Tahun Ini, PP Properti Menargetkan Peningkatan Aset Sebesar Rp15,75 Triliun

ilustrasi
PP Properti dalam sebuah pameran beberapa waktu lalu | Dok. PP Properti

PT PP Properti Tbk tengah membidik pertumbuhan kinerja bisnis yang cukup signifikan sepanjang tahun ini, dimana Perseroan menargetkan peningkatan total aset hingga Rp15,75 triliun.

Guna mencapai target tersebut, Perseroan terus berupaya meracik beragam strategi pemasaran dan pendanaan. Salah satunya adalah rencana emiten berkode saham PPRO ini yang akan menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai Rp2 triliun. Sebesar Rp1 triliun di antaranya akan diterbitkan tahun ini dan sudah mulai ditawarkan sejak Senin, 28 Mei 2018.

Selain itu, Perseroan juga akan menerbitkan medium term notes (MTN) secara bertahap tahun ini hingga total senilai Rp1 triliun. Jadi, total penggalangan dana dari obligasi dan MTN 2018 mencapai Rp2 triliun.

Dalam keterangan yang dilansir Bisnis.com, Selasa (29/5/2018), berdasarkan materi paparan publik Perseroan dalam acara investor gathering dalam rangka penawaran umum obligasi Perseroan pada Senin, 28 Mei 2018, PPRO mengumumkan sejumlah target keuangan tahun ini.

Total aset Perseroan tahun ini ditargetkan mencapai Rp15,75 triliun, meningkat 25% dibandingkan posisi akhir 2017 Rp12,56 triliun. Ekuitas meningkat 8,5% dari Rp5 triliun menjadi Rp5,43 triliun, sedangkan Liabilitas meningkat 36% dari Rp7,55 triliun pada 2017 menjadi Rp10,32 triliun pada 2018.

Dengan proyeksi tersebut, debt to equity ratio Perseroan akan meningkat dari 150,94% pada 2017 menjadi 189,95% pada 2018. Interest bearing ratio akan meningkat dari 71,25% menjadi 91,95%.

Nilai pemasaran atau marketing sales diestimasikan mencapai Rp3,8 triliun, tumbuh 27% dibandingkan realisasi 2017 sebesar Rp3,01 triliun. Sementara itu, pendapatan penjualan ditargetkan Rp3,2 triliun, meningkat 18% dibandingkan Rp2,7 triliun pada 2017.

Laba bersih diharapkan melonjak 20% dari Rp444 miliar pada 2017 menjadi Rp528 miliar tahun ini. Total return on equity Perseroan diharapkan meningkat dari 8,88% pada 2017 menjadi 9,73% tahun ini.

Sementara itu, tahun ini PPRO akan fokus mengembangkan proyek di landbank atau lahan yang sudah dibeli Persroan tahun lalu. Tahun ini dicanangkan sebagai tahun produksi, di mana Perseroan akan banyak merilis proyek baru dan melakukan pengembangan di proyek eksisting.

Setidaknya, ada tiga proyek baru yang akan diluncurkan Perseroan pada tahun ini. Galih Saksono, Direktur Realti PP Properti mengatakan, proyek-proyek tersebut akan diluncurkan pada semester II mendatang.

Proyek yang paling dekat akan dirilis adalah proyek Transit Oriented Development (TOD) Stasiun Juanda Jakarta. PP Properti memastikan akan mulai memasarkan proyek tersebut usai Lebaran tahun ini. “Saat ini izinnya sudah dapat dan akan mulai kami pasarkan setelah Lebaran dan pembangunan akan dilanjutkan,” kata Galih, seperti dikutip Kontan.co.id, Selasa (29/5/2018).

Proyek kedua adalah Apartemen Petra di Surabaya, yang akan dibangun di lahan seluas 1,9 hektare (ha) dan akan mencakup lima menara. Apartemen Petra ini rencananya akan mulai dijual pada Agustus 2018. Proyek ini akan dibanderol mulai harga Rp350 juta per unitnya.

“Pengembangan proyek ini akan dilakukan bertahap. Tahun ini satu tower dulu. Kemungkinan butuh 7 tahun untuk mengembangkan proyek ini,” ujar Galih.

Sedangkan proyek yang ketiga adalah Entrance Suramado yaitu proyek kawasan terpadu yang akan dibangun di kaki kereta gantung Suromadu. “Ini rencananya akan diluncurkan September bersamaan dengan peresmian Kereta Gantung Suromadu,” jelas Galih.

Disamping ketiga proyek itu, PP Properti juga sedang menyiapkan dua proyek lain yaitu Aerocity Kertajati dan Proyek Lamozi Margonda. Sebagai informasi, saat ini PP Properti tercatat memiliki landbank seluas 297 ha.(DD)