PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) atau Pelindo IV, berencana untuk menerbitkan obligasi dengan target dana Rp3 triliun, yang akan digunakan untuk melakukan refinancing utang Perseroan serta membiayai pembangunan empat pelabuhan yang sedang berjalan.
Obligasi ini akan diterbitkan dalam tiga seri yakni obligasi Seri A dengan tenor 5 tahun, Seri B dengan tenor 7 tahun, dan Seri C dengan tenor 10 tahun. Surat utang ini akan memiliki bunga tetap dan bunga dibayarkan setiap tiga bulan dengan basis 30/360. Kupon seri A ditawarkan 7,75%-8,5%, seri B 8,5%-9,35%, dan seri C 8,75%-9,75%.
Direktur Utama PT Pelindo IV, Doso Agung mengatakan, sekitar 59% dari dana obligasi itu akan dipakai untuk refinancing pokok pinjaman ke Bank Mandiri dan Bank BRI.
“Ini dilakukan agar struktur keuangan kita lebih baik di tengah pengembangan pelabuhan yang juga gencar kita lakukan,” kata Doso, dalam keterangannya yang dikutip Kontan.co.id, Minggu (27/5/2018).
Untuk sisanya, lanjut Doso, akan digunakan untuk membiayai pembangunan empat proyek yang sedang berjalan yaitu infrastruktur dan suprastruktur Makassar new Port (MNP), Pembangunan Pelabuhan Peti Kemas Bitung, Kendari New Port dan Pelabuhan Pantoloan.
Rencananya, dana Rp3 triliun dari penerbitan surat berharga ini akan dialokasikan sebesar 33% untuk membiayai pembangunan Makassar New Port dan 8% untuk fasilitas terminal peti kemas Bitung, Pelabuhan Kendari, serta Pelabuhan Pantoloan. Sedangkan 59% akan digunakan untuk refinancing pokok utang Perseroan.
Dalam keterangannya yang dilansir Katadata..co.id, Minggu (27/5/2018), Doso mengatakan, proyek Makassar New Port sudah dikerjakan sejak 2015 dan progres saat ini mencapai 69%. Sementara kemajuan pembangunan terminal peti kemas Bitung sampai 80%.
Sedangkan pelabuhan Pantoloan telah terbangun 70 persen dan pelabuhan Kendari 70 hingga 80 persen. “Makassar New Port kami targetkan kuartal keempat 2018 bisa beroperasi,” jelas Doso.
Doso juga menjelaskan terkait pendapatan usaha Perseroan sebesar Rp3 triliun dan laba Rp1 triliun pada 2017. Untuk tahun ini, menurutnya, ada penambahan belanja modal hingga Rp5,5 triliun dengan 60% untuk pekerjaan proyek tahun jamak, di mana 40% dari belanja modal itu akan selesai tahun ini.(DD)