PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk menargetkan Satelit Telkom 4 selesai dirakit dan diuji pada Maret 2018. Rencananya, Satelit Telkom 4 dengan investasi sekitar 160 juta dolar AS itu akan diluncurkan medio Mei hingga Agustus 2018 dengan Roket Falcon 9 milik perusahaan antariksa SpaceX dari Amerika Serikat.
Direktur Network and IT Solution PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Zulhefi Abidin mengatakan, Satelit Telkom 4 ditargetkan selesai dirakit dan diuji pada Maret 2018.
"Peluncuran ada slot, punya jadwal, jadwal kami antara Mei sampai Agustus 2018, itu slot kami," kata Zulhefi Abidin dalam publikasinya, seperti dilansir Antaranews.com, Jumat (19/1/2018).
Meski ada kemungkinan peluncuran satelit Telkom 4 bisa lebih cepat, namun Direktur Enterprise & Business Service Telkom Dian Rachmawan mengaku pihaknya tetap melihat kesiapan pabrikan hingga persiapan peluncurannya. Sebab, persiapan peluncuran satelit memiliki tahapan dan regulasi yang panjang dan rigid.
"Yang namanya barang sangat mahal, dibuat oleh AS atau Eropa itu regulasinya sangat rigid dan panjang, karena memastikan supaya tidak ada kejadian. Kalau ada kejadian, bukan hanya record kegagalan, tapi semuanya kena dampak," kata Dian sebagaimana dilansir Kompas.com, Jumat (19/1/2018).
Dian mengatakan, tujuan peluncuran satelit Telkom 4 bukan untuk menggantikan satelit Telkom 1 yang telah habis umur dan mengalami gangguan beberapa waktu lalu. Satelit Telkom 4 diluncurkan untuk menambah kapasitas.
Satelit Telkom 4 direncanakan membawa 60 transponder, sebanyak 36 transponder akan disewakan untuk kebutuhan domestik, sedangkan sisa 24 transponder akan dipasarkan untuk India.
Sebelumnya pada 15 Februari 2017, Telkom sukses meluncurkan Satelit Telkom 3S di Kourou, Guyana Prancis dan saat ini sudah menempati slot orbit 118 derajat Bujur Timur. Satelit Telkom 3S diproduksi oleh ISS Reshetnev (Rusia) dengan nilai investasi sekitar Rp3,3 triliun ini memiliki kapasitas 49 transponder dengan masa aktif sekitar 15 tahun sejak diluncurkan.(RiP)