PT Ace Hardware Indonesia Tbk berencana melakukan ekspansi 10--15 gerai pada 2018 dengan fokus pengembangan di area Pulau Jawa.
Sekretaris Perusahaan PT Ace Hardware Indonesia Tbk Helen Tanzil mengatakan, pada tahun lalu Perusahaan telah membuka 17 gerai yang mayoritas berlokasi di Jawa dengan investasi Rp300 miliar. “Fokus masih di Pulau Jawa untuk tahun ini, sekitar 10-15 gerai,” katanya, seperti dilansir Bisnis.com, Minggu (28/1/2018).
Selain penambahan gerai, tahun ini Ace juga membidik pertumbuhan penjualan dan laba bersih sekitar 10%, lebih kecil dibanding target pertumbuhan tahun lalu sekitar 15%. Sementara, pada 2017, penjualan Ace Hardware tumbuh hingga 11,7%, padahal targetnya hanya 7%.
Helen mengungkapkan, target penjualan tahun lalu sebesar Rp 5,7 triliun. Namun menurut estimasinya, Ace Hardware melakukan penjualan hampir Rp 7 triliun hingga akhir 2017. Meski, ia belum bisa memberikan angka penjualan resmi karena masih dalam proses audit.
Ia menyebut, selama 2017, perseroan membuka 17 gerai baru, hingga menambah jumlah kepemilikan total menjadi 144 gerai. “Tahun 2017, penjualan melewati target,” kata Helen, seperti dilansir Katadata.co.id, Rabu (24/1/2018).
Helen mengungkapkan komposisi gerai mayoritas berada di Pulau Jawa yaitu 106 toko, dan di luar Jawa ada 38 gerai. Untuk perbandingan, jumlah gerai yang dibuka pada 2016 mencapai 13 gerai, sehingga pada 2017 yang mencapai 17 gerai, maka terjadi pertumbuhan pembukaan gerai 30% pada 2017 secara year-on-year (yoy).
Dari sisi produk, ritel yang menyasar pelanggan segmen menengah atas itu memiliki dua kategori produk yaitu home improvement dan lifestyle. Berdasarkan data pada 2017, kategori home improvement masih menjadi produk favorit yang berkontribusi pada penjualan. “Contoh home improvement adalah hardware, electrical products, tools, plumbing, lighting,” katanya.
Helen mengatakan pihaknya akan melanjutkan strategi komprehensif yang dilakukan pada 2017, karena terbukti memberikan kinerja positif. Adapun startegi yang dijalankan yaitu meningkatkan kinerja operasi terutama dalam hal layanan, pengenalan produk baru, dan promosi yang lebih agresif.
Helen mengungkapkan Perusahaan optimistis bisnis ritel dengan segmentasi produk ini akan terus berkembang pada 2018. Hal tersebut didorong karena adanya sinyal positif pada 2017. “Dari angka penjualan indikasinya melebihi target pertumbuhan sebesar 15%. Hanya pastinya harus menunggu angka audit di akhir Maret 2018,” pungkasnya.(RiP)