PT Timah Tbk (TINS) sepakat membagikan dividen sebesar 35% dari perolehan laba 2017 yang sebesar Rp502 miliar. Perseroan membagikan dividen pada para pemegang saham sekira Rp175 miliar. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2017.
Direktur Utama PT Timah Tbk Mochtar Riza Pahlevi Tabrani mengatakan, strategi yang telah di susun pada tahun sebelumnya telah dilaksanakan secara konsisten. “Hal ini dapat dilihat dari peningkatan kinerja keuangan maupun kinerja operasi,” ucap Mochtar, dalam keterangannya yang dilansir Okezone.com, Senin (16/4/2018).
Dijelaskan pula bahwa kinerja Perseroan sepanjang 2017 telah memberikan peningkatan kontribusi terhadap nilai tambah bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Untuk kontribusi berupa pajak yang dibayarkan oleh Perseroan meningkat 120% yaitu sebesar Rp409 miliar jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp185 miliar dan royalti naik sebesar 52% atau sebesar Rp263 miliar dari tahun sebelumya sebesar Rp173 miliar.
Sementara itu, tahun ini Perseroan menargetkan pertumbuhan produksi hilir pertimahan melalui tin chemical dan tin soldier mencapai 20%. Pertumbuhan ini didukung oleh kerjasama yang sudah dilakuan oleh TINS dengan Yunnan Tin Group (Holding) Company Limited.
Mochtar mengatakan, untuk tahun ini produksi tin chemical dan tin soldier TINS ditargetkan mencapai 6.000 ton, naik 20% dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 5.000 ton.
“Dengan kerjasama bersama Yunnan Tin Group, akhirnya kami bisa membuka akses pemasaran secara global. Dan tahun ini produksi hilir kami meningkat, ditargetkan mencapai 6.000 ton tahun 2018,” terang Mochtar, seperti dikutip Kontan.co.id, Senin (16/4/2018).
Mochtar memperkirakan peningkatan produksi hilir pertimahan itu mampu berkontribusi kepada pendapat TINS tahun ini sebanyak 50%. Di mana pendapatan TINS tahun ini ditargetkan mencapai Rp10,14 triliun-Rp10,32 triliun.
“Produk hilir ini mendorong sekali penjualan kami. Karena partner kami sangat berpengalaman sekali. Yang akhirnya bisa membuka akses pemasaran,” ungkap Mochtar.
Selain dengan Yunnan, TINS juga tengah membidik kerjasama eksplorasi timah di Nigeria dengan perusahaan Topwide Ventures Limited. Saat ini rencana kerjasama itu sudah memasuki tahap feasibility study (FS). Ditargetkan untuk eksplorasi timah bisa menghasilkan sekitar 5.000 ton.(DD)