Masuk minggu keempat di bulan Mei 2018, terdapat beberapa kegiatan perusahaan dalam rangka menyambut bulan Ramadan dan Lebaran 2018. Selain itu, terdapat juga pencapaian yang berhasil diraih, baik dari segi kinerja perusahaan, maupun dari segi prestasi.
Sementara itu, beberapa perusahaan juga melakukan aksi korporasinya dengan melakukan strategi dalam rangka meningkatkan kinerja mereka. Selain itu, ada juga rencana dari salah satu bank syariah milik perusahaan BUMN yang tengah melakukan persiapan untuk IPO di tahun depan.
PT Mandiri Sekuritas: Hingga April, Mandiri Sekuritas Catatkan Nilai Transaksi Saham Sebesar Rp70,7 Triliun
Mandiri Sekuritas berhasil menjadi broker terbaik dengan pangsa pasar 5,1% di Bursa Efek Indonesia (BEI), dan mampu mencatatkan nilai transaksi saham sebesar Rp70,7 triliun hingga April 2018. Angka tersebut meningkat dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 33%.
Rata-rata transaksi harian sebesar Rp853 miliar dengan komposisi 60% transaksi oleh klien institusi dan 40% kontribusi dari nasabah ritel atau individu. Selain itu, hingga Mei 2018, Mandiri Sekuritas telah menyelasaikan tujuh penerbitan global bond senilai Rp18,8 triliun dan menguasai 13,2% pangsa pasar obligasi di kawasan regional.
Dari bisnis penjaminan emisi, Mandiri Sekuritas mampu melaksanakan 16 mandat untuk obligasi dan surat utang lainnya dengan porsi senilai Rp7,04 triliun, memegang 13,7% pangsa pasar. Serta berhasil merampungkan tiga mandat penjaminan emisi saham dengan nilai penjaminan sebesar Rp1,05 triliun, mewakili 10,3% pangsa pasar dari seluruh nilai penjaminan yang ada.
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk: Kuartal I/2018, GMF AeroAsia Bukukan Pendapatan USD115,9 Juta
GMF AeroAsia berhasil membukukan pendapatan operasional senilai USD115,9 juta atau meningkat 9% year on year (YoY) setelah pada triwulan yang sama pada tahun 2017, perusahaan dengan kode emiten GMFI ini, membukukan pendapatan USD106 juta.
Pada kuartal pertama 2018, GMFI juga berhasil mengantongi laba bersih sebesar USD7,4 juta dengan margin 6,3%. Pencapaian laba bersih ini diikuti dengan arus kas yang meningkat 28% YoY sebesar USD48,4 juta.
Selain itu, komposisi pendapatan dari non afiliasi meningkat menjadi 43,8% sedangkan pada tahun 2017 sebesar 38% dikuartal yang sama. Disamping kinerja keuangan yang baik, GMFI juga menghasilkan performa operasional yang gemilang. GMFI berhasil mencatat tingkat dispatch reliability sebesar 99,64%. Selain itu, GMFI juga mencatatkan angka 100% pada aspek turn around time.
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero): Garap Pelaku Bisnis Startup, Pelindo III Bangun Menara Perkantoran Senilai Rp497 Miliar
Pelindo III melalui cucu usahanya yakni PT Pelindo Properti Indonesia (PPI) sedang membangun menara perkantoran Pelindo Place di bilangan Perak Timur, Surabaya, Senilai Rp497 miliar.
Keberadaan Pelindo Place diharapkan bakal menjadi opsi yang patut diperhitungkan bagi para pelaku usaha yang mengedepankan aspek kedekatan lokasi dengan area pelabuhan dan komersial.
Tak hanya sekadar berfokus pada perusahaan-perusahaan mainstream, PPI juga menyasar kebutuhan akan ruang kerja bersama atau lazim disebut coworking space, dengan membidik pemain bisnis startup yang mencari ruang kerja yang bernilai efisien dan representatif.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk: Hadapi Ramadan dan Lebaran 2018, Bank BTN Siapkan Dana Rp43,6 Triliun
Bank BTN melakukan antisipasi lonjakan kebutuhan uang tunai menjelang Lebaran 2018, dengan mengalokasikan dana Rp43,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang tunai bagi masyarakat.
Jumlah dana tersebut dianggarkan untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan uang tunai yang diprediksi meningkat di H-23 (23 Mei 2018) hingga H+11 (27 Juni 2018) setelah Idul Fitri atau kurang lebih 36 hari. Angka yang disipakn Bank BTN tersebut melonjak lebih dari 48% dibandingkan persiapan uang tunai tahun lalu yang mencapai Rp29,4 triliun.
Dari alokasi dana yang sebesar Rp43,6 triliun, sebanyak 30% atau sekitar Rp13 triliun akan dialokasikan untuk pengisian mesin ATM BTN. Kemudian, sisanya atau sekitar Rp30,6 triliun dianggarkan untuk kas pada kantor cabang.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk: BRI Catat Jumlah Asset Under Management Nasabah Prioritas Mencapai Rp82,7 Triliun
BRI mencatat hingga akhir April 2018, telah memiliki lebih dari 52 ribu nasabah prioritas, dengan Asset Under Management (AUM) mencapai Rp82,7 triliun.
Dalam rangka meningkatkan loyalitas nasabah prioritas, baru-baru ini BRI bersama PT Panen Lestari Internusa (PLI) melalui Galeries Lafayette Departement Store, gerai ritel yang dimilikinya, turut memeriahkan suasana Ramadan dengan mempersembahkan “RAMADAN FASHION SOIREE” yang diselenggarakan pada hari Rabu, 23 Mei 2018 di Galeries Lafayette, Pacific Place SCBD Jakarta.
Saat ini BRI tengah gencar meningkatkan customer retention atau loyalty dari nasabah BRI Prioritas melalui beragam cara. Persaingan bisnis perbankan di segmen High Networth Individual (HNWI) yang semakin ketat, menjadikan industri perbankan berlomba-lomba memberikan layanan one stop financial solution kepada nasabah premiumnya.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk: Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp50 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran
Bank Mandiri telah menyiapkan kebutuhan uang tunai untuk menyambut Lebaran 2018 sebesar Rp50 triliun atau naik 25% dari tahun lalu yang sebesar Rp40 triliun.
Dari uang sebesar Rp50 triliun tersebut, Bank Mandiri mengalokasikannya dari kas internal sebesar 80% sedangkan sisanya dari Bank Indonesia (BI). Tahun lalu, Bank Mandiri menyiapkan dana sebesar Rp40 triliun untuk Lebaran.
Adapun layanan penukaran uang di Bank Mandiri akan dibuka selama Ramadan sampai satu minggu setelah Lebaran. Bank Mandiri mengukur sebenarnya permintaan uang tunai tertinggi terjadi 10 hari sebelum Lebaran. Uang tunai ini sebesar 70% akan disiapkan melalui ATM. Hal ini karena diperkirakan nanti sebagian besar transaksi dilakukan melalui ATM.
PT Pegadaian (Persero): Gelar Safari Ramadan, Pegadaian Salurkan Rp1,7 Miliar ke 17 Pesantren Melalui Program CSR
Pegadaian melakukan Safari Ramadan dengan mengunjungi 17 Pondok Pesantren di Jawa Timur dan menyerahkan Dana Kebajikan Umat (DKU) yang merupakan bagian program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan senilai Rp1,7 miliar dalam upaya pemberdayaan umat.
Dana Kebajikan Umat ini merupakan bagian dari pembinaan dan pemberdayaan ekonomi umat khususnya di Pondok Pesantren yang Pegadaian lakukan. Program ini diharapkan dapat membantu berbagai kegiatan di Pondok Pesantren sebagai wadah membangun santri-santri yang berkualitas.
Program Safari Ramadan ini juga dalam upaya mendekatkan diri dan literasi, serta inklusi keuangan syariah utamanya produk-produk Pegadaian Syariah dengan santri-santri di Pondok Pesantren, sehingga program ini dapat memperluas basis nasabah Perseroan hingga kalangan milenial.
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk: Telkom Sukses Kembangkan 111 Startup Bervaluasi 63 Juta Dolar AS
Telkom tercatat telah berhasil mengembangkan 111 usaha rintisan (startup) dengan nilai valuasi mencapai sekitar 63 juta dolar Amerika Serikat (AS) sejak tiga tahun lalu.
Telkom menyatakan telah mendidik dan menampung 18 ribu anak muda dari seluruh Indonesia untuk dikembangkan dalam mendukung potensi industri kreatif digital melalui program Indigo Creative Nation.
Startup yang sukses tersebut, 90 persennya merupakan startup aktif. Dari jumlah itu, 75 persen dibiayai perusahaan modal ventura Telkom, yakni Telkom MDI (Metra Digital Inovasi).
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero): Perkuat Permodalan, PLN Terbitkan Global Bond Senilai US$2 Miliar
PLN telah menerbitkan global bond senilai US$2 miliar pada 15 Mei 2018 waktu New York, Amerika Serikat, atau tanggal 16 Mei 2018 waktu Jakarta. Surat utang global tersebut diterbitkan dalam dua tenor yaitu US$1 miliar dengan tenor 10 tahun dan US$1 miliar dengan tenor 30 tahun, serta dengan tingkat bunga masing-masing sebesar 5,45% dan 6,15%.
Tujuan penerbitan global bond kali ini untuk proses liability management dan sekaligus debt reprofiling. Uang yang didapat dari penerbitan sebesar US$2 miliar tersebut digunakan untuk membeli kembali (buy back) atau melunasi secara dini beberapa global bond PLN yang telah diterbitkan dan jatuh tempo pada Agustus 2019, Januari 2020 dan Juni 2037.
Obligasi global yang telah ada tersebut, dulu diterbitkan dengan tingkat bunga yang mahal yaitu masing-masing sebesar 8%, 7.75%, dan 7.875%. Proses penerbitan global bond PLN dan pembelian kembali sebagian global bond lama tersebut, dilakukan secara simultan sehingga praktis tidak ada uang yang keluar dari kas PLN. Selain tidak mengeluarkan uang kas pada aksi korporasi kali ini, PLN sekaligus akan mendapatkan minimal dua manfaat keuangan.
PT Bank Syariah Mandiri: Bank Syariah Mandiri Bersiap untuk IPO Tahun Depan
Bank Syariah Mandiri (BSM) menyatakan kesiapannya untuk mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Initial Public Offering (IPO), yang rencananya akan dilakukan pada tahun 2019 mendatang.
Sementara itu, sebagai induk dari BSM, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menyiapkan rencana bisnis agar anak usahanya segera melantai di bursa. Untuk dapat melantai di bursa, terdapat ketentuan bahwa perbankan harus memiliki return of equity (ROE) minimal 10 persen. ROE merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal sendiri dan menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemilik atau investor.
Secara umum, permodalan BSM masih di atas kebutuhan sehingga bank baru membutuhkan tambahan modal pada 2019. Selain persiapan secara internal, BSM juga akan menentukan langkah selanjutnya dengan mengamati sisi eksternal.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk: Dalam Hal Kepuasan dan Loyalitas Nasabah, BNI Dinobatkan Sebagai Bank BUMN Terbaik
BNI dinobatkan sebagai bank milik negara terbaik dalam hal memelihara kepuasan dan loyalitas nasabahnya. Hal tersebut ditandai dengan penghargaan sebagai The Best #1 Bank BUMN yang dianugerahkan kepada BNI di Jakarta, Kamis, 17 Mei 2018, malam.
Anugerah tersebut diberikan kepada BNI pada ajang “Satisfaction Loyalty Engagement Awards 2018″ sebagai hasil final atas survei kepuasan, loyalitas, dan keterikatan emosional nasabah yang diselenggarakan oleh Marketing Research Indonesia (MRI) bekerjasama dengan Majalah Infobank.
Terdapat sekitar 20 bank di 6 kota besar (Jakarta, Bandung, Semarang, Medan, Surabaya, Makassar) yang di survei oleh MRI pada kesempatan ini. Pada ajang tersebut, BNI mendapatkan peringkat lebih unggul pada semua kategori dibandingkan bank BUMN lainnya. Hal itulah yang menjadikan BNI sebagai The Best#1 Bank BUMN.
PT Asuransi Jiwasraya (Persero): Belum Setahun di Askrindo, Mantan Dirut BRI Dipercaya Pimpin Jiwasraya
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baru saja menunjuk Asmawi Syam sebagai Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero), pada Jumat, 18 Mei 2018.
Sebagaimana diketahui, Asmawi sendiri belum setahun memimpin PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) atau Askrindo, yang tengah disiapkan untuk menjadi asuransi umum. Kini Asmawi berlabuh ke Jiwasraya menggantikan Hendrisman Rahim.
Sebelum berlabuh ke Jiwasraya, Asmawi sempat mengenyam posisi Kepala Divisi Umum Bank BRI, Kepala Divisi Consumer Banking Bank BRI, dan Direktur Utama Bank BRI pada tahun 2015.(DD)