Waskita Karya Bidik Capaian Kontrak Baru Rp55 Triliun

ilustrasi
Direktur Utama Waskita Karya, I Gusti Ngurah Putra | Dok. Waskita Karya

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) memasang target total kontrak baru sekitar Rp55 triliun di sepanjang tahun 2019 ini. Total kontrak baru 2019 itu terdiri dari kombinasi proyek-proyek dari pekerjaan umum, perhubungan, BUMN dan proyek Waskita Karya sendiri. Di samping itu, total kontrak baru sekitar Rp55 triliun tersebut diharapkan dapat mendorong target pendapatan 2019 sekitar Rp50 triliun.

“Total kontrak (baru) kita sekitar Rp55 triliun selama 2019. Tentunya bagaimana kontrak itu kita capai sebelum berakhirnya tahun 2019,” ujar Direktur Utama Waskita Karya, I Gusti Ngurah Putra, seperti dikutip Industry.co.id, Minggu (20/1/2018)

Putra juga mengatakan, bahwa pada tahun ini Perseroan akan menyelesaikan proyek-proyek tol yang sedang berjalan, seperti Tol Layang Jakarta-Cikampek, Tol Cibitung-Cilincing, Tol Cimanggis-Cibitung, tol lanjutan BOCIMI (Bogor-Ciawi- Sukabumi), dan Tol baru Jakarta-Cikampek Selatan. “Terus kita mungkin membantu Hutama Karya,” imbuhnya.

Sementara itu, Perseroan menargetkan tahun ini menjual enam ruas tol yang dimilikinya. Proyeksinya, Perseroan akan menerima pemasukan sebesar Rp10 triliun.

Director of Finance and Strategy Waskita Karya, Haris Gunawan, menyebutkan untuk penjualan tol, Perseroan membebaskan kepada investor untuk memilih. “Saya tidak menyebutkan tolnya dulu karena kami sedang membuka kesempatan kepada investor untuk memilih ruas yang mereka pilih, yang pasti target kami jual 6 ruas tol,” ujar Haris, dalam keterangannya yang dilansir Kontan.co.id, Minggu (20/1/2019).

Adapun untuk penjualan keenam ruas tol tersebut diprakarsai keinginan Perseroan untuk fokus hanya sebagai pengembang. Karenanya, ke depan Perseroan akan tetap berinvestasi pada tol hanya saja untuk pembangunan, bukan untuk dioperasikan.

Untuk calon investor, Haris masih enggan buka-bukaan. Hanya saja, ia bilang akan terus agresif menawarkan kepada para investor juga telah menggandeng konsultan asing. Sedangkan untuk nilai transaksi dari penjualan tol tersebut, Haris memproyeksikan mencapai Rp10 triliun. “Kalau saya memproyeksikan dari cash flow-nya sekitar hampir Rp 10 triliun,” ungkapnya.

Sekadar tambahan, saat ini Waskita Karya mengoperasikan 18 tol. Adapun 18 ruas tol tersebut antara lain Depok-Antasari, Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Bogor-Ciawi-Sukabumi, Pemalang-Batang, Tol Krian Legundi-Bunder, Kayu Agung-Palembang-Betung, Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, Medan-Kualanamu-Tebinggi Tinggi, dan Tol Pejagan-Pemalang.

Selain itu juga Pasuruan-Probolinggo, Jakarta-Cikampek Elevated, Probolinggo-Banyuwangi, Cimanggis -Cibitung, Cibitung-Cilincing, Kanci-Pejagan, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, dan Semarang-Batang.(DD)