PT Taspen (Persero) berhasil mencatatkan laba sebesar Rp721,73 miliar di tahun 2017, atau tumbuh 192 persen dibandingkan capaian laba di 2016. Persentase pencapaian target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tercatat sebesar 105 persen.
Direktur Utama PT Taspen (Persero) Iqbal Latanro, mengatakan bahwa untuk aset tercatat sebesar Rp230,38 triliun atau tumbuh 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pertumbuhan aset Taspen di tahun 2017 ini mengungguli pertumbuhan aset industri asuransi dan BPJS sebesar 6,5 persen,” kata Iqbal, dalam keterangannya yang dikutip Merdeka.com, Senin (12/2/2018).
Sementara, lanjut Iqbal, dari sisi Tunjangan Hari Tua (THT) yang telah dibayarkan sebesar Rp8,42 triliun atau tumbuh 19 persen, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar Rp300 miliar atau tumbuh 24 persen dan Jaminan Kematian (JKN) dengan klaim Rp890 miliar atau tumbuh 18 persen.
“Tingginya kematian PNS aktif yang berdampak meningkatnya jumlah klaim 18,39 persen atau di atas RKAP. JKN itu rata-rata meninggalnya berada pada usia 46-55 tahun atau sebesar 60 persen. Jumlahnya klaim tinggi,” tutur Iqbal, seperti dikutip Okezone.com, Senin (12/2/2018).
Iqbal menambahkan, meskipun di tengah kebijakan moratorium rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN), jumlah premi/iuran yang berhasil dihimpun pada 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 4 persen dari Rp7,47 triliun di 2016 menjadi Rp7,81 triliun di 2017.
Hal ini, berbanding lurus dengan peningkatan premi/iuran, pembayaran klaim di 2017 tercatat sebesar Rp9,61 triliun atau meningkat 18 persen dibandingkan dengan 2016.(DD)