Korporasi Sepekan: PLN Bukukan Laba Rp9,6 Triliun, BNI Resmi Miliki Layanan Berstandar Internasional

ilustrasi
Menteri BUMN, Rini M Soemarno, dan Dirut PLN, Sofyan Basir, bersama para karyawan PLN | Dok. PLN

Memasuki minggu ketiga di bulan Januari, beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjukkan pencapaian kinerja positifnya di tengah isu tak sedap yang menghampiri perusahaan BUMN, belakngan ini. Hal ini seolah menunjukkan bahwa saat ini perusahaan BUMN masih sehat dan cenderung tumbuh.

Disamping pencapaian kinerja finansial, terdapat juga perusahaan BUMN yang berhasil meraih pengakuan internasional dari segi pelayanan. Semua pencapaian di minggu ketiga Januari ini, menunjukkan bahwa mereka siap untuk menghadapi tahun 2019 ini.

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero): Naik 13,3%, PLN Bukukan Laba Rp9,6 Triliun

PLN berhasil membukukan laba sebelum selisih kurs pada triwulan III/2018 sebesar Rp9,6 triliunnatau naik 13,3% dibanding periode yang sama 2017 yang tercatat Rp8,5 triliun.

Untuk nilai penjualan tenaga listrik, PLN mengalami kenaikan sebesar Rp12,6 triliun atau 6,93% sehingga menjadi Rp194,4 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 181,8 triliun. Volume penjualan sampai dengan September 2018 sebesar 173 Terra Watt hour (TWh) atau tumbuh 4,87% dibanding dengan tahun lalu sebesar 165,1 TWh.

Jumlah pelanggan pada triwulan III/2018 pun tercatat telah mencapai 70,6 juta atau bertambah 2,5 juta pelanggan dari akhir tahun 2017, sehingga mendorong kenaikan rasio elektrifikasi nasional dari 95,07% pada 31 Desember 2017 menjadi 98,05% pada 30 September 2018. Capaian rasio elektrifikasi ini telah melebihi target tahun 2018 yang dipatok sebesar 96,7%.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk: Raih ISO 9001:2015, BNI Resmi Miliki Kualitas Layanan Standar Internasional

Bank BNI (BBNI) baru saja menerima sertifikasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2015. Sertifikat ini diberikan untuk layanan pemrosesan transaksi RTGS, Remitansi, dan penerbitan Garansi Bank dari PT SGS Indonesia sebagai lembaga sertifikasi ISO.

Pemberian sertifikasi tersebut merupakan bentuk komitmen BNI sebagai salah satu bank nasional untuk terus memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah dan mitra pilihan utama.

BNI dinilai layak menerima sertifikat ISO 9001:2015 tersebut karena memenuhi tuntutan 7 (tujuh) prinsip Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2015. Di antaranya customer focus, leadership, proses approach, engagement of people, improvement, evidence based decision making, dan relationship management atau dikenal dengan CLPEIER.

PT Dirgantara Indonesia (Persero): PTDI Raih Pesanan 17 Helikopter Senilai US$330 Juta

PTDI mendapatkan pesanan 17 helikopter jenis serbu dan angkut berat dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia untuk pengadaan hingga tahun 2020.

Kontrak pendanaan terdiri atas delapan helikopter angkut berat H225M dan sembilan heli serbu BELL-412EPI, lengkap dengan persenjataan dan amunisi, suku cadang, publikasi teknis, serta pelatihan. Nilai kontrak pengadaan 17 helikopter yaitu US$330 juta. Rinciannya, US$183 juta untuk heli serbu, sisanya untuk heli angkut.

Helikopter H225M angkut berat memiliki konfigurasi angkut berat, integrated logistic support termasuk airborne kit, jasa (technical assistant dan advance training), termasuk publikasi teknis, pelatihan dan 1 (satu) unit H225M Level D Full Flight Simulator serta sarana dan prasarana pendukungnya. Sedangkan Helikopter Bell-412EPI merupakan bagian dari Helikopter Bell-412 Series.

PT Timah Tbk: PT Timah Catat Pertumbuhan Volume Produksi Sebesar 43% di 2018

PT Timah (TINS) mencatatkan volume produksi bijih timah 44.380 ton tahun 2018 atau naik sekitar 43% di sepanjang 2018, dibandingkan dengan perolehan pada tahun 2017 sebesar 31.035 ton.

Sampai tutup tahun 2018 Perseroan menorehkan jumlah volume produksi logam dan penjualan ekspor naik sekitar 10,5% menjadi 33.425 ton dibanding kinerja tahun 2017 yang mencapai sebesar 30.249 metrik ton.

Dengan tercapainya target volume produksi bijih timah yang cukup tinggi serta pencapaian penjualan ekspor logam timah itu, Perseroan optimis mampu mengantongi laba bersih lebih tinggi ketimbang laba pada 2017 yang sebesar Rp502 miliar.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk: Semen Indonesia Bukukan Pertumbuhan Penjualan 7%

Semen Indonesia (SMGR) berhasil mengantongi volume penjualan 33,56 juta ton atau tumbuh 7% secara tahunan pada 2018. Hal tersebut merupakan capaian positif Perseroan sebagai salah satu modal dalam menghadapi tahun 2019 ini.

Untuk penjualan ekspor, Perseroan berhasil mencatatkan capaian sebanyak 3 juta ton pada 2018. Realisasi itu naik di atas 75% dari 1,8 juta ton tahun sebelumnya. Total volume penjualan (domestik dan ekspor) Semen Indonesia Group tahun lalu naik 7%, menjadi 33,56 juta ton.

Realisasi ekspor tahun lalu sesuai dengan proyeksi manajemen. Tercatat, Perseroan menargetkan volume penjualan ekspor 3 juta ton atau senilai Rp4,44 triliun pada 2018. Sebelumnya, Manajemen SMGR menyebut akan terus menggenjot penjualan ekspor sebagai langkah untuk memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero): ASDP Indonesia Ferry Tercatat Layani 7,1 Juta Penumpang di 2018

ASDP Indonesia Ferry menyatakan telah sukses melayani 7,1 juta penumpang, 6,46 juta kendaraan, dan 882.000 ton barang selama tahun 2018 yang dilayani oleh 151 unit kapal di 35 pelabuhan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sedangkan tahun 2019 ini, ASDP membidik dapat melayani 8,6 juta penumpang, 6,84 juta kendaraan dan 1,14 juta ton barang. Pencapaian angka produksi penyeberangan selama tahun 2018 menunjukkan performansi yang positif.

Selama tahun 2018 kapal ASDP berhasil melayani 7.126.250 penumpang atau tumbuh 4,2% dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 6.838.804 penumpang. Diikuti kenaikan tren kendaraan roda empat/lebih yang mencapai 2.307.852 unit atau tumbuh 5,51% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 2.187.363 unit kendaraan.

PT Pertamina (Persero): Anak Usaha Pertamina Bukukan Pendapatan USD238 Juta

Anak usaha Pertamina yakni PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), berhasil mencatatkan kinerja memuaskan di sepanjang tahun 2018.

PDSI mampu mempertahankan pendapatan konsolidasinya hingga sebesar USD238 juta. Pendapatan ini melebihi target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Revisi sebesar USD237 juta dan juga pendapatan tahun sebelumnya yang mencapai USD235 juta.

Catatan lebih gemilang ditorehkan PDSI dengan pencapaian laba bersih melebihi 150 persen. Dari target USD12 juta untuk tahun 2018 diperkirakan laba bersih melebihi USD18 juta.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk: Capai Rp24 Triliun, Mandiri Catat Kenaikan Volume Transaksi Belanja Online Sebesar 400%

Bank Mandiri (BMRI) mencatatkan peningkatan transaksi platform digital pelaku belanja online (daring) melalui Bank Mandiri pada tahun lalu. Perseroan mencatat adanya peningkatan volume transaksi menjadi Rp24 triliun atau naik 400% dibandingkan tahun 2017.

Hingga akhir Desember 2018, Perseroan telah menerbitkan sebanyak 16,4 juta kartu dengan akseptasi Mandiri e-money di lebih dari 45 ribu merchant dan 60 ribu lokasi top up.

Dari jumlah tersebut, frekuensi transaksi Mandiri e-money pada Januari-Desember 2018 telah mencapai 1,1 miliar dengan nominal transaksi Rp13,4 triliun. Frekuensi transaksi terbesar terjadi di sektor transportasi yang mencapai 94%, terutama jalan tol seperti ruas tol Trans Jawa, tol Bali Mandara, ruas tol Medan-Kualanamu serta ruas tol Ujungpandang Seksi 1 dan 2.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk: BRI Catat Volume Transaksi Agen BRILink Rp512,7 Triliun di 2018

Bank BRI (BBRI) mencatat pertumbuhan kinerja agen branchless banking atau BRILink di sepanjang 2018. Pertumbuhan ini berhasil dibukukan baik dari jumlah transaksi maupun volume transaksi.

Hingga akhir Desember 2018, BRI telah memiliki 401.550 agen BRILink di seluruh Indonesia. Angka ini meningkat drastis dibandingkan jumlah agen di posisi akhir Desember 2017 yang berjumlah 279.750. Artinya, dalam satu tahun terdapat penambahan sebanyak 121.800 orang agen, atau per hari BRI menerima 334 Agen BRILink baru.

Pertumbuhan jumlah agen ini berdampak signifikan terhadap jumlah transaksi dan volume transaksi Agen BRILink. Tercatat terdapat 378,7 juta transaksi atau tumbuh 87,47% year on year (yoy) dibandingkan dengan 2017 sebanyak 202 juta transaksi. Sedangkan total volume transaksi tumbuh 72,04% yoy menjadi Rp512,7 triliun pada 2018. Padahal pada 2017 volume transaksi Agen BRILink baru Rp298 triliun.

PT Pegadaian (Persero): Tahun Ini, Pegadaian Targetkan Kenaikan Laba 10,8%

Pegadaian menargetkan kenaikan laba setelah pajak sebesar 10,8 persen menjadi Rp3,018 triliun sepanjang 2019, melalui pengembangan produk-produk yang inovatif.

Untuk proyeksi keuangan dan bisnis, Perseroan pada 2019 ini akan terus tumbuh. Pendapatan usaha diproyeksikan sebesar Rp13,981 triliun atau tumbuh menjadi 21,3 persen, biaya usaha sebesar Rp9,741 triliun atau 24,0 persen, laba usaha sebesar Rp4.062 triliun atau 10,8 persen, dan laba setelah pajak sebesar Rp3,018 triliun atau 10,8 persen.

Dari sisi operasional (bisnis), Pegadaian memproyeksikan Outstanding Loan posisi Rp46,476 triliun atau 15,2 persen, dan omzet sebesar Rp148,723 triliun atau 15,2 persen. Proyeksi Non Perfoming Loan sebesar 2,5 persen dari yang prognosa tahun sebelumnya yakni 1,8 persen, sedangkan WACOF RKAP 2019 sebesar 8,66 persen dari prognosa 2018 sebesar 7,6 persen.(DD)