Masuk minggu kedua di bulan Februri 2018, beberapa perusahaan mulai merilis capaian kinerja mereka di tahun lalu. Terlihat beberapa perusahaan berhasil membukukan raihan kinerja yang tumbuh positif dan cukup signifikan.
Sementara, salah satu perusahaan konstruksi terbesar milik Pemerintah, meluncurkan obligasi kelas dunia atau global bonds di bursa saham London, dan banyak diminati investor asing.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk: Luncurkan Obligasi di Bursa London, Komodo Bonds WIKA Jadi yang Terbesar di Dunia
Peluncuran obligasi WIKA di bursa London, cukup mendapatkan sambutan positif dari pasar. Obligasi Komodo bonds WIKA untuk jangka 3 tahun ini, berhasil membukukan transaksi sebesar Rp5,4 triliun atau sekitar US$405 juta, dengan kupon obligasi 7,7% per tahun.
Obligasi tersebut mendapat dukungan dari investor global dan mengalami oversubscribed mencapai 2,5 kali. Peluncuran surat utang WIKA sangat diminati investor global.
Saat ini Komodo Bonds WIKA merupakan penerbitan komodo bonds terbesar di dunia. WIKA dan Jasa Marga turut berkontribusi membuka jalan bagi pasar Komodo Bonds global dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk: Tutup Tahun 2017, Bank bjb Kantongi Laba Bersih Rp1,6 Triliun
Bank bjb menutup tahun 2017 dengan pencapaian hasil yang cukup gemilang, dengan membukukan laba bersih sebesar Rp1,6 triliun atau tumbuh 1,5% dibandingkan dengan perolehan tahun 2016.
Pencapaian tersebut didorong peningkatan penyaluran kredit 12% year on year (y-o-y) dengan nilai sebesar Rp70,7 triliun. Dari sisi pertumbuhan kredit, kontribusi terbesar masih berasal dari segmen kredit konsumer yang tumbuh 6,5%.
Adapun total Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp81 triliun tumbuh sebesar 11,2% (y-o-y). Selain itu fee based income juga mengalami kenaikan sebesar 24,5% y-o-y. Dengan kinerja yang baik pada 2017 tersebut, total aset menjadi sebesar Rp108,4 triliun atau tumbuh 13,1% (y-o-y).
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk: Laba Berhasil Tumbuh 49,5%, Mandiri Kucurkan Pinjaman US$100 Juta ke Pertamina
Bank Mandiri baru saja mencatat kinerja positif hingga akhir tahun 2017, dengan membukukan laba bersih Rp20,6 triliun atau tumbuh 49,5 persen secara year on year (yoy). Pencapaian ini seiring dengan upaya Perseroan dalam memperbaiki kualitas aset produktif dan meningkatkan fungsi intermediasi.
Pencapaian tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 0,6 persen menjadi Rp54,8 triliun dan peningkatan pendapatan atas jasa (fee based income) sebesar 16,4 persen menjadi Rp23,3 triliun.
Sementara itu, Bank Mandiri juga baru saja mengucurkan pinjaman 100 juta dolar AS kepada PT Pertamina (Persero) dalam pembiayaan sindikasi yang bertotal nilai 600 juta dolar AS. Bank Mandiri menjadi satu-satunya bank dari Indonesia yang menjadi “mandated lead arranger”, di luar delapan bank asing lain dalam sinidikasi itu.
PT Taspen (Persero): Tumbuh 192%, Taspen Catat Laba Sebesar Rp721 Miliar Lebih
Taspen berhasil mencatatkan laba sebesar Rp721,73 miliar di tahun 2017, atau tumbuh 192 persen dibandingkan capaian laba di 2016. Persentase pencapaian target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tercatat sebesar 105 persen.
Untuk aset tercatat sebesar Rp230,38 triliun atau tumbuh 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan aset Taspen di tahun 2017 ini mengungguli pertumbuhan aset industri asuransi dan BPJS sebesar 6,5 persen.
Sementara, dari sisi Tunjangan Hari Tua (THT) yang telah dibayarkan sebesar Rp8,42 triliun atau tumbuh 19 persen, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar Rp300 miliar atau tumbuh 24 persen dan Jaminan Kematian (JKN) dengan klaim Rp890 miliar atau tumbuh 18 persen.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk: Ruas Tol Bertambah, Jasa Marga Berhasil Kantongi Laba Bersih Rp2,2 Triliun
Jasa Marga berhasil meraih laba bersih sebesar Rp2,2 triliun di sepanjang 2017 atau tumbuh sebesar 16,5% dari tahun sebelumnya. Pencapaian ini merupakan hasil yang diperoleh Perseroan dalam menjalankan strategi untuk menjaga kinerja positif.
Pertumbuhan laba tersebut berasal dari Pendapatan usaha di luar konstruksi yang tercatat sebesar Rp8,9 triliun atau meningkat dari tahun 2016. Dengan kontribusi dari pendapatan tol senilai Rp8,3 triliun atau naik 4,5% dari tahun 2016 dan pendapatan usaha lain Rp640,4 miliar.
Di sisi lain, ruas-ruas jalan tol baru menyumbang pertumbuhan aset dari sisi hak pengusahaan jalan tol yang mencapai Rp56 triliun atau meningkat sebesar 61,2% dari tahun 2016. Sehingga total aset Jasa Marga pada tahun 2017 tercatat Rp79,2 triliun atau tumbuh sebesar 48% dari tahun 2016.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk: 2017, BTN Berhasil Membukukan Laba Sebesar Rp3,02 Triliun
BTN berhasil mencatat kinerja positif di sepanjang 2017 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp3,02 triliun atau naik 15,59 persen (year on year/yoy), dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yakni Rp2,61 triliun.
Kenaikan laba tahun 2017 ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih Perseroan, seiring naiknya penyaluran kredit dan penghimpunan simpanan. Tercatat, pendapatan bunga bersih BTN tumbuh 14,45 persen (yoy) menjadi Rp9,44 triliun. Sementara itu, pendapatan operasional lainnya mencapai Rp1,61 triliun atau tumbuh 25,39 persen (yoy).
Sementara itu, kinerja positif Perseroan di 2017 cukup berpengaruh pada peningkatan performa harga saham BTN yang juga ikut melesat. Harga saham BBTN tercatat meroket sebesar 105,17 persen dari Rp 1.740 pada penutupan perdagangan 2016 menjadi Rp 3.570 per lembar saham pada penutupan perdagangan 2017.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk: Krakatau Steel Bakal Lepas Sebagian Saham Anak Usahanya Melalui IPO
Krakatau Steel berencana untuk melepas sebagian saham salah satu anak perusahaannya, yakni PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), melalui skema initial public offering (IPO) di lantai bursa. Rencananya, IPO KBS akan dilaksanakan pada semester II tahun 2018 atau tepatnya kuartal III tahun 2018.
Sebelumnya, KBS yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan ini sempat akan digabungkan ke Pelindo II. Hal itu dilakukan, untuk mengurangi biaya produksi dari KS Group.
Namun, seiring membaiknya keuangan pabrik baja terpadu itu, penggabungan pun tidak jadi dilanjutkan. Perusahaan, akhirnya memutuskan untuk melepas saham ke publik.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk: BNI Jadi Bank Pemberi Layanan Remitansi Terbaik di Asia Tenggara
BNI untuk ke-9 kalinya, menerima penghargaan sebagai bank yang memberikan layanan remitansi terbaik dibandingkan perbankan lain di negara-negara Asia Tenggara. BNI berhasil meraih 11th Annual Best Deal & Solution Awards dari Alpha Southeast Asia untuk kategori “Best Remittance Provider in Southeast Asia 2017”.
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Alpha Southeast Asia kepada perbankan di kawasan Asia Tenggara yang memiliki prestasi dibidangnya masing-masing. Keberhasilan BNI meraih penghargaan ini tidak lepas dari inovasi yang terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan partner BNI.
Perkembangan layanan Remitansi BNI tidak terlepas dari penguatan dukungan perusahaan terhadap para tenaga migrant Indonesia di luar negeri, yang antara lain dilakukan melalui program KAMI (Keluarga Migran Indonesia) Bersama BNI.
PT Waskita Karya (persero) Tbk: Semester I-2018, Waskita Karya Targetkan 564 Kilometer Jalan Tol Bakal Beroperasi
Waskita Karya menargetkan akan segera mengoperasikan 564 kilometer jalan tol di sepanjang semester I-2018. Perseroan yang saat ini memiliki 1.315 kilometer jalan tol baik sebagai kontraktor maupun investor, juga menargetkan bakal merampungkan seluruh proyek tersebut di semester II-2018.
Salah satu proyek strategis nasional yang dikerjakan Perseroan saat ini adalah pembangunan Transmisi Sumatera sepanjang 395 km yang ditargetkan rampung di akhir tahun 2019. Proyek yang menelan biaya Rp6,1 triliun ini telah mencapai 49,7% untuk tahap I dan 47,5% untuk tahap II.
Pembangunan jalan tol sendiri merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang ditugaskan kepada emiten berkode WSKT ini. Proyek strategis nasional lainnya yang dikerjakan Waskita Karya yakni pembangunan Transisi Sumatera 500 kV sepanjang 395 kilometer yang terbentang dari New Aur Duri sampai Peranap. Proyek strategis berikutnya adalah light rail transit (LRT) Sumatera Selatan.
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk: PTPP Raih Kontrak Baru Rp2,3 Triliun Selama Januari 2018
PTPP selama Januari 2018 mencatat total perolehan kontrak baru senilai Rp2,3 triliun. Kontrak tersebut, terdiri atas raihan PTPP induk sebesar Rp929 miliar dan entitas anak Rp1,4 triliun.
Perolehan kontrak baru PTPP induk terdiri dari proyek Gedung AEON Apartment Phase 2 (Struktur) sebesar Rp523 miliar dan proyek infrastruktur executive Port Merak sebesar Rp406 miliar.
Kontribusi terbesar kontrak baru di bulan Januari 2018 disumbangkan oleh PT PP Presisi Tbk (PPRE), entitas anak yang bergerak sebagai kontraktor berbasis peralatan berat. PPRE berhasil meraih kontrak baru sebesar Rp1 triliun (setelah eliminasi), disusul oleh PT PP Properti Tbk (PPRO) sebesar Rp200 miliar, PT PP Urban sebesar Rp130 miliar (setelah eliminasi), dan PT PP Energi sebesar Rp20 miliar.
PT Hexindo Adiperkasa Tbk: Penjualan Tumbuh 34,61%, Hexindo Kantongi Pendatan US$239,72 Juta
Hexindo Adiperkasa (HEXA) berhasil mengantongi pendapatan US$239,72 juta dalam sembilan bulan yang berakhir Desember 2017. Pendapatan HEXA meningkat 19,14% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sekadar informasi, HEXA menggunakan tahun pelaporan yang dimulai pada 1 April. Berdasarkan laporan keuangan HEXA, lonjakan pendapatan hingga Desember lalu berasal dari penjualan dan penyewaan alat berat. Segmen pendapatan ini melonjak 34,61% menjadi US$131,74 juta hingga akhir Desember 2017 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya US$97,87 juta.
Selain pendapatan, laba HEXA pun naik tinggi hingga mencapai US$15,29 juta, meningkat 36,15% ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yakni US$11,23 juta.(DD)