PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom, tercatat telah berhasil mengembangkan 111 usaha rintisan (startup) dengan nilai valuasi mencapai sekitar 63 juta dolar Amerika Serikat (AS) sejak tiga tahun lalu.
“Sampai hari ini, dari 18 ribu yang kami didik, ada 111 startup yang ada di pasar. Dari keseluruhan itu, kami valuasi market cap (kapitalisasi pasar) mereka mencapai 63 juta dolar AS,” kata Direktur Consumer Service Telkom Siti Choiriana, seperti dikutip Tempo.co, Kamis (24/5/2018).
Telkom menyatakan telah mendidik dan menampung 18 ribu anak muda dari seluruh Indonesia untuk dikembangkan dalam mendukung potensi industri kreatif digital melalui Program Indigo Creative Nation.
Startup yang sukses itu, ucap Choiriana, 90 persennya merupakan startup aktif. Dari jumlah itu, 75 persen dibiayai perusahaan modal ventura Telkom, yakni Telkom MDI (Metra Digital Inovasi).
“Kami yakin ini akan terus meningkat. Kami coba akselerasi dari talent-talent yang luar biasa tadi,” ujarnya.
Choiriana menjelaskan, pengembangan usaha rintisan dari perusahaan telekomunikasi nasional itu terbukti mampu mendorong tingkat keberhasilan startup untuk sukses hingga 53 persen.
“Startup hasil inkubasi kami keberhasilannya lebih dari 53 persen. Padahal rata-rata keberhasilan startup hanyalah 20 persen. Makanya kami adalah tempat inkubasi terbaik di Indonesia,” jelas Choiriana, dalam keterangannya yang dilansir Kumparan.com, Kamis (24/5/2018).
Ia berharap, Indigo Creative Nation dapat terus mendorong kolaborasi dalam pembangunan ekosistem digital di Indonesia, sehingga terus menjadikan wadah tumbuh kembang startup digital Indonesia yang kuat dan berkelanjutan.
“Kami harapkan target big number (besar), karena ini untuk anak-anak muda luar biasa,” imbuhnya.
Indigo Creative Nation diklaim sebagai inkubator besutan Telkom yang memiliki akses pasar terluas, antara lain target 3 juta pelanggan Indihome, lebih dari 150 juta pengguna Telkomsel, hingga pelanggan segmen usaha kecil menengah dan korporasi serta pelanggan Telkom International (Telin) pada 10 negara di dunia.(DD)