PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berhasil mencatat kinerja positif di sepanjang 2017 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp3,02 triliun atau naik 15,59 persen (year on year/yoy), dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yakni Rp2,61 triliun.
Dalam keterangan yang dikutip Cnnindonesia.com, Selasa (13/2/2018), Direktur Utama BTN Maryono, menjelaskan bahwa kenaikan laba tahun 2017 ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih Perseroan, seiring naiknya penyaluran kredit dan penghimpunan simpanan.
Tercatat, pendapatan bunga bersih BTN tumbuh 14,45 persen (yoy) menjadi Rp9,44 triliun. Sementara itu, pendapatan operasional lainnya mencapai Rp1,61 triliun atau tumbuh 25,39 persen (yoy).
Sementara itu, kinerja positif Perseroan di 2017 cukup berpengaruh pada peningkatan performa harga saham BTN yang juga ikut melesat. Harga saham BBTN tercatat meroket sebesar 105,17 persen dari Rp 1.740 pada penutupan perdagangan 2016 menjadi Rp 3.570 per lembar saham pada penutupan perdagangan 2017.
Maryono mengatakan, kapitalisasi pasar atau market cap BBTN juga meningkat. Akhir tahun 2017, market cap BBTN ini mencapai Rp37,8 triliun meningkat 105,17 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp18,42 triliun.
“Harga saham kita naik dari Rp 2.100 menjadi Rp 3.610 di tahun 2017, kalau dilihat market cap juga ikut meningkat 105,17 persen,” ujar Maruyono, dalam keterangannya yang dikutip Kontan, Selasa (13/2/2018).
Dari sisi bisnis, Perseroan telah menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp198,99 triliun atau tumbuh 21,01 persen (yoy). Kontribusi terbesar berasal dari penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang mencapai 90,07 persen dengan nilai Rp178,23 triliun atau tumbuh 21,14 persen secara tahunan.(DD)