PT Adhi Karya Tbk (ADHI) baru saja menerima realisasi pembayaran pertama untuk proyek light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) senilai Rp3,425 triliun dari PT Kereta Api Indonesia (Persero). Pembayaran tersebut langsung mendapatkan sentimen positif dan mendorong kinerja saham ADHI di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk Budi Harto menuturkan, pihaknya sudah menerima pembayaran pertama LRT pada Kamis (8/3/2018). “Hari ini (Kamis, Red) kami sudah terima Rp3,4 triliun. Ini bagus buat cash flow kami. Ada cash,” ujar Budi, dalam keterangannya yang dikutip Liputan6.com, Jumat (9/3/2018).
Seperti diketahui, KAI dan Adhi Karya merupakan penyelenggara pra sarana dan sarana LRT. KAI menerima penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp7,6 triliun, sedangkan Adhi Karya menerima Rp1,4 triliun.
Sementara itu, dalam keterangan yang dilansir Bareksa.com, Jumat (9/3/2018), disebutkan bahwa pembayaran yang diterima ADHI berefek positif pada kinerja saham Perseroan. Di mana hingga penutupan perdagangan hari Kamis (8/3/2018) tepat pada hari diterimanya pembayaran tersebut, harga saham ADHI naik 5,17% menjadi Rp 2.440 dari penutupan sebelumnya Rp 2.320. Bahkan, pada pukul 13.30 WIB, saham ADHI sempat naik ke level tertinggi intraday sebesar Rp 2.510.
Dijelaskan, bahwa saham ADHI paling banyak diborong oleh broker Sinarmas Sekuritas (DH) yang membeli 21.961 lot saham pada harga rata-rata Rp 2.470 per saham senilai Rp5,4 miliar. Pembeli terbesar berikutnya adalah Indopremier Sekuritas yang membeli saham ADHI sebanyak 15.342 lot saham pada harga rata-rata Rp 2.482,1 per saham senilai Rp3,9 miliar.(DD)