Telkom Siap Luncurkan Satelit Baru

ilustrasi
Telkom kembali akan meluncurkan satelit ke luar angkasa | Dok. Telkom

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), menegaskan kesiapannya untuk meluncurkan satelit baru bernama Telkom 4 di Amerika pada Agustus 2018. Rencananya, satelit baru yang telah dipersiapkan sejak 2016 itu akan mengorbit di slot yang pernah ditempati satelit Telkom 1 di slot orbit 108.

"Rencananya akan diluncurkan dari Amerika Serikat pada Agustus tahun depan," kata Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga seperti yang dilansir dari Tempo.co, Rabu (30/8/2017).

Menurut Alex, satelit Telkom 4 nantinya akan memiliki 60 transponder. Jumlah ini lebih banyak dari satelit Telkom 1 yang memiliki 36 transponder.

Lebih lanjut, Telkom seperti yang dikutip dari dari Republika.co.id, Rabu (30/8/2017), menjelaskan bahwa sampai dengan saat ini proses pembangunan satelit Telkom 4 sudah mencapai 70 persen.  

Nantinya, bila satelit Telkom 4 telah diluncurkan, maka ketergantungan Telkom terhadap transponder asing otomatis akan menurun.

"Kapasitas transponder satelit Telkom 4 mencapai 60 kalau Telkom 1 hanya sekitar 30, jadi nanti dialihkan lagi dari satelit asing ke Telkom 4," ujarnya.

Menurut Alex, kapasitas satelit sengaja diperbesar demi memenuhi kebutuhan transponder yang semakin meningkat. Dengan tidak berfungsinya Telkom 1, maka Perseroan akan mengawal ketat peluncuran satelit Telkom 4 agar bisa dilaksanakan sesuai jadwal.

"Jadi pelanggan Telkom 1 akan kita migrasikan ke empat Satelit lainnya yaitu Telkom 2, Telkom 3S, dan dua satelit asing, Apstar serta Chinasat," tuturnya.

Menurutnya, penggunaan satelit asing lazim digunakan di negara lain. Meski begitu, dia masih enggan menyebutkan total investasi pembangunan satelit Telkom 4.

"Yang pasti satelit makin ke sini sama dengan harga handphone, makin murah," paparnya.

Menyikapi hal ini, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, mengatakan satelit milik Telkom ini sejak semula memang direncanakan akan diluncurkan tahun depan. Sebab, jangan sampai kekosongan di slot orbit yang dimiliki Indonesia dimanfaatkan pihak lain.

"Agar Telkom benar-benar menjadi perusahaan yang melayani," pungkasnya.(IDR)