Tumbuh 290%, Manulife Indonesia Cetak Laba Komprehensif Sebesar Rp2,6 Triliun

ilustrasi
Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia Jonathan Hekster (tengah) dalam paparan kinerja konsolidasi Manulife Indonesia tahun 2017 di Jakarta, Rabu (16/5/2018) | Dok. Manulife Indonesia

PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) berhasil mencetak laba komprehensif sebesar Rp2,6 triliun di sepanjang tahun 2017 atau tumbuh 290%, dibanding tahun 2016 yang sebesar Rp664 miliar.

“Kami bangga dengan pencapaian di 2017 ini. Kinerja Manulife Indonesia terus membaik tiap tahunnya. Kami akan terus fokus dalam memberikan solusi keuangan yang tepat dan layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan nasabah kami yang beragam,’ ujar Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia Jonathan Hekster, dalam keterangan tertulisnya yang dilansir laman Perusahaan, Kamis (17/5/2018).

Hekster menjelaskan, pertumbuhan bisnis positif terus diraih. Hal ini karena Manulife fokus pada peningkatan pelayanan kepada nasabah dan menerapkan model bisnis berkelanjutan.

Lebih lanjut Hekster menjelaskan, pertumbuhan juga terjadi di premi bisnis baru yang naik 19% (year on year) menjadi Rp4,4 triliun dari tahun 2016 sebesar Rp3,7 triliun. “Ini merupakan kondisi yang sehat dan bagus sekali,” tambahnya.

Selain itu, lanjut Hekster, sepanjang 2017 Manulife Indonesia meraih total premi dan deposit Rp25 triliun atau naik 34% dari tahun 2016 yang sebesar Rp18,6 triliun.

Ia memaparkan, dana kelolaan asuransi syariah juga meningkat dari tahun 2016 sebesar Rp2,3 triliun menjadi Rp2,88 triliun pada 2017. Selain itu, dana kelolaan MAMI sebesar Rp65,7 triliun. “Posisi aset kami berada di tiga besar, DPLK juga top 3, begitu juga manajemen aset yang masuk tiga besar,” ujarnya.

Manulife Indonesia merupakan bagian dari Manulife Financial Corporation, grup penyedia layanan keuangan dari Kanada. Perusahaan global ini beroperasi di Asia, Kanada, dan Amerika Serikat. Aset yang dikelola sekitar Rp10.000 triliun di dunia.

Saat ini, Manulife Indonesia memiliki lebih dari 9.000 karyawan dan agen profesional di 24 kantor pemasaran dan melayani lebih dari 2,4 juta nasabah di Indonesia. Total dana kelolaan yang ditangani mencapai Rp67,6 triliun.

Sementara itu, sepanjang 2017, Manulife Indonesia telah membayar klaim ke nasabah sebesar Rp6,6 triliun atau sekitar Rp18 miliar per hari atau berkisar Rp753 juta per jam. Tahun 2016, jumlah Manulife Indonesia membayar klaim asuransi, nilai tunai penyerahan polis, anuitas, dan manfaat lainnya sebesar Rp6,8 triliun. Sedangkan tahun 2015 mencapai Rp5,6 triliun.

“Klaim memang menurun. Tapi yang penting, tiap tahun kita bayar sekitar Rp7 triliun, tetapi kita masih kuat,” kata Hekster.

Pembayaran klaim yang cepat menjadi salah satu fokus layanan Manulife Indonesia. Hal itu jugalah yang membuat Manulife terus dipercaya sehingga aset dana kelolaan terus meningkat dari Rp 55,8 triliun di tahun 2016 menjadi Rp67,6 triliun di 2017.

“Kami menyadari tanggung jawab kami sebagai penyedia asuransi terpercaya untuk membayarkan klaim kepada nasabah. Karena itu, kami selalu berupaya berinovasi menyederhanakan dan mempermudah pengalaman nasabah, serta membayar klaim secara cepat dan tepat,” tandas Hekster.(DD)