Korporasi Sepekan: PGN Resmi Jadi Sub Holding Gas, 115 Juta Penumpang Terlayani AP II di 2018

ilustrasi
Upacara penyambutan penumpang saat libur Nataru di salah satu bandara yang dikelola AP II | Dok. Angkasa Pura II

Masuk minggu pertama bulan Januari di awal tahun 2019 ini, beberapa perusahaan mencatatkan pencapaian positif di akhir tahun 2018. Catatan positif di tahun lalu tersebut, menjadi salah satu modal mereka dalam merancang strategi untuk tahun 2019.

Sementara itu, dari sisi kinerja keuangan perusahaan juga berhasil dibukukan dengan raihan yang cukup menjanjikan. Adapun, dua perusahaan BUMN berhasil menutup tahun 2018 dengan memboyong banyak penghargaan di bidang lingkungan hidup.  

PT Perusahaan Gas Negara Tbk: Akuisisi Pertagas Senilai Rp20,18 Triliun, PGN Resmi Jadi Sub Holding Gas

PGN (PGAS) mewujudkan komitmennya untuk menyelesaikan proses integrasi bisnis gas PT Pertamina Gas (Pertagas) yang merupakan satu rangkaian dari proses pembentukan Holding BUMN Migas yang resmi berdiri pada 11 April 2018 lalu.

Proses integrasi bisnis gas mencapai babak baru dengan ditandatanganinya Perjanjian Jual Beli (Sales Purchase Agreement/SPA) Saham Pertagas antara PT Pertamina (Persero) dan PGN. PGN mencatat sejarah baru dan resmi menjadi Sub Holding Gas karena proses integrasi bisnis gas Pertagas dan seluruh anak usahanya telah selesai.

Harga/nilai pengambilahan saham Pertagas dan seluruh anak perusahaannya mengalami perubahan. Harga pembelian yang semula sebesar Rp 16.604.312.010.021 untuk 2.591.099 lembar saham dari Pertagas atau setara 51% atas Pertagas dan Pertagas Niaga, menjadi Rp 20.183.334.064.184 untuk 2.591.099 lembar saham dari Pertagas yang merupakan 51% dari seluruh saham di Pertagas termasuk kepemilikan di seluruh anak perusahaannya.

PT Angkasa Pura II (Persero): AP II Layani 115 Juta Penumpang di Sepanjang 2018

AP II tercatat telah melayani hingga 115 juta penumpang sepanjang Januari-Desember 2018 atau naik 9,5% bila dibandingkan dengan 2017 yakni 105 juta penumpang.

Pencapaian sepanjang tahun 2018 tersebut seiring dengan langkah transformasi Perseroan menuju “Angkasa Pura II Giant Dream 2020”. Selama tahun 2018, AP II juga tercatat telah mengelola beberapa bandara baru yang tersebar di Indonesia seperti Bandara Internasional Kertajati Jawa Barat, Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya dan Bandara Banyuwangi Jawa Timur. Total AP II telah mengelola 16 Bandara di seluruh wilayah Indonesia.

Dari segi pelayanan terhadap para pengguna jasa, AP II telah mengembangkan digital mobile yaitu aplikasi Indonesia Airport App yang merupakan aplikasi layanan digital yang akan membantu penumpang untuk mendapatkan informasi dengan mudah terkait dengan fasilitas-fasilitas yg ada di Bandara yang dikelola AP II.

PT Angkasa Pura I (Persero): 2018, AP I Tercatat Layani 96,5 Juta Penumpang

Sepanjang tahun 2018, AP I/Angkasa Pura Airports tercatat melayani 96,5 juta penumpang di 13 bandara yang dikelolanya. Angka ini tumbuh 7,6% jika dibandingkan dengan tahun 2017 dengan 89,7 juta penumpang.

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali masih menjadi penyumbang penumpang terbanyak dengan 23,7 juta penumpang, atau tumbuh 12,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang mencatatkan pertumbuhan penumpang tertinggi diantara bandara-bandara AP I lainnya dengan kenaikan sebesar 16,4%, dari 4,42 juta penumpang pada 2017 menjadi 5,12 juta penumpang di tahun 2018.

Sementara menyambut tahun 2019, AP I optimis mampu meraih pencapaian yang lebih baik dari segi operasi, pelayanan, dan kinerja bisnis. Angkasa Pura Airports diprediksi akan melayani lebih dari 101 juta penumpang di tahun 2019. Perseroan menargetkan pendapatan di atas Rp10 triliun, meningkat 16,5% dibandingkan dengan pendapatan tahun 2018, dengan laba bersih di atas Rp2 triliun atau meningkat 18%.

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero): Pelindo III Catat Kenaikan Jumlah Penumpang Angnataru di Pelabuhan Tanjung Perak 64,16%

Pelindo III mencatat kenaikan jumlah penumpang angkutan natal dan tahun baru (Angnataru) di Pelabuhan Tanjung Perak sebesar 64,16%. Berdasarkan pantauan perseroan dari H-7 (18/12) hingga H+6 (31/12), penumpang kapal yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak mencapai 34.670 orang.

Jumlah tersebut jauh lebih besar jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 lalu yang tercatat sebanyak 21.119 orang. Jika dirinci tahun ini, ada  20.182 orang turun dan sebanyak 14.488 orang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak.

Jumlah penumpang Angnataru yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak lebih besar dari yang diperkirakan Perseroan. Di mana saat itu diperkirakan akan ada 30.622 orang yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak pada H-7 hingga H+14 libur Natal dan tahun baru. Penumpang kapal laut yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak didominasi penumpang dari dan ke Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Barat.

PT Telekomunikasi Selular: Telkomsel Bukukan Kenaikan Trafik Layanan Data 21% di Natal dan Tahun Baru

Telkomsel sukses mengawal dan melayani kebutuhan komunikasi pelanggan pada periode Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Pada momen pergantian tahun tersebut tercatat trafik layanan data atau payload Telkomsel mencapai 17,2 petabyte atau meningkat 21,3% dibandingkan rata-rata payload pada hari normal 2018. Dibandingkan dengan periode Tahun Baru 2017/2018, trafik layanan data kali ini melonjak 61,7%.

Wilayah dengan kenaikan trafik layanan data tertinggi adalah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dengan peningkatan 27,6% dibandingkan hari normal, diikuti Jawa Barat (26,8%) dan Sumatera Utara (24,0%).

Tingginya peningkatan trafik layanan data antara lain di picu oleh meningkatnya aktivitas pelanggan yang menggunakan layanan video streaming di smartphone atau komputer tablet saat pergantian tahun baru. Selain itu, pelanggan juga melakukan aktivitas momen ini melalui berbagai media sosial serta berkomunikasi melalui pesan instan yang mengalami peningkatan pada periode ini.

PT Bukit Asam Tbk: Bukukan Pendapatan Rp16,04 Triliun, PTBA Catat Kenaikan Laba 50%

PTBA menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dengan menyampaikan kinerja operasional Perseroan sepanjang Januari hingga September 2018. Sepanjang 9 bulan pertama di tahun 2018, Perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp16,04 triliun atau naik 21% dibanding pendapatan usaha pada periode yang sama di 2017.

Meningkatnya pendapatan usaha ini membuat laba bersih Perseroan ikut meningkat. Hingga Triwulan III tahun 2018, Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp3,93 triliun atau naik 50% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan pendapatan usaha dan laba bersih ini ditopang oleh peningkatan produksi serta penjualan batubara.

Hingga September 2018, volume produksi batubara naik 16% menjadi 19,68 juta ton. Kenaikan volume produksi ini juga diikuti dengan kenaikan volume penjualan hingga September sebesar 18,58 juta atau naik 8% dari periode yang sama pada tahun 2017 dengan komposisi 53% untuk pasar domestik dan 47% untuk pasar ekspor.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah: Melebihi Target, Bank Jateng Bukukan Laba Rp1,97 Triliun

Bank Jateng berhasil mencatatkan keuntungan atau laba yang mencapai Rp1,97 triliun di sepanjnag 2018. Jumlah ini lebih besar dibanding target dari rencana bisnis yang sebelumnya ditetapkan Bank Jateng pada tahun 2018, yakni Rp1,73 triliun.

Selain mencatatkan laba yang cukup besar, bank milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah ini juga mengalami peningkatan nilai aset yang cukup signifikan dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Jika pada 2013, aset Bank Jateng hanya mencapai Rp30,70 triliun, maka hingga Desember 2018, asetnya bertambah dua kali lipat menjadi Rp68,81 triliun. Disamping itu, pertumbuhan dana kredit selama lima tahun terakhir juga tumbuh di kisaran 16% atau lebih tinggi dibanding BPD-BPD (Bank Pembangunan Daerah) lain.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk: Desember 2018, BNI Kantongi Outstanding Kartu Kredit Rp12,53 Triliun

Bank BNI (BBNI) mencatat outstanding Kartu Kredit BNI telah mencapai Rp12,53 triliun pada Desember 2018 kemarin. Outstanding tersebut tumbuh 7,9% secara year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di mana pertumbuhan tersebut turut didukung oleh tren berlibur di masyarakat.

Untuk lebih meningkatkan nilai outstanding Kartu Kredit BNI, mengawali tahun baru 2019, Perseroan mendukung PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI yang membuka terobosan baru dengan mengoperasikan Kereta Api (KA) Pangandaran yang akan melayani penumpang dari Stasiun Gambir, Jakarta langsung ke Stasiun Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat.

Dukungan BNI pada Kereta Pangandaran ini merupakan bentuk sinergi antar BUMN yang dapat menghasilkan daya dorong pada pengembangan sektor transportasi massal di Jawa barat bagian selatan serta sektor lainnya, terutama sektor pariwisata.

PT Aneka Tambang Tbk: Antam Borong 6 Penghargaan PROPER

Antam (ANTM) berhasil meraih tiga peringkat Hijau dan tiga peringkat Biru dalam Penghargaan PROPER periode tahun 2017-2018 atas kinerja pengelolaan lingkungan yang baik oleh unit bisnis dan entitas anak. Penghargaan diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada 27 Desember 2018, lalu.

Pada tahun ini PROPER Hijau diperoleh Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBP Emas) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat;  Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM) di Jakarta; dan Unit Bisnis Pertambangan Bauksit (UBPB) di Tayan, Kalimantan Barat. Unit Bisnis Antam peraih PROPER Hijau ini merupakan 3 dari 155 perusahaan BUMN dan Swasta yang meraih peringkat PROPER Hijau di Indonesia pada tahun 2018. 

Sedangkan PROPER Biru diraih oleh Unit Bisnis Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara, Unit Bisnis Pertambangan Nikel Maluku Utara dan Entitas Anak Perusahaan, PT Cibaliung Sumberdaya. PROPER Biru memiliki makna bahwa perusahaan telah melakukan pengelolaan lingkungan sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan.

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero): PLN Boyong 2 PROPER Emas dan 16 Hijau

PLN melalui anak perusahaan PT Indonesia Power (IP) dan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) berhasil meraih PROPER Emas dalam ajang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Tahun 2018.

PROPER Emas untuk PLN diraih oleh PLTDG Pesanggaran yang dikelola oleh IP dan PLTU Paiton yang dikelola oleh PJB. Selain itu, 16 pembangkit PLN lainnya yang dikelola oleh PLN, IP dan PJB di ganjar PROPER Hijau pada ajang penghargaan tersebut. Pemberian anugerah tersebut dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kepada dunia usaha yang meraih PROPER Emas dan Hijau di Jakarta, akhir tahun 2018 kemarin.

Adapun 16 pembangkit PLN Group yang mendapat PROPER Hijau, antara lain PLTU Tanjung Jati B yang dikelola sendiri oleh PLN (Holding); PLTP Kamojang, PLTGU Cilegon, PLTG Gilimanuk, PLTGU Tambak Lorok, PLTG/U Grati, PLTP Gunung Salak, PLTU Banten 1 Suralaya, PLTU Banten 2 Labuan, PLTU Banten 3 Lontar, PLTG/U Priok, PLTU Suralaya yang dikelola oleh IP; serta PLTU Paiton Baru unit 9, PLTU Rembang, PLTGU Muara Karang, PLTGU Gresik yang dikelola oleh PJB.(DD)