Unilever Indonesia Berencana Menjual Asetnya Senilai 164 Juta Euro

ilustrasi
Kantor Unilever Indonesia, Jakarta | Dok. Unilever Indonesia

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berencana menjual aset Perusahaan dari kategori baking, cooking, dan spreads, dengan total nilai mencapai 164 juta euro atau sekitar Rp2 triliun lebih.

Berdasarkan keterangan yang dilansir Industry.co.id, Rabu (16/5/2018), penjualan aset dari kategori ini mencakup penjualan aset tidak berwujud yang termasuk namun tidak terbatas pada hak untuk mendistribusikan produk yang menggunakan merek dagang global seperti Frytol, Blue Band Master dan Blue Band, serta merek dagang lokal Minyak Samin dan Blue Bland Gold.

Selanjutnya, penjualan aset berwujud termasuk namun tidak terbatas pada aset produksi, perlengkapan, persediaan, dan barang dagang. Kemudian, penyewaan sebagian dari tanah dan bangunan pabrik Cikarang yang digunakan untuk pengoperasian aset kategori spreads, serta penjualan mereka dagang lokal, kepada Sigma Bidco B.V atau afiliasinya di Indonesia.

Karena nilai total penjualan aset dari kategori spreads yang merupakan transaksi material sehingga membutuhkan persetujuan RUPS Luas Biasa.

Seperti diketahui, Perusahaan memiliki perjanjian lisensi dengan Unilever N.V. untuk penggunaan berbagai merek global di Indonesia yang dimiliki oleh Unilever N.V. termasuk merek dagang global.

Total nilai divestasinya mencapai 164 juta euro atau sekitar Rp 2,65 triliun. “Semua proceed masuk ke UNVR,” ujar Direktur & Sekretaris Perusahaan UNVR Sancoyo Antarikso, seperti dikutip Kontan.co.id, Rabu (16/5/2018).

UNVR juga melepas aset berwujudnya yang menjadi rangkaian divestasi tersebut. Penjualannya meliputi aset produksi dan perlengkapannya Rp152,64 miliar dan penjualan persediaan dan barang dagang Rp42,83 miliar.

UNVR pun bakal menyewakan sebagian dari tanah dan bangunan pabriknya di Cikarang yang digunakan untuk pengoperasian aset segmen spreads Rp56,29 miliar serta menjual merek dagang lokal Rp9,7 miliar.

Sebagaimana diketahui, divestasi itu merupakan realisasi atas rencana yang sudah mengemuka sejak tahun lalu. Meski dijual, namun manajemen memastikan dampaknya tak terlalu signifikan terhadap kinerja Perusahaan.

Blue Band yang menjadi salah satu produk segmen spreads UNVR yang memang menjadi market leader pasar margarin. Tapi, kontribusinya terhadap pendapatan konsolidasi UNVR dikatakan tidak signifikan, dan hanya sekitar 1,5%.(DD)