PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2017, sepakat untuk membagikan 25% dari laba bersih tahun 2017 sebagai dividen. RUPST juga setuju untuk memberikan dividen spesial sebesar 10%. Sehingga total dividen yang diberikan Perseroan sebesar 35% atau Rp4,77 triliun
Direktur Utama Bank BNI, Achmad Baiquni, menyampaikan bahwa rapat menyetujui pembagian 25% dari laba bersih BNI tahun 2017 sebagai dividen yang nilainya setara dengan Rp3,4 triliun. Namun dividen dari BNI tidak sampai disitu.
“Kami juga memberikan dividen spesial 10% atau setara dengan Rp1,36 triliun. Sehingga total dividen kami berikan sebesar 35% atau Rp4,77 triliun,” kata Baiquni, dalam keterangannya yang dilansir Bareksa.com, Rabu (22/3/2018).
Baiquni menjelaskan, terkait dividen spesial 10% merupakan keputusan dari usulan manajemen BNI. Karena pada dasarnya Pemerintah hanya meminta rasio dividen 25%.
Khusus dividen bagian pemerintah atas kepemilikan 60% di BNI, dananya akan disetorkan ke rekening kas umum negara dalam bentuk rupiah di Bank Indonesia.
Sementara itu, BNI juga dikabarkan akan mengakuisisi bank lain untuk meningkatkan bisnis Perseroan. Rencananya, akuisisi ditargetkan dapat terealisasi tahun ini. Pasalnya, proses akuisisi membutuhkan waktu yang cukup panjang dan harus mengantongi izin dari persetujuan pemegang saham melalui RUPS.
“Kalau target kita sih sebenarnya tahun ini tapi kita belum tahu yang mau kita akuisisi,” ujar Baiquni, seperti dikutip Okezone.com, Rabu (21/3/2018).
Baiquni mengatakan, BNI tidak spesifik kepada Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) I atau II sebagai calon yang bakal diakuisisi. Terpenting, bank tersebut bisa melengkapi fokus bisnis Perseroan.
“Kita masih terus saja mencari informasinya, jadi belum mengerucut kepada satu, belum, masih terbuka masih kita lihat,” jelasnya.(DD)