Kimia Farma Catatkan Kenaikan Pendapatan Sebesar Rp1,49 Triliun

ilustrasi
Kimia Farma saat menuntaskan penerbitan MTN Tahap II sebesar Rp600 miliar, baru-baru ini | Dok. Kimia Farma

PT Kimia Farma (persero) Tbk (KAEF) mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar Rp1,49 triliun di sepanjang kuartal I/2018 naik 24,3% year on year (yoy) dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya Rp1,19 triliun.

Dalam keterangan yang dilansir Kontan.co.id, Selasa (1/5/2018), dijelaskan bahwa laba KAEF juga tercatat naik 27,46% menjadi Rp37,2 miliar di awal tahun ini. Sedangkan pada kuartal I/2017, laba KAEF adalah sebesar Rp29,19 miliar.

Jumlah aset Perseroan juga naik 6,54% menjadi Rp6,49 triliun di kuartal I/2018 jika dibandingkan dengan kuartal IV/2017. Aset tersebut terdiri aset lancar sebesar Rp3,74 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp2,75 triliun.

Adapun posisi liabilitas KAEF di kuartal I/2018 adalah sebesar Rp3,88 triliun atau naik 10,28% dibandingkan dengan kuartal IV/2018. Sementara posisi ekuitas Perusahaan adalah sebesar Rp2,6 triliun atau naik 1,42%

Kendati demikian, beban pokok penjualan Perusahaan tercatat tumbuh lebih kecil dibandingkan dengan pendapatan. Tercatat, beban pokok penjualan naik 15,15% secara tahunan menjadi Rp973,83 miliar pada kuartal I/2018.

Direktur Keuangan Kimia Farma I.G.N Suharta Wijaya sebelumnya mengatakan pertumbuhan kinerja keuangan pada kuartal I/2018 memang di luar prediksi Perusahaan. Pasalnya, cenderung terjadi perlambatan pada periode tersebut.

Akan tetapi, sambungnya, sejumlah strategi yang dilakukan Perusahaan diklaim telah membuahkan hasil. Salah satunya dengan meningkatkan produksi di hulu atau pabrik. “Mesin-mesin produksi sudah fit dibandingkan dengan tahun lalu,” jelas Suharta, seperti dikutip Bisnis.com, Selasa (1/5/2018).

Selain peningkatan produksi di hulu, dia menyebut Perusahaan juga melakukan pembenahan strategi di gerai, yakni dengan menggencarkan strategi pemasaran dan penjualan.(DD)