Wisatawan India Tumbuh 28,8%, Garuda Indonesia Buka Penerbangan Langsung Bombay-Denpasar

ilustrasi
Garuda Indonesia siap menjemput turis asal India ke Bali | Dok. Garuda Indonesia

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mulai melihat peluang pengembangan market share dengan merespons potensi pasar wisatawan India yang semakin tumbuh. Maskapai penerbangan nasional ini akan membuka penerbangan yang menghubungkan langsung dari Bombay-Denpasar. Penerbangan perdana ini direncanakan akan mulai dibuka pada Senin, 23 April 2018 mendatang.

Langkah ini merupakan strategi Perseroan dengan melihat data Kementerian Pariwisata, yang mencatat angka pertumbuhan wisatawan mancanegara dari Negeri Bollywood tersebut. Di mana menurut data Kementerian Pariwisata, wisatawan asal India tercatat tumbuh fantastis, yaitu 28,8% secara nasional. Sepanjang 2017, jumlahnya mencapai 485.314 wisatawan. Angka itu naik 108.512 wisatawan dari 2016. Dari jumlah itu, sebanyak 265.336 wisatawan atau 54,7% memilih Pulau Bali sebagai destinasi favoritnya.

Menjawab pasar potensial ini, Garuda Indonesia menyiapkan dua skenario untuk poros Bombay-Denpasar. Penerbangan periode pertama dilakukan Senin (23/4/2018) sampai Senin (28/5/2018). Selama periode ini, penerbangan dilaksanakan Senin dan Kamis. Lalu, Garuda menambah satu penerbangan pada rentang Senin (28/5/2018) hingga Sabtu (27/10/2018). Pada periode kedua ini, penerbangan dilayani tiga kali sepekan. Jadwalnya pada hari Senin, Kamis, juga Sabtu.

“Rute Bombay-Denpasar PP sangat bagus. Potensi pertumbuhan wisatawannya besar. Pasar India juga tidak terpengaruh isu erupsi Gunung Agung. Mereka sangat stabil dan ini menjadi poin penting,” kata General Manager Garuda Indonesia untuk Bali Joseph Saul, seperti dikutip Sindonews.com, Sabtu (17/3/2018).

Dikatakan, bahwa setiap harinya penerbangan dari Bali dilakukan pukul 15.40 WITA. Lalu, penerbangan dari Bombay pukul 21.50 waktu setempat. Untuk memberi pelayanan prima, Garuda akan mengoperasikan armada modern Airbus A330-200 Aircraft. Di mana wisatawan bisa memilih dua kelas, yaitu bisnis dan ekonomi. Untuk kelas bisnis tersedia 36 flat bed seats, lalu ekonomi tersedia186 kursi dengan lay out 2-4-2.

“Dengan membuka rute langsung ke India, kami berharap bisa lebih sukses. Kami memiliki target tinggi dan berusaha menambah jumlah kunjungan turis dari India. Perhitungan sudah dilakukan,” ujar Joseph.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Bidang Infrastruktur Pariwisata Judi Rifajantoro mengatakan, direct flight Bombay-Denpasar sebagai sejarah. “Selama ini belum ada rute penerbangan langsung dari India ke Indonesia. Garuda inilah yang pertama kali melakukannya. Langkah ini tentu menjadi sejarah baru yang luar biasa. Apalagi, potensi pasar India memang sedang bagus,” ungkap Judi, seperti dikutip Sportourism.id, Sabtu (17/3/2018).

Sebelum direformasi tahun ini, poros Indonesia-India terhubung dengan transit di negara lain. Ada tiga kota transit yang menjadi langganan rute ini. Mulai dari Bangkok (Thailand), Kuala Lumpur (Malaysia), juga Singapura. Pada 2016, Garuda memang membuka poros Jakarta-Mumbai tapi via Bangkok. Saat itu, regulasi ini untuk menjembatasi akses menuju Denpasar, Surabaya, dan Medan.

“Rute Indonesia-India sebelumnya via Bangkok, Kuala Lumpur, dan Singapura. Kalau bisa langsung pasti lebih baik. Semakin memudahkan mobilitas wisatawan. Keputusan Garuda sudah tepat. Potensi pasar India memang tinggi. Mereka tidak terpengaruh oleh isu erupsi Gunung Agung. Kami optimistis, target pertumbuhan kunjungan 30% bisa diraih lagi tahun ini,” tegas Judi.

Poros Bombay-Denpasar pun diprediksi akan menjadi pasar gemuk. Mengacu data BPS Provinsi Bali, jumlah kunjungan wisatawan India ke Bali melonjak hampir 46%. Jumlah wisatawan Negeri Bollywood juga berada pada posisi 3 besar. Tiongkok (1,37 juta orang) donatur terbesar, disusul Australia (1,06 juta orang).(DD)