Pada minggu keempat di bulan Januari 2018, masih dihiasi oleh pencapaian yang berhasil dibukukan di 2017, beberapa perusahaan berhasil membukukan raihan kinerja yang tumbuh cukup signifikan.
Sementara, ada juga perusahaan yang melakukan aksi korporasinya, guna memperkuat permodalan usahanya tahun ini. Ada juga rencana korporasi yang akan dilakukan beberapa perusahaan di 2018 ini.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk: Tumbuh 10,7%, BRI Bukukan Laba Rp29,04 Triliun
Sepanjang 2017, BRI berhasil mencatat kenaikan laba bersih konsolidasi sebesar Rp29,04 triliun. Naik 10,7 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. Perolehan laba itu tidak lepas dari kinerja penyaluran kredit BRI yang juga tumbuh double digit.
BRI juga berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp739,3 triliun hingga akhir 2017 atau tumbuh 11,4 persen secara konsolidasi. Penyaluran kredit masih didominasi oleh penyaluran kredit mikro sebesar Rp239,5 triliun, kredit konsumer Rp114,6 triliun, kredit ritel dan menengah Rp197,8 triliun, dan kredit korporasi Rp187,4 triliun.
Sedangkan untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), BRI telah menyalurkan sebesar Rp69,4 triliun kepada lebih dari 3,7 juta debitur baru selama periode Januari hingga Desember 2017. Dari jumlah KUR yang telah disalurkan tersebut, sebesar 41 persen telah digunakan untuk sektor produktif.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk: WIKA Peroleh Transaksi Global Bonds Rp13 Triliun
WIKA berhasil memperoleh transaksi Global IDR Bonds atau yang disebut Komodo Bonds pesanan sekitar Rp13 triliun atau mengalami oversubscribed hingga hampir 250%.
Komodo Bonds WIKA yang mendapat rating Ba2 dari Moody’s dan BB dari Fitch, yang keduanya dengan stable outlook tersebut dibukukan dengan kupon obligasi 7.70% per tahun setelah melalui tahap penawaran awal pada tingkat kupon 8.00%
Komodo Bonds WIKA mengalami oversubscribed hingga hampir 2,5 kali profil investor global yang sangat beragam. Profil investor global yang berminat terhadap Komodo Bonds WIKA sejumlah 67% berasal dari Asia, 13% dari Eropa dan Timur Tengah, 10% dari Amerika Serikat dan 10% dari investor dalam negeri Indonesia.
PT Pertamina (Persero): Penjualan Bright Gas Pertamina Melonjak 2219% di 2017
Pertamina melalui divisi Marketing Operation Region IV mencatat, penjualan produk LPG Bright Gas 5,5 Kg mencapai hingga 798% yang setara dengan 306,000 tabung di 2017. Bahkan, salah satu agen LPG NPSO, Agen Emha Tama mengalami kenaikan penjualan 2219%, dari sebelumnya menjual 2.065 tabung selama tahun 2016, meningkat menjadi 47.894 tabung di 2017.
Sejak dikenalkan kepada masyarakat pada bulan Maret 2016 penjualan Bright Gas tercatat mengalami peningkatan signifikan. Tahun 2017 penjualan meningkat 798% dibanding tahun 2016 atau naik sekitar 1,683 Metrik Ton .
Penjualan elpiji Bright Gas Pertamina meningkat 937 persen atau sebanyak 4.737 Metrik Ton hingga 31 Desember 2017 dikarenakan kian besarnya minat masyarakat terhadap produk tersebut.
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk: Satelit Telkom 4 Direncanakan Meluncur Mei 2018
Telkom menargetkan satelit terbarunya akan selesai dirakit dan diuji pada Maret 2018. Rencananya, Satelit Telkom 4 dengan investasi sekitar 160 juta dolar AS itu akan diluncurkan medio Mei hingga Agustus 2018 dengan Roket Falcon 9 milik perusahaan antariksa SpaceX dari Amerika Serikat.
Meski ada kemungkinan peluncuran satelit Telkom 4 bisa lebih cepat, namun Perseroan tetap melihat kesiapan pabrikan hingga persiapan peluncurannya. Sebab, persiapan peluncuran satelit memiliki tahapan dan regulasi yang panjang dan rigid.
Tujuan peluncuran satelit Telkom 4 bukan untuk menggantikan satelit Telkom 1 yang telah habis umur dan mengalami gangguan beberapa waktu lalu. Satelit Telkom 4 diluncurkan untuk menambah kapasitas.
PT Taspen (Persero): Naik 188%, Taspen Bukukan Laba Rp720 Miliar di 2017
Taspen mencatatkan kinerja yang cukup menggembirakan di sepanjang 2017, dengan raihan laba sebesar Rp720 miliar di tengah tekanan suku bunga deposito yang menjadi salah satu andalan investasinya.
Saat ini, Taspen memiliki total peserta mencapai 6,7 juta PNS dan pensiunan. Rinciannya terdiri dari 4,2 juta peserta aktif dan 2,5 juta peserta pensiun yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pencapaian itu juga melebihi target awal yang ditetapkan Taspen, yaitu 104% dari RKAP tahun 2017. Keuntungan itu membuat aset Taspen bertambah 15,98% menjadi Rp 230 triliun.
PT XL Axiata Tbk: XL Axiata Catat Pertumbuhan Pelanggan 4G Sebesar 24 Juta
XL Axiata mencatat peningkatan jumlah pelanggan layanan 4G yang terus tumbuh hingga 24 juta pelanggan. Perseroan terus meningkatkan kualitasn layanan dan produk untuk lebih meningkatkan jumlah pelanggan.
Adapun tercatat, sampai dengan Oktober 2017 lalu, sebanyak 70% dari pelanggan XL Axiata saat ini merupakan pengguna ponsel pintar. Perseroan menyadari, dengan semakin luasnya jangkauan layanan data berkualitas, termasuk 4G LTE dan 4.5G, maka akan semakin meningkat pemanfaatan layanan data oleh masyarakat.
XL Axiata saat ini memiliki lebih dari 100.000 base transceiver station (BTS) yang 65% di antaranya adalah BTS 3G dan 4G untuk menunjang pelayanan data XL.
PT Angkasa Pura II (Persero): Angkasa Pura II Resmi Kelola Bandara Internasional Jawa Barat
AP II bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) Penyelenggaraan Jasa Kebandarudaraan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).
Melalui kerjasama ini, AP II akan mengoperasikan seluruh aset sisi darat dari BIJB termasuk terkait dengan Pelayanan Jasa Kebandarudaraan dan Pelayanan Jasa Terkait Bandara.
Jangka waktu kerjasama operasi ini akan terjalin dan berlaku selama 17 (tujuh belas) tahun di mana AP II akan mengelola BIJB sampai dengan tahun 2035 dengan kepemilikan saham korporasi antara 25%-49%.
PT Kereta Api Indonesia (Persero): KAI Raih Kucuran Dana Rp79,9 Miliar untuk KA Perintis 2018
KAI bersama Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (Ditjenka) menandatangani kontrak penyelenggaraan Angkutan Kereta Api (KA) Perintis untuk tahun 2018 sebanyak 6 KA dengan nilai sebesar Rp79,9 miliar.
Subsidi angkutan perintis merupakan bentuk tanggung jawab Pemerintah yang merupakan selisih antara biaya yang dikeluarkan oleh penyelenggara sarana perkeretaapian (biaya operasi) dengan pendapatan yang diperoleh berdasarkan tarif yang ditetapkan Pemerintah.
Anggaran kontrak angkutan KA Perintis tahun 2018 yang bersumber dari APBN ini mengalami penurunan 18,92% dari nilai kontrak tahun 2017 yang sebesar Rp98,5 miliar. Sedangkan penurunan nilai kontrak KA perintis pada tahun ini karena adanya evaluasi terhadap realisasi anggaran kontrak pada tahun lalu yang kurang dari 85%.
Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik: Bangun Gudang Baru, Bulog Siapkan Rp2,8 Triliun
Perum Bulog pada tahun ini akan menambah beberapa gudang penyimpangan komoditas pangan baik gabah, jagung maupun kedelai. Guna penambahan infrastruktur itu, BUMN pangan ini telah menyiapkan anggaran sebesar Rp2,8 triliun.
Dana tersebut berasal dari penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun serta Rp 800 miliar dari dana belanja modal Bulog. Anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk penambahan gudang di daerah-daerah. Kemudian untuk menambah mesin reprocess, hingga pengemasan di gudang Bulog saat ini.
Pada tahun ini Bulog akan menambah 15 gudang untuk komoditi baru dengan kapasitas 25.000 ton beras per gudang. Gudang rencananya akan tersebar di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulwesi Tengah, Maluku, dan Papua.
PT Car Classifieds Indonesia: Dapat Suntikan Dana 10 Juta Dolar, Carmudi Bidik Bisnis Penjualan Mobil Baru
Situs jual beli kendaraan di Asia, Carmudi, mengumumkan mendapatkan suntikan dana segar 10 juta dolar dari sindikasi investor, HV Holtzbrinck Ventures, Tengelmann Ventures, dan APACIG. Modal baru tersebut akan dimanfaatkan untuk mengembangkan produk dan teknologi dalam mendukung bisnis Carmudi di Indonesia dan Filipina.
Pendanaan tambahan Carmudi ini menjadi krusial karena terjadi pemindahan kantor utama Carmudi dari Berlin, Jerman, ke Asia. Seiring dengan berkembangnya pasar Carmudi di Asia Tenggara, maka Perusahaan memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta, Indonesia.
Carmudi memulai bisnis jual-beli kendaraan online dengan investasi US$10 juta di 2014. Setahun kemudian pada 2015, ada tambahan dana investasi US$25 juta. Sejak itu Carmudi di Indonesia dan Filipina berkembang pesat dan mampu menjadi penguasa pasar jual beli kendaraan online.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk: BNI Luncurkan Aplikasi Smartphone Pembayaran Non Tunai
BNI meluncurkan aplikasi smartphone bernama yap! (Your All Payment) sebagai alat pembayaran untuk transaksi non-tunai (cashless) dan tanpa menunjukkan kartu debit/kredit (cardless).
Tidak seperti aplikasi pembayaran dengan smartphone lainnya, yang hanya mengandalkan uang elektronik sebagai sumber dananya, yap! menjadi yang pertama dengan menggunakan 3 (tiga) sumber dana, yaitu Kartu Debit, Kartu Kredit, dan Uang Elektronik BNI (UnikQu) sesuai pilihan pengguna saat bertransaksi.
Dengan demikian, semua pengguna smartphone dapat dengan mudah menggunakan yap! dengan sumber dana uang elektronik UnikQu. Sedangkan pengguna yang sudah menjadi nasabah BNI dapat menambahkan semua kartu kredit dan kartu kreditnya sebagai sumber dananya.(DD)