Adhi Karya Tebar Dividen Rp103,83 Miliar

ilustrasi
RUPS Adhi Karya, Jumat 13 April 2018 | Dok. ADHI Karya

PT Adhi Karya (Persero) Tbk bakal membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar 20% dari laba 2017 yakni Rp103,83 miliar. Jumlah dividen ini jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu yang hanya sebesar Rp94,03 miliar dari total laba bersih Rp313,45 miliar.

Jumlah dividen yang akan dibagikan tersebut, merupakan hasil dari total laba bersih yang diraih Perseroan sepanjang 2017 yang senilai Rp514,4 miliar. Hal tersebut sebagaimana dikatakan Direktur Adhi Karya Budi Harto, dalam keterangannya yang dilansir Wartaekonomi.co.id, akhir pekan kemarin.

Dividen akan kita bagikan sebesar 20% dari nilai laba bersih Perseroan Rp103,83 miliar,” jelas Budi Harto.

Meski demikian, persentase dividen yang dibagikan ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu yang mencapai 30% dari laba. Menurutnya, penurunan persentase ini disebabkan banyaknya proyek yang sedang dikerjakan Adhi sehingga membutuhkan anggaran lebih.

Sementara itu, Adhi juga mencatatkan perolehan kontrak baru pada Maret 2018, yakni sebesar Rp3 triliun. Angka ini tumbuh 78,6% dibandingkan perolehan kontrak baru di Februari yang sebesar Rp1,3 triliun.

Realisasi perolehan kontrak baru tersebut di antaranya adalah Trans Park Bekasi (Pekerjaan Arsitektur dan MEP) senilai Rp845,8 miliar. Pengerjaan gelagar, gerbang tol, dan fasilitas penunjang jalan tol lainnya di Tol Bakauheni sebesar Rp186,8 miliar. Juga proyek lainnya yaitu lanjutan penantaan kawasan kompleks Gelora Bung Karno sebesar Rp134,2 miliar.

“Proyek yang paling banyak, di lingkungan BUMN. Proyek kontrak saat ini mencapai Rp3,39 triliun. Proyek yang tender Rp1,3 triliun. Jadi total proyek yang sudah kontrak dan tender Rp4,46 triliun. Ini semoga tercapai sesuai dengan rencana kami,” jelas Budi Harto, seperti dikutip Merdeka.com, Sabtu (14/4/2018).

Budi Harto juga menjelaskan, bahwa lini bisnis konstruksi dan energi mendominasi perolehan kontrak baru hingga Maret 2018 dengan persentase 87,3%. Sedangkan lini bisnis properti sebesar 10%, selebihnya merupakan lini bisnis lainnya.(DD)