkasa Pura I Alami Kenaikan Trafik Penumpang Sebesar 10%
Angkasa Pura I berhasil mencatatkan peningkatan jumlah trafik penumpang di 13 bandara yang dikelolanya dengan pertumbuhan pada triwulan I-2018, sebesar 10% dibanding periode yang sama pada 2017.
Pada triwulan I-2018 ini, trafik penumpang di 13 bandara Angkasa Pura I di catat mencapai 22,38 juta orang atau naik sebesar 10% dibanding periode yang sama pada 2017 yang mencapai 20,35 juta orang.
Trafik penumpang tertinggi terjadi di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan jumlah penumpang sebanyak 5,16 juta orang, kemudian Bandara Juanda Surabaya dengan total trafik sebesar 4,98 juta orang atau sekitar 22% dari total trafik bandara Angkasa Pura I. Jumlah ini tumbuh 8,23% dibanding periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar 4,6 juta orang.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk: Krakatau Steel Bukukan Kenaikan Pendapatan Sebesar 7,76%
Krakatau Steel berhasil mencatatkan raihan positif dengan membukukan kenaikan pendapatan sebesar 7,76% dengan laba operasi senilai USD50,74 juta pada 2017. EBITDA atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi Perseroan meningkat signifikan sebesar 50,30% menjadi USD155,18 juta.
Sementara itu, kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi secara signifikan meningkat 203,74% secara year on year (yoy) menjadi USD204,16 juta selama periode tersebut, seiring dengan kenaikan pendapatan bersih.
Salah satu faktor yang mendukung peningkatan pendapatan ini adalah naiknya harga jual rata-rata produk baja di 2017. Di mana harga jual rata-rata produk baja Hat Rolled Coil mengalami peningkatan 32,68% menjadi USD597 per ton di 2017 dari USD450 per ton di 2016.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk: Naik 15,13%, Bank BTN Bukukan Laba Bersih Rp684 Miliar
Bank BTN berhasil membukukan raihan positif dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp684 miliar di kuartal I-2018, atau naik 15,13% year on year (yoy) dari periode sama tahun 2017 Rp594 miliar.
Dana pihak ketiga (DPK) Perseroan juga naik 23,54% yoy dari Rp157,41 triliun pada kuartal I-2017 menjadi Rp194,48 triliun kuartal I-2018. Kenaikan simpanan tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan.
Adapun, pertumbuhan terbesar simpanan tersebut bersumber dari kenaikan tabungan yang tumbuh sebesar 43,35% yoy dari Rp30,74 triliun pada akhir Maret 2017 menjadi Rp44,06 triliun di periode yang sama tahun ini.
PT Bukit Asam Tbk: PTBA Berhasil Mengantongi Laba Bersih Sebesar Rp1,45 Triliun
PTBA berhasil membukukan laba bersih senilai Rp1,45 triliun pada kuartal I-2018, atau tumbuh 66,64% year on year (yoy), dengan pendapatan yang mencapai Rp5,75 triliun atau tumbuh 26,43% yoy dari kuartal I-2017 sebesar Rp4,55 triliun.
Laba bersih PTBA dalam periode 3 bulan pertama 2018 mencapai Rp1,45 triliun. Angka itu melonjak 66,64% yoy dari sebelumnya Rp870,83 miliar. Jumlah kas perusahaan per akhir periode sebesar Rp7,93 triliunn naik dari sebelumnya Rp4 triliun.
Sementara itu, Perseroan juga berhasil mencatatkan kenaikan volume penjualan batubara sebesar 15,90% selama kuartal I-2018. Peningkatan penjualan ini merupakan bagian dari strategi Perseroan untuk memanfaatkan pergerakan indeks harga batubara dunia yang relatif masih tinggi saat ini.
PT Petrosea Tbk: Melebihi Target, Petrosea Bukukan Pendapatan Sebesar US$92,5 Juta di Kuartal-I 2018
Petrosea mencatatkan kinerja melebihi target di sepanjang kuartal-I 2018, di mana pada kuartal pertama 2018, Perusahaan berhasil membukukan pendapatan sebesar US$92,5 juta. Angka tersebut melebihi target yang ditentukan, yaitu senilai US$89,5 juta. Adapun laba bersih tercatat sebesar US$1,5 juta per Maret 2018.
Pencapaian kuartal-I 2018 didukung oleh dua kontrak baru yang di teken pada awal tahun ini. Petrosea diketahui telah menandatangani perubahan dan perpanjangan kontrak baru dengan dua mitra, yaitu PT Indonesia Pratama dan PT Kideco Jaya Agung.
Sementara itu, Perusahaan juga baru saja membagikan dividen final dengan tunai sebesar US$4,50 juta, atau 54,68% dari total laba bersih Perusahaan. Pada 2017, pendapatan Perusahaan tercatat mencapai US$259,87 juta. Nilai itu meningkat 24,12% year on year (yoy) dari 2016 sebesar US$209,37 juta.
PT United Tractors Tbk: United Tractors Bukukan Pertumbuhan Penjualan Alat Berat Sebesar 38%
United Tractors berhasil membukukan penjualan alat berat sebanyak 1.171 unit pada kuartal-I 2018, atau naik 38% secara tahunan. Realisasi penjualan perusahaan pertambangan dan alat berat pada kuartal-I 2018 ini, sejalan dengan target Perseroan yang telah ditetapkan sebelumnya. Di mana target penjualan alat berat hingga akhir tahun sekitar 4.200 unit hingga 4.500 unit.
Sementara untuk entitas anak Perseroan yakni Acset akan fokus di sektor konstruksi infrastruktur, dan diharapkan jumlah kontrak baru yang bisa di raih sekitar Rp10 triliun.
Adapun sepanjang tahun 2017 lalu, Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp7,40 triliun. Dari capaian tersebut, Perseroan bersama-sama dengan pemegang sahamnya pun bersepakat untuk mengalokasikan sekitar 44,59% laba bersih atau senilai Rp3,3 triliun untuk dividen.
PT Semen Indonesia Tbk: Semen Indonesia Catat Kenaikan Penjualan Sebesar 4%
Semen Indonesia mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 4% pada kuartal-I 2018, jika dibandingkan periode sama pada tahun lalu. Ini merupakan pencapaian yang cukup positif di tengah kondisi pasar yang masih belum menentu dan ketatnya persaingan pasar di industri semen.
Pada kuartal-I 2018, volume penjualan di pasar domestik sekitar 6,19 juta ton atau naik tipis 1,3% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 6,11 juta ton. Sementara, di pasar ekspor, Perseroan mencatatkan kenaikan volume penjualan sebesar 44,9% dari 412.000 ton pada kuartal-I 2017 menjadi 597.000 ton pada kuartal-I 2018.
Sehingga, secara total volume penjualan Perseroan sampai tiga bulan pertama tahun ini mencapai 6,79 juta ton. Pencapaian tersebut naik 4% dibandingkan triwulan pertama tahun lalu. Sedangkan konsumsi domestik sampai Maret 2018 tercatat sebesar 15,7 juta ton, atau naik 6,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2017.
PT Bank Mandiri Taspen: Tumbuh 148%, Bank Mantap Berhasil Bukukan Laba Bersih Rp77,4 Miliar
Bank Mantap berhasil mencatatkan kinerja yang positif hingga kuartal-I 2018 dengan raihan laba sebesar Rp77,4 miliar atau tumbuh 148% dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan laba Bank Mantap hingga kuartal pertama tahun ini menunjukkan bahwa kinerja Perseroan semakin membaik di tengah situasi makroekonomi dan daya beli masyarakat yang belum kondusif. Di mana hingga Maret tahun ini kredit yang disalurkan Bank Mantap mencapai Rp11,94 triliun.
Kredit Bank Mantap hingga Maret 2018 melonjak 93% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni sekitar Rp11,94 triliun. Pertumbuhan kredit Perseroan dimotori oleh segmen pensiunan yang meningkat 160,9% secara year on year (yoy) menjadi Rp10,10 triliun, dengan rasio NPL kredit secara keseluruhan yaitu 0,64%.
Kementerian BUMN: Aset Perusahaan BUMN Naik Menjadi Rp7.212 Triliun di 2017
Perusahaan BUMN tengah menunjukkan jati dirinya sebagai “Agen Pembangunan Nasional”. Di mana pada 2014, terdapat 24 perusahaan BUMN yang mengalami kerugian, namun hingga 2017 yang lalu, jumlah perusahan pelat merah yang merugi berkurang menjadi 13 perusahaan dan ditargetkan 2019, seluruh perusahaan BUMN tak lagi merugi.
Berkurangnya BUMN yang merugi, juga dibarengi dengan keuntungan BUMN yang naik sekitar 30 persen dari sebelumnya sekitar Rp148 triliun pada akhir 2014, menjadi Rp183 triliun.
Tercatat dari 143 perusahaan, pada tahun 1998 keuntungannya Rp14 triliun, sementara hingga akhir 2017 keuntungan mencapai Rp187 triliun. Sedangkan pada akhir 2014 adalah sebesar Rp143 triliun. Artinya, dalam 3 tahun bisa meningkat Rp44 triliun, Aset yang tadinya Rp4.387 triliun di akhir tahun 2014, hingga akhir 2017 lalu, menjadi Rp7.212 triliun.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk: Adhi Karya Tebar Dividen Rp103,83 Miliar
Adhi Karya bakal membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar 20% dari laba 2017 yakni Rp103,83 miliar. Jumlah dividen ini jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu yang hanya sebesar Rp94,03 miliar dari total laba bersih Rp313,45 miliar.
Jumlah dividen yang akan dibagikan tersebut, merupakan hasil dari total laba bersih yang diraih Perseroan sepanjang 2017 yang senilai Rp514,4 miliar. Meski demikian, persentase dividen yang dibagikan ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu yang mencapai 30% dari laba.
Sementara itu, Persroan juga mencatatkan perolehan kontrak baru pada Maret 2018, yakni sebesar Rp3 triliun. Angka ini tumbuh 78,6% dibandingkan perolehan kontrak baru di Februari yang sebesar Rp1,3 triliun.
PT Timah Tbk: PT Timah Bagikan Dividen Sebesar Rp175 Miliar
PT Timah sepakat membagikan dividen sebesar 35% dari perolehan laba 2017 yang sebesar Rp502 miliar. Perseroan membagikan dividen pada para pemegang saham sekira Rp175 miliar. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2017.
Kinerja Perseroan sepanjang 2017 telah memberikan peningkatan kontribusi terhadap nilai tambah bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Untuk kontribusi berupa pajak yang dibayarkan oleh Perseroan meningkat 120% yaitu sebesar Rp409 miliar jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp185 miliar dan royalti naik sebesar 52% atau sebesar Rp263 miliar dari tahun sebelumya sebesar Rp173 miliar.
Sementara itu, tahun ini Perseroan menargetkan pertumbuhan produksi hilir pertimahan melalui tin chemical dan tin soldier mencapai 20%. Pertumbuhan ini didukung oleh kerjasama yang sudah dilakuan oleh Perseroan dengan Yunnan Tin Group (Holding) Company Limited.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk: Bangun Tol Batang-Semarang, Jasa Marga Raih Kredit Sindikasi Senilai Rp7,731 Triliun
Jasa Marga melalui anak usahanya, yakni PT Jasamarga Semarang-Batang, baru saja mendapatkan pinjaman berupa kredit sindikasi sebesar Rp7,731. Perseroan berhasil meraih pinjaman tersebut dari tujuh bank dan satu lembaga pembiayaan infrastruktur untuk membiayai pembangunan tol Batang-Semarang.
Proyek tol tersebut menelan dana hingga Rp11,04 triliun. Dari total dana tersebut, pendanaan sebesar 30% berasal dari kas internal dan sebesar 70% dari pinjaman.
Pinjaman ini sendiri memiliki tenor selama 15 tahun, dengan bunga pinjaman kredit sindikasi sebesar 9,08%. Tol Batang-Semarang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional dengan panjang 75 kilometer (km). Proyek ini direncanakan selesai pada September 2018.(DD)