Tumbuh 8,1%, Garuda Indonesia Bukukan Pendapatan USD4,2 Miliar

ilustrasi
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury | Dok. Garuda Indonesia

Sepanjang 2017, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berhasil membukukan pendapatan operasi sebesar USD4,2 miliar atau setara Rp57,3 triliun (Rp 13.666/USD). Pendapatan yang berhasil diraih ini meningkat 8,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar USD3,9 miliar.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N Mansury, mengungkapkan bahwa tren pertumbuhan pendapatan operasional tersebut salah satunya ditopang oleh pertumbuhan pada lini layanan penerbangan tidak berjadwal yang meningkat sebesar 56,9 persen atau menjadi sebesar USD301,5 juta.

“Selain itu sektor pendapatan lainnya (pendapatan di luar bisnis penerbangan & subsidiaries revenue) turut meningkat sebesar 20,9 persen dengan pembukuan pendapatan sebesar USD473,8 juta,” ujarnya, seperti dikutip Merdeka.com, Selasa (27/2/2018).

Pahala menjelaskan, Perseroan juga mencatatkan tingkat keterisian penumpang (seat load factor) sebesar 74,7 persen dengan tingkat ketepatan waktu (On Time Performance - OTP) sebesar 86,4 persen.

Sementara dalam keterangan yang dilansir Kompas.com, Selasa (27/2/2018), Perseroan melaporkan bahwa jumlah penumpang yang diangkut sepanjang tahun 2017 mencapai 36,2 juta penumpang. Jumlah tersebut adalah gabungan dari jumlah penumpang Garuda Indonesia dan anak usahanya, Citilink.

Pahala menjelaskan, angka tersebut meningkat 3,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Di mana pada tahun 2016, Garuda Indonesia Group mengangkut 35 juta penumpang.

“Penumpang Garuda Indonesia mencapai 24 juta penumpang dan Citilink 12,3 juta penumpang,” jelas Pahala.

Adapun Garuda Indonesia juga mencatat peningkatan jumlah penumpang pada rute-rute internasional sebesar 8,1 persen. Jumlah penumpang yang diangkut pada rute-rute internasional pada tahun 2017 mencapai 4,8 juta penumpang, naik dari 4,4 juta penumpang pada tahun 2016.

Load factor untuk penumpang rute internasional tercatat sebesar 74 persen pada tahun 2017. Angka tersebut naik dibandingkan 72 persen pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan operasional internasional Garuda Indonesia pun berada di atas rata-rata pertumbuhan di kawasan Asia Pasifik yang mencapai 6,2 persen.(DD)