Tahun Ini, Wika Beton Bidik Peningkatan Kapasitas Produksi Menjadi 3,4 Juta Ton

ilustrasi
Salah satu pabrik milik Wika Beton | Dok. Wika Beton

Seiring meningkatnya proyek infrastruktur di area Indonesia Timur, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) bermaksud meningkatkan kapasitas produksi pabrik di Makassar, Sulawesi Selatan. Wika Beton sendiri memiliki dua pabrik beton dengan luas 10,8 hektare dan lima jalur produksi di Makassar.

Sekretaris Perusahaan Wika Beton Yuherni Sisdwi Rachmiyati mengungkapkan, kapasitas pabrik di Sulawesi Selatan sebesar 300.000 ton per tahun. Meski demikian, Perseroan belum memutuskan seberapa besar tambahan kapasitas pabrik tersebut. Tapi kemungkinan, Wika Beton akan menambah 100.000 ton menjadi 400.000 ton per tahun.

“Sekali naik, kami harus perhatikan kebutuhan produksi berikutnya yang harus dijaga kelangsungannya,” kata Yuherni, dalam keterangannya yang dikutip Kontan.co.id, Selasa (27/2/2018).

Dijelaskan, bahwa Proyek yang menggunakan produk pabrik Wika Beton adalah Holtecamp Bridge di Jayapura. Selain itu, ada proyek jalan tol yang segera dibangun di Makassar, yakni jalan tol layang AP Pettarani.

“Tak hanya proyek tersebut, sejumlah proyek lain di kawasan Timur Indonesia yang berpotensi, betonnya juga diproduksi di pabrik ini,” ujar Yuherni.

Secara keseluruhan, Wika Beton membidik kapasitas produksi menjadi 3,4 juta ton tahun ini, dari sebelumnya 3,2 juta ton. Kenaikan 200.000 ton terjadi pada pabrik lama. Peningkatan ini tentu disesuaikan dengan permintaan pasar.

Sementara dalam keterangan yang dilansir Beritasatu.com, Selasa (27/2/2018), disebutkan bahwa realisasi kinerja keuangan Wika Beton sepanjang 2017 sesuai dengan konsensus analis. Di mana pertumbuhan tersebut sejalan dengan lonjakan perolehan kontrak baru.

Seperti telah diberitakan sebelumhya, Wika Beton berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 58,5% menjadi Rp5,36 triliun sepanjang 2017, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,38 triliun. Laju pertumbuhan majemuk tahunan (compound annual growth rate/CAGR) pendapatan Perseroan rata-rata sebesar 15% selama 2013-2017.

Adapun laba bersih Perseroan meningkat 23% menjadi Rp337,12 miliar dari sebelumnya Rp273 miliar. Peningkatan tersebut membuat tingkat CAGR laba bersih selama 2013-2017 rata-rata sebesar 6%. Total aset Perseroan juga menunjukkan peningkatan menjadi Rp7,06 triliun atau naik 19% dari sebelumnya Rp4,66 triliun.(DD)