Bangun Gudang Baru, Bulog Siapkan Rp2,8 Triliun

ilustrasi
Ilustrasi, Presiden Jokowi berbincang dengan Dirut Bulog Djarot Kusumayakti (kanan) saat meninjau stok beras di Gudang Bulog. | Dok. Bulog

Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) pada tahun ini akan menambah beberapa gudang penyimpangan komoditas pangan baik gabah, jagung maupun kedelai. Guna penambahan infrastruktur itu, BUMN pangan ini telah menyiapkan anggaran sebesar Rp2,8 triliun.

Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, Dana tersebut berasal dari penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun serta Rp 800 miliar dari dana belanja modal Bulog.

"Kami ada dari PMN Rp 2 triliun, nanti ditambah dari dana investasi sebesar Rp 800 miliar, di luar PMN yang Rp 2 triliun itu. Rp 800 miliar itu dari mana, kami ada laba beberapa tahun terakhir jadi kami akumulasikan," ujar Djarot dalam publikasinya di acara Media Gathering Forum Wartawan Bulog di Hotel Aston, Cirebon, Selasa (16/1/2018).

Djarot menjelaskan, anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk penambahan gudang di daerah-daerah. Kemudian untuk menambah mesin reprocess, hingga pengemasan di gudang Bulog saat ini.

Pada tahun ini Bulog akan menambah 15 gudang untuk komoditi baru dengan kapasitas 25.000 ton beras per gudang. Gudang rencananya akan tersebar di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulwesi Tengah, Maluku, dan Papua.

Adapun total gudang Bulog sekitar 1.550 unit dengan kapasitas maksimal 3,9 juta ton. ”Kami akan terus menambah gudang, termasuk pada 2018 ini, baik gudang flat maupun vertikal. Tujuannya agar secara fisik kami benar-benar bisa meraih impian untuk mengelola logistik untuk komoditi,” terang Djarot.

Untuk memperbaiki kualitas beras, Bulog juga akan menambah mesin reprocess atau pengolah gabah dan beras di daerah-daerah. Selain itu, Bulog akan menambah 131 unit mesin pengolahan dan pengemasan. Menurut Djarot, semua upaya itu dalam rangka memperbaiki output Bulog sehingga masyarakat tidak lagi menerima beras yang kurang baik.

"Jadi selama Tahun 2018, kami akan menambah dryer, silo beras, jagung dan kedelai, dan tambahan gudang baru. Semua ini untuk perbaikan kualitas beras Bulog," pungkas Djarot.(RiP)