Masuk minggu kedua bulan Desember, dua perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor konstruksi berhasil membukukan raihan kontrak kerja yang hampir mencapai target tahun ini.
Beberapa perusahaan pelat merah lainnya juga terlihat cukup optimis mampu membukukan kinerja yang jauh lebih baik hingga akhir tahun 2018 ini, dibanding tahun 2017. Optimisme tersebut terlihat dengan raihan kinerja positif yang berhasil dibukukan hingga November 2018.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk: Hingga November, WIKA Kantongi Kontrak Baru Rp32,24 Triliun
WIKA hingga akhir November kemarin sudah mengantongi nilai kontrak baru Rp32,24 triliun atau mencapai 55,58% dari target yang dipatok sepanjang tahun ini yang nilainya mencapai Rp58 triliun.
Dari total nilai kontrak ini secara year to date masih tumbuh 20% lebih tinggi dibanding dengan perolehan Perseroan di periode yang sama tahun lalu atau naik Rp5,7 triliun. Keberhasilan ini tidak lepas dari kontribusi segmen infrastruktur dan gedung serta properti yang tumbuh signifikan di bulan November.
Proyek-proyek yang berhasil diraih Perseroan hingga November 2018 antara lain pembangunan Bendungan Sadawarna Paket 1 yang nilainya sebesar Rp617,48 miliar, bendungan Randu Gunting Jawa Tengah sebesar Rp550 miliar, pembangunan 6 ruas tol dalam kota sebesar Rp549,58 miliar dan pembangunan pabrik pupuk amonium nitrat (KAN) sebesar Rp441,60 miliar.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk: ADHI Karya Realisasikan 92,27% Kontrak Baru dari Target Rp23,3 Triliun di 2018
Adhi Karya (ADHI) berhasil mencatatkan realisasi kontrak baru sebesar 92,27% dari total target Rp23,3 triliun yang dibidik hingga akhir tahun ini. Hal ini lebih disebabkan dengan adanya tambahan kontrak baru yang masuk pada November 2018.
Pekerjaan yang didapatkan pada November 2018 yakni pembangunan Jalan Tol Aceh – Sigli senilai Rp7,6 triliun, revitalisasi Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta senilai Rp737 miliar, serta pembangunan Dermaga Patimban senilai Rp492 miliar. Hingga November 2018, ADHI mencatat perolehan kontrak baru senilai Rp21,5 triliun.
Kontribusi perolehan kontrak baru terbesar masih berasal dari konstruksi dan energi dengan porsi 94,4% sampai November 2018. Kemudian, sektor properti berkontribusi sebesar 4,8% dan sisanya lini bisnis lainnya.
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk: Jelang Akhir Tahun, Telkom Mencatatkan Peningkatan Pelanggan IndiHome Menjadi 5 Juta
Memasuki penghujung tahun 2018, Telkom (TLKM) meraih pencapaian yang baik dengan mencatatkan 5 juta pelanggan IndiHome pada awal Desember 2018.
Saat ini, kebutuhan akses internet kecepatan tinggi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam mendukung aktivitas keluarga. Oleh karena itu, Telkom gencar menggelar infrastruktur fiber optic, serta melaksanakan modernisasi jaringan demi menyediakan layanan terbaik untuk pelanggan IndiHome di seluruh Indonesia.
Disamping memperluas jangkauan layanan IndiHome serta meningkatkan kualitas layanan yang ditunjang infrastruktur fiber optic, Telkom juga terus memperkaya konten dan menyediakan beragam fitur menarik untuk meningkatkan jumlah pelanggan IndiHome.
PT Hutama Karya (Persero): Investasi Rp2,1 Triliun, Hutama Karya Bangun Hunian Berkonsep TOD
Hutama Karya melalui anak usahanya PT HK Realtindo (HKR) membangun hunian berkonsep Transit Oriented Development (TOD) di Jurangmangu dengan nilai investasi Rp2,1 triliun. Peresmian groundbreaking pembangunan proyek hunian terintegrasi transportasi kereta api ini telah dilakukan pada Senin (10/12/2018). Pendanaan pembangunan proyek ini, berasal dari kas internal Hutama Karya
Hutama Karya telah mengantongi izin lokasi, sedangkan izin lainnya saat ini masih dalam tahapan proses. Kendati belum kantongi izin itu, Hutama Karya tidak khawatir dengan groundbreaking yang telah dilakukan. Soal izin, Hutama Karya bakal mengantongi izin itu pada Semester I/2019. Adapun total unit yang akan dibangun seluruhnya berbentuk hunian vertikal berjumlah sekitar 4.400 unit.
Dari total itu, 30% di antaranya bakal diperuntukkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Hunian yang terintegrasi dengan kereta api commuter line itu nantinya bakal dibangun area olahraga dan fasilitas lain yang bisa mendukung kegiatan kaum milenial sebagai target pasarnya.
PT Industri Kereta Api Indonesia (Persero): Investasi Rp1,6 Triliun, INKA Bangun Pabrik Kereta Terbesar di Jawa Timur
INKA membangun pabrik kereta terbesar di Banyuwangi, Jawa Timur, yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Total investasi dari pembangunan pabrik kereta kedua INKA ini senilai Rp1,6 triliun.
Saat ini proses perencanaan pembangunan sudah memasuki tahap finalisasi. Keberadaan pabrik baru ini akan memudahkan INKA untuk mendatangkan bahan-bahan kebutuhan produksi. Sebab, Banyuwangi menjadi salah satu lokasi strategis yang langsung bisa diakses melalui pelabuhan. Selain itu, proses ekspor pun akan lebih mudah.
Sebagai informasi, saat ini INKA memiliki pabrik di Kota Madiun, Jawa Timur. Sementara ground breaking di Banyuwangi diperkirakan akan dimulai 2019. Sehingga jika nantinya pabrik di Banyuwangi telah di bangun, Budi menyebut kemungkinan pabrik di Madiun akan digunakan untuk memproduksi suku cadang kereta api saja atau untuk bagian desain.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk: Optimis Tumbuh 10%, BRI Bakal Bukukan Laba Bersih Rp31,94 Triliun Tahun Ini
Bank BRI (BBRI) optimistis bakal meraih pertumbuhan laba bersih di atas 10% atau dua digit. Pada kinerja 2018, Perseroan optimis bakal meriah pertumbuhan double digit yang ditopang oleh pertumbuhan kredit sekitar 14%.
Dengan proyeksi tersebut, maka diperkirakan laba bersih BRI pada 2018 sedikitnya Rp31,94 triliun atau tumbuh 10% dibandingkan dengan setahun lalu Rp29,04 triliun. Perseroan optimistis pertumbuhan kredit BRI pada 2018 dapat mencapai 14%. BRI meraih laba bersih Rp23,5 triliun pada kuartal III, tumbuh 14,6% sebesar Rp20,5 triliun. Hingga kuartal III/2018, BRI mencatatkan pertumbuhan kredit 16,5% menjadi Rp808,9 triliun.
Bila pertumbuhan laba 2018 sejalan kinerja kuartal III/2018, maka pencapaian laba BRI bisa lebih tinggi lagi. Sementara hingga kuartal III, dana pihak ketiga BRI tumbuh 13,3% menjadi Rp872,7 triliun. Pada kuartal III/2018, NPL BRI 2,5% di bawah NPL industri yang mencapai 2,7%. Sementara dari sisi aset, tercatat tumbuh 13,9% menjadi Rp1.183,4 triliun.
PT Indra Karya (Persero): Tahun Ini, Indra Karya Bidik Peningkatan Raihan Laba Menjadi Rp11,2 Miliar
Indra Karya yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konsultan engineering, memperkirakan meraih laba sebesar Rp11,2 miliar tahun ini atau meningkat 160,47% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yang Rp4,3 miliar.
Hingga akhir semester pertama saja, Indra Karya telah meraih laba sekitar Rp6,5 miliar dan sepanjang tahun ini diperkirakan mencapai Rp11,2 miliar. Terkait dengan raihan laba tersebut, menurutnya, Indra Karya melakukan ekspansi di aspek industri hilir seperti dengan rencana membangun jaringan air bersih untuk kawasan industri dan memasuki bisnis air minum mineral.
Ini agar bagaimana Indra Karya menerima penerimaan recurring (berulang), dengan tidak hanya sebagai konsultan, tetapi juga bermain di tengah dan di hilir. Selain itu, Perseroan sejak tahun ini mulai masuk ke dalam industri air minum mineral dengan merek Infresh dan sedang mempersiapkan pabrik produksi terkait hal itu di Surabaya.
PT Bukit Asam Tbk: Naik 7%, PTBA Bidik Produksi 27,3 Juta Ton Batubara di Tahun Depan
PTBA tengah memasang target produksi batubara sebesar 27,3 juta ton batubara di tahun depan atau naik sekitar 7% dibandingkan target produksi pada tahun ini sebanyak 25,5 juta ton. Hingga Oktober 2018, produksi batubara PTBA sudah mencapai 22,4 juta ton.
Dari total target tahun depan, PTBA menargetkan produksi batubara berkalori tinggi mencapai 5 juta ton. BUMN tambang ini meningkatan produksi batubara berkalori tinggi ini lantaran harga batubara jenis ini cukup stabil.
Sementara itu, selain membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Banko Tengah Sumsel 8 di Muara Enim, Sumatera Selatan, PTBA juga mulai merambah bisnis pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). PTBA juga sedang mengkaji pengembangan PLTS di Sumatra Barat dengan kapasitas 200 MW.
PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Tbk: Laba Dilaporkan Tumbuh 25,4%, Bank bjb Ubah Susunan Pengurus dalam RUPSLB
Bank bjb (BJBR) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 2018 di Bandung, Selasa (11/12/18). Dalam RUPSLB tersebut, dilaporkan kinerja Perseroan yang tumbuh positif dengan raihan laba kuartal III/2018 yang naik 25,4% dibanding periode sama di tahun sebelumnya.
Dilaporkan hingga periode kuartal III/2018, Bank bjb berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,3 triliun atau tumbuh sebesar 25,4% year on year. Total Aset tercatat sebesar Rp114,1 triliun. Sedangkan soal net interest income, berhasil tumbuh sebesar 4,1% year on year. Terkait fee based income, tumbuh secara signifikan sebesar 23,2% year on year.
Di dalam agenda RUPSLB juga diumumkan terkait perubahan pengurus, pemegang saham menyetujui perubahan pengurus Perseroan yaitu memberhentikan dengan hormat Ahmad Irfan selaku Direktur Utama Bank bjb terhitung sejak ditutupnya RUPSLB dan pemberhentian Agus Gunawan selaku Direktur Komersial dan UMKM Bank bjb seiring dengan wafatnya beliau pada tanggal 9 November 2018.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk: Untuk Kelima Kali, Semen Indonesia Raih Penghargaan Industri Hijau Tertinggi
Semen Indonesia (SMGR) meraih penghargaan Industri Hijau level 5 (tertinggi) untuk yang kelima kali secara berturut-turut dari Kementerian Perindustrian. Semen Indonesia meraih peringkat 5 yakni peringkat tertinggi, bersama 86 perusahaan industri lainnya, karena dinilai mengelola lingkungan dengan sangat baik.
Penghargaan Industri Hijau merupakan apresiasi yang diberikan Pemerintah terhadap industri yang telah menerapkan prinsip-prinsip industri hijau dengan memperhatikan teknologi proses yang ramah lingkungan. Program penghargaan ini diberikan kepada perusahaan industri nasional yang terbagi dalam 3 kategori, yaitu Industri Besar, Industri Menengah, dan Industri Kecil.
Keberhasilan Semen Indonesia meraih penghargaan Insdustri Hijau merupakan bukti nyata penerapan prinsip industri hijau dalam seluruh operasioal Perusahaan. Pengelolaan berbasis industri hijau merupakan komitmen utama Perusahaan yang diterapkan di seluruh area produksi perusahaan yang tersebar di Gresik, Tuban, Rembang, Indarung dan Pangkep.(DD)