PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM, menargetkan laba bersih sebesar Rp126 miliar pada 2019, naik 107% dari realisasi laba bersih tahun 2018 yang diperkirakan mencapai Rp60,7 miliar.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, mengatakan pihaknya optimistis dengan target laba bersih ini. Menurutnya, outstanding Perseroan yang sudah tinggi pada 2018 dapat menjadi bekal untuk meraih target tersebut.
“Karena start outstanding sudah tinggi. Sudah dibentuk pada 2018,” kata Arief, seperti dikutip Kontan.co.id, Kamis (3/1/2019).
Asal tahu saja, total penyaluran kredit PNM pada 2018 mencapai Rp14,3 triliun. Meningkat pesat dari 2017 yang sebesar Rp7,5 triliun. Untuk itu, Perseroan menaikkan target penyaluran kredit di 2019 sebesar Rp15,3 triliun.
Untuk mencapai laba bersih tersebut, lanjut Arief, Perseroan akan meningkatkan produktifitas SDM, termasuk yang tersebar di 2.457 kantor layanan. Selain itu, PNM juga akan meningkatkan layanan yang berorientasi pada kebutuhan dan kearifan lokal nasabah, serta meningkatkan efektifitas dengan terus berinovasi dalam pemanfaatan teknologi.
PNM juga akan menargetkan kenaikan nasabah menjadi 4,37 juta pada tahun ini, dari 4,05 juta pada 2018. Selain itu, Perseroan juga akan tetap menjaga level non performing loan (NPL) agar tetap stabil di kisaran 1,33%.
Sementara mengawali 2019, Perseroan merilis medium term notes (MTN) senilai Rp280 miliar sebagai aksi pendanaan di awal tahun 2019. Pasalnya, sepanjang tahun ini, PNM bakal membutuhkan pendanaan senilai Rp9,7 triliun - Rp10 triliun.
Arief mengatakan, aksi tersebut telah memenuhi keseluruhan kebutuhan pendanaan PNM yang diperkirakan mencapai Rp11 triliun sepanjang 2018. Sementara itu, untuk kebutuhan pendanaan pada tahun ini, sekitar 60% akan dipenuhi melalui investasi di pasar modal dengan instrumen obligasi dan MTN.
“Alhamdulillah sudah terpenuhi semua (kebutuhan 2018). Hampir semua sudah disalurkan untuk pembiayaan PNM ULaMM dan PNM Mekaar,” tutur Arief, dalam keterangannya yang dilansir Bisnis.com, Kamis (3/1/2019).
Berdasarkan pengumuman di situs resmi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), PNM telah mendaftarkan MTN PNM XIX Tahun 2018 Seri A, B, C pada 27 Desember 2018. Masing-masing nilainya Rp70 miliar, Rp105 miliar, dan Rp105 miliar.
Adapun tingkat bunga yang ditentukan sebesar 10,2% per tahun. Tanggal pembayaran bunga pertama dilakukan pada 28 Maret 2019 dan jatuh tempo pada 28 Desember 2021.
Berdasarkan data PNM, penyaluran pembiayaan melalui program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) mencapai Rp3,60 triliun hingga November 2018, naik 96,6% secara tahunan.
Adapun pembiayaan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) mencapai Rp8,77 triliun per November 2018, tumbuh 157,8% dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Non performing loan (NPL) per November tercatat masih aman, yakni 1,62%.(DD)