WIKA Raih Penghargaan Living Legend Company

Ilustrasi
Penghargaan Living Legend Company untuk WIKA diberikan oleh Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar kepada Direktur Operasi III WIKA, Destiawan Soewardjono | Dok. Wijaya Karya

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) berhasil mendapatkan penghargaan sebagai “Living Legend Company: Leading in Pre-cast Concrete Industry” yang digelar oleh Majalah Warta Ekonomi.

Penghargaan diberikan oleh Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar, kepada Direktur Operasi III WIKA, Destiawan Soewardjono. Sepanjang tahun 2018, Warta Ekonomi melakukan riset dan penilaian terhadap proses tumbuh dan berkembangnya dengan mengkaji rekam jejak perusahaan yang mampu bertahan, berprestasi, dan adaptif terhadap berkembang lingkungan bisnis dimana perusahaan beroperasi. Proses riset ini dilakukan dengan dua tahapan kegiatan riset yaitu kegiatan kualitatif menggunakan desk research dan kegiatan riset media monitoring.

Dalam keterangannya yang dilansir, Rabu (23/1/2019), Direktur Operasi III WIKA, Destiawan Soewardjono, mengatakan, menerima penghargaan ini, tidak lepas dari proses adaptasi, inovasi, dan koneksi yang dilakukan WIKA dalam menjalankan aktivitasnya sejak tahun 1960 silam.

Dia menambahkan bahwa WIKA telah jauh berubah, dari awal mula yang hanya merupakan perusahaan instalatur listrik dan pipa air, kini telah bertransformasi menjadi perusahaan EPC dan investasi yang terintegrasi. Perjalanan waktu membuktikan bahwa WIKA selalu berani mencoba sesuatu yang baru dengan perhitungan terukur.

“Ketika perusahaan lain belum terpikir untuk bergerak pada bidang manufaktur beton pra cetak, WIKA sudah mendirikan sejumlah pabrik beton di berbagai wilayah Indonesia. Ketika kontraktor lain masih meraba-raba EPC (Engineering, Procurement, Construction), WIKA justru telah masuk lebih dalam bisnis ini,” ujar Destiawan.

Dalam rekam jejaknya kemudian, lanjut Destiawan, WIKA terus memberanikan diri memasuki wilayah-wilayah baru dan kini telah jauh melangkah ke bidang investasi pada saat kontraktor lain belum dalam melirik ini. Bahkan, WIKA pula yang terlebih dahulu merambah pasar luar negeri terlebih dahulu ketimbang perusahaan kontraktor lain.

“Bagaimana WIKA berhasil berkembang sedemikian rupa? Hal tersebut bisa  terjadi karena WIKA berani melakukan perubahan atau transformasi dari sisi visi, portofolio bisnis,  wilayah pasar, segmen pasar dan pengelolaan human capital,” jelas Destiawan.

Artinya, WIKA terang Destiawan, memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi di sekelilingnya (corporate adaptability) dan tidak stagnan. WIKA harus progresif bertransformasi agar tidak disruptif atau punah.

“Dalam era di mana disrupsi menjadi tantangan, maka mutlak bagi suatu perusahaan, termasuk WIKA untuk melakukan adaptasi, inovasi, dan koneksi. Adaptasi adalah bagaimana WIKA kemudian dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman melalui serangkaian program kerja dan strategi,” jelas Destiawan.(DD)