Tahun Ini, Pertamina Targetkan Peningkatan Produksi 921,54 Juta BOEPD

ilustrasi
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati | Dok. Pertamina

PT Pertamina (Persero) menargetkan produksi migas pada tahun ini bisa mencapai 921,54 juta setara minyak per hari (Barel Oil Equivalent Per Day/BOEPD). Angka ini naik sekitar 15,13 juta barel daripada target yang dipasang pada 2018 kemarin sebesar 906,41 juta barel.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menjelaskan produksi migas pada tahun ini bisa lebih baik daripada 2018 kemarin. Sebab, kata Nicke ada banyak wilayah kerja (WK) migas yang dikelola oleh Pertamina pada tahun ini.

Meski WK migas yang didapat Pertamina merupakan sumur yang berumur tua, namun Pertamina akan berusaha menekan decline produksi. “Tambahan beberapa WK yang sudah dialihkan di 2018 yaitu Blok Mahakam dan Offshore South East Sumatra (OSES) pada Agustus,” ujar Nicke, dalam keterangannya yang dilansir Republika.co.id, Rabu (9/1/2018).

Sementara itu, target lifting (produksi siap jual, red) migas Pertamina tahun ini 735,40 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) atau meningkat 101% dibandingkan tahun lalu sebesar 724,89 MBOEPD. “Jadi kami tetapkan lifting harian bersama Kementerian ESDM,” kata Nicke.

Sementara itu, Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan Syamsu, mengatakan Blok Mahakam menjadi salah satu yang menyumbang produksi serta lifting migas. Tahun ini Perseroan akan menggeber pengeboran sumur.

Ia bilang, pada tahun ini ada 103 sumur yang bakal mereka bor untuk meningkatkan produksi di Blok Mahakam ini. “Iya berarti setiap tiga hari kita ngebor sumur, itu di Makaham semua,” kata Syamsu, seperti dikutip Kontan.co.id, Rabu (9/1/2019).

Lebih lanjut ia menjelaskan, target produksi pada tahun ini menyesuaikan dengan cadangan yang ada. Syamsu menegaskan Pertamina perlu kerja keras guna mencapai target tersebut. Pengeboran sumur sebanyak 103 itu tak lain bertujuan untuk meningkatkan produksi meski dalam jumlah yang tak signifikan.

Ke depannya, ia menambahkan Pertamina bakal terus menambah sumur yang ada. “Pada 2020 jumlah sumur kita naikkan lagi,” ujarnya.

Pertamina sendiri telah menggarkan investasi untuk kegiatan di Blok Mahakam pada tahun ini mencapai US$700 juta dan biaya operasi US$1,1 miliar. Investasi tersebut rencananya akan digunakan untuk melakukan 132 workover sumur dan 5623 perbaikan sumur serta POFD lima lapangan migas di Blok Mahakam untuk mengejar target produksi tahun 2018 sebesar 1.100 mmscfd.(DD)