Masuk minggu pertama di bulan Mei 2018, sederet korporasi masih berkutat pada hasil pencapaian mereka sepanjang kuartal I-2018, yang mampu menorehkan hasil yang mengesankan. Beberapa diantaranya behasil mencatatkan raihan laba yang cukup signifikan dan mampu melesat tinggi.
Selain itu, ada juga perusahaan yang berhasil meraih raihan kontrak yang melebihi target dalam tiga bulan pertama tahun 2018. Begitupun dengan keberhasilan beberapa perusahaan BUMN yang mengalami pertumbuhan pada kuartal I-2018.
PT Elnusa Tbk: Melesat, Elnusa Raih Peningkatan Laba Bersih Sebesar 1.320%
Elnusa mengawali tahun 2018 dengan kinerja yang cemerlang dengan membukukan laba bersih sebesar Rp71 miliar melonjak signifikan yakni sebesar 1.320% pada kuartal I/2018.
Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan hasil pada periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp5 miliar. Sementara itu, Perseroan juga berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 50% menjadi Rp1,45 triliun.
Pada kuartal pertama ini, profitabilitas Elnusa pun sudah kembali membaik. Margin laba kotor tercatat tumbuh mencapai 10,4% dibanding periode sebelumnya yang hanya sebesar 7,4%. Margin laba operasi juga tumbuh signifikan menjadi 6,5% dari sebelumnya hanya 2,5%. Sementara, margin laba bersih dan margin EBITDA masing-masing dibukukan sebesar 4,9% dan 13,2%.
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk: Naik 4,3%, Telkom Alami Pertumbuhan Pendapatan Sebesar Rp32,3 Triliun
Telkom berhasil meraih pendapatan sebesar Rp32,3 triliun sepanjang kuartal I tahun 2018 yang berarti mengalami pertumbuhan sebesar 4,3% di banding kuartal pertama tahun lalu.
Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) di kuartal pertama 2018 ini sebesar Rp16,1 triliun, dengan laba bersih sebesar Rp5,73 triliun.
Pendapatan Perseroan ini didominasi oleh segmen data, internet and IT service yang menghasilkan pendapatan sebesar Rp15,9 triliun naik 23,3% dibandingkan periode 2017 yang sebesar Rp12,9 triliun.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk: HM Sampoerna Bukukan Kenaikan Pendapatan Menjadi Rp23,14 Triliun
HM Sampoerna membukukan kenaikan pendapatan 2,48% pada kuartal I/2018 seiring dengan peningkatan pangsa pasar menjadi 33,2%. Pendapatan Perusahaan mencapai Rp23,14 triliun. Angka itu meningkat 2,48% year on year (yoy) dari realisasi Januari-Maret 2017 senilai Rp22,57 triliun.
Perusahaan mengalami penurunan laba bersih yang terkoreksi 7,87%. Di mana perolehan laba bersih atau laba yang diatribuskan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I/2018 mencapai Rp3,03 triliun, terkoreksi 7,87% yoy dari sebelumnya Rp3,29 triliun.
Penjualan Perusahaan ditopang pasar lokal. Pasar ekspor hanya berkontribusi Rp92,93 miliar, turun dari kuartal I/2017 sebesar Rp120,36 miliar. Di pasar domestik, produk utama yang mendorong pendapatan Perusahaan ialah Sigaret Kretek Mesin (SKM) sebesar Rp15,92 triliun. Selanjutnya, Sigaret Kretek Tangan (SKT) berkontribusi Rp4,55 triliun, Sigaret Putih Mesin (SPM) Rp2,46 triliun, dan pendapatan lainnya Rp15,97 miliar.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk: Naik 12,6 Persen, Jasa Marga Kantongi Pendapatan Tol Sebesar Rp2,2 Triliun
Jasa Marga berhasil menjaga kinerja positifnya dengan mencatat kenaikan laba bersih pada kuartal I/2018 yang mencapai Rp583 miliar atau tumbuh 6,5 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2017.
Pencapaian itu ditopang oleh berbagai pendapatan Perusahaan yang juga mengalami tren positif. Dari sisi pendapatan usaha di luar konstruksi tercatat sebesar Rp2,38 triliun atau meningkat 11,2 persen dari kuartal I tahun 2017. Sementara, kontribusi dari pendapatan tol senilai Rp2,2 triliun atau naik 12,6 persen.
Pendapatan tol Jasa Marga ini disumbang oleh pendapatan tol induk dengan porsi sebesar 88,7 persen atau senilai Rp1,95 triliun dan Pendapatan tol anak perusahaan yang sudah mulai memberikan kontribusi dengan porsi sebesar 11,3 persen atau sebesar Rp249,0 miliar. Di sisi pendapatan Usaha Lain, Jasa Marga membukukan pendapatan sebesar Rp182,7 miliar.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk: PGN Mencatatkan Peningkatan Pendapatan Sebesar US$798 Juta
PGN berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang kuartal pertama 2018, dengan mampu meningkatkan pendapatan menjadi US$798 juta atau setara dengan Rp10,83 triliun (kurs rata-rata Rp 13.576) sepanjang periode Januari-Maret 2018.
Realisasi tersebut hampir 7 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$746 juta. Peningkatan pendapatan dipicu bisnis gas distribusi dengan bertambahnya jumlah penyaluran kepada pelanggan gas bumi segmen industri dan rumah tangga disamping peningkatan konstribusi dari bisnis anak usaha PGN terutama dari pendapatan minyak dan gas.
Sepanjang kuartal I/2018, PGN tercatat berhasil menyalurkan volume distribusi sebesar 836 MMscfd atau naik sebesar 2 persen dibanding kuartal I/2017, kenaikan tersebut didorong peningkatan konsumsi gas dari sektor Industri. Pada kuartal I- 2018, PGN mulai menyalurkan gas bumi perdana ke Kawasan Industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur yang dikelola PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS).
PT Bank DKI: Bank DKI Berhasil Meraih Kenaikan Laba Menjadi Rp167,42 Miliar
Bank DKI berhasil mencatatkan raihan laba kuartal I/2018 sebesar Rp167,42 miliar, naik tipis 3,99% dibandingkan periode yang sama setahun lalu (year on year) yang sebesar Rp161 miliar.
Pada periode yang sama, Bank DKI juga berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL) dari 5,37% NPL gross menjadi 4,08%. Sedangkan NPL bersih (nett) turun dari 2,86% menjadi 2,58% per Maret 2018.
Adapun komposisi DPK terdiri dari simpanan giro dan tabungan per Maret 2018 yang tercatat masing-masing sebesar Rp8,06 triliun dan Rp6,38 triliun, sedangkan simpanan dana pada deposito tercatat Rp24,6 triliun.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk: Hinga Kuartal I-2018, Adhi Karya Kantongi Kontrak Baru Sebesar Rp3,3 Triliun
ADHI berhasil memperoleh kontrak baru sebesar Rp3,3 triliun sepanjang kuartal I-2018 yang berasal dari beberapa proyek, antara lain Trans Park Bekasi sebesar Rp845,8 miliar dan juga pekerjaan gelagar, gerbang tol, dan fasilitas penunjang lainnya sebesar Rp186,8 miliar.
Perseroan juga memperoleh tambahan kontrak yang berasal dari lanjutan penataan kawasan komplek gelora bung Karno sebesar Rp134,2 miliar. Saat ini, Perseroan sedang melakukan tender di beberapa pekerjaan sebesar Rp1,3 triliun.
Sementara itu, Perseroan juga tengah melakukan beberapa kerjasama dengan perusahaan-perusahaan swasta untuk melakukan tender di beberapa proyek jalan tol dan menargetkan perolehan kontrak anyar sebesar Rp26 triliun.
PT Gudang Garam Tbk: Gudang Garam Bukukan Pertumbuhan Pendapatan Menjadi Rp21,98 Triliun
Gudang Garam berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan menjadi Rp21,98 triliun pada kuartal I/2018, meningkat 10,07% year on year (yoy). Pendapatan Perusahaan pada kuartal I/2018 mencapai Rp21,98 triliun. Nilai itu meningkat 10,07% yoy dari sebelumnya Rp19,97 triliun.
Biaya pokok penjualan Perusahan per Maret 2018 mencapai Rp17,57 triliun, naik dari sebelumnya Rp15,57 triliun. Namun, laba bruto meningkat menjadi Rp4,41 triliun dari kuartal I/2017 senilai Rp4,39 triliun.
Adapun laba bersih Perusahan per Maret 2018 mencapai Rp1,89 triliun, meningkat tipis 0,13% yoy dari sebelumnya Rp1,88 triliun. Liabilitas Perusahaan per Maret 2018 berkurang menjadi Rp19,22 triliun dari akhir 2017 senilai Rp24,57 triliun. Liabilitas jangka pendek juag turun menuju Rp17,12 triliun dari Desember 2017 sebesar Rp22,61 triliun.
PT Kimia Farma (persero) Tbk: Kimia Farma Catatkan Kenaikan Pendapatan Sebesar Rp1,49 Triliun
Kimia Farma mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar Rp1,49 triliun di sepanjang kuartal I/2018 naik 24,3% year on year (yoy) dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya Rp1,19 triliun.
Laba Perseroan juga tercatat naik 27,46% menjadi Rp37,2 miliar di awal tahun ini. Sedangkan pada kuartal I/2017, laba KAEF adalah sebesar Rp29,19 miliar. Jumlah aset Perseroan juga naik 6,54% menjadi Rp6,49 triliun di kuartal I/2018 jika dibandingkan dengan kuartal IV/2017. Aset tersebut terdiri aset lancar sebesar Rp3,74 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp2,75 triliun.
Adapun posisi liabilitas Perseroan di kuartal I/2018 adalah sebesar Rp3,88 triliun atau naik 10,28% dibandingkan dengan kuartal IV/2018. Sementara posisi ekuitas Perusahaan adalah sebesar Rp2,6 triliun atau naik 1,42%
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk: WIKA Kantongi Pertumbuhan Pendapatan Menjadi Rp6,25 Triliun
WIKA berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan 64,09% pada kuartal I/2018 yakni sebesar Rp6,25 triliun dibanding periode sebelumnya Rp3,81 triliun.
Seiring dengan pertumbuhan pendapatan tersebut, beban pokok penjualan dan pendapatan emiten berkode saham WIKA itu naik 65,61% secara tahunan. Tercatat, beban pokok penjualan dan pendapatan naik dari Rp3,40 triliun menjadi Rp5,63 triliun.
Pada kuartal I/2018, WIKA memiliki total ekuitas Rp14,73 triliun atau naik 0,70% secara tahunan. Adapun, total liabilitas justru tercatat naik 14,13% secara tahunan menjadi Rp35,43 triliun pada kuartal I/2018. Total aset Perseroan tumbuh 9,83% pada kuartal I/2018 menjadi sebesar Rp50,17 triliun.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk: Naik 38,85%, Krakatau Steel Membukukan Pendapatan US$486,17 Juta
Krakatau Steel berhasil mencatatkan peningkatan volume penjualan sebesar 24,27% atau sebanyak 607,130 ton di kuartal I/2018 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 488,558 ton. Krakatau Steel juga berhasil membukukan pendapatan yang meningkat sebesar 38,85% menjadi US$486,17 juta.
Dengan kenaikan tersebut, laba kotor meningkat sebesar 10,35% menjadi US$66,79 juta dari jumlah US$60,53 juta di periode yang sama tahun lalu. Sehingga dengan kinerja tersebut Perseroan mempertahankan laba operasi yang positif yaitu sebesar US$21,23 juta.
Salah satu faktor yang mendukung peningkatan pendapatan di kuartal I ini adalah adanya peningkatan harga jual dari produk baja HRC dan CRC. Ada kenaikan yang signifikan dari penjualan baja HRC yaitu meningkat sebesar 42,79% menjadi 328.879 ton dan penjualan pipa juga meningkat cukup besar, naik 18,51% menjadi 31.488 ton dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.(DD)