PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mengemukakan keinginannya untuk menambah anak usaha di sektor keuangan pada tahun ini. BTN berniat memiliki dua anak usaha baru, yakni manajer investasi dan asuransi.
“Anak perusahan masih dalam tahap negosiasi, dalam proses. tahun ini mudahan akan ada kejelasan karena memang karena kita butuh pemahaman yang sama. Jadi masih ada proses ini valuasi,” ujar Direktur Strategi, Risiko dan Kepatuhan BTN, Mahelan Prabantarikso, seperti dikutip CNBCIndonesia.com, Rabu (2/1/2019).
Mahelan Prabantarikso menambahkan, proses negosiasi tidak dapat dilakukan dengan cepat karena masih ada kesulitan dalam valuasi perusahaan yang akan diakuisisi.
“Kalau valuasi kita harus negosiasi. Kita menilai mereka dan mereka belum tentu setuju dengan apa yang kita nilai. Ini kita lagi nego, setelah itu selesai baru kita bisa,” tambah Mahelan.
Menurutnya, ada ketidaksepakatan harga antara BTN dengan perusahaan yang di sasar. Untuk itu, saat ini kedua belah pihak masih terus melakukan proses negoisasi.
“Kalau namanya nego bisa saja minta lebih tinggi, nah makanya kita sedang cari titik temu. BEP (break even poin/balik modal) berapa,” jelas Mahelan, dalam keterangannya yang dilansir Kontan.co.id, Rabu (2/1/2019).
Sebagai informasi, rencana akuisisi anak usaha BTN sudah direncanakan sejak tahun lalu. Kala itu Perseroan mengatakan sudah menyiapkan dana sebesar Rp700 miliar untuk merealisasikan hal tersebut.
Selain asuransi dan manajer investasi, bank bersandi emiten BBTN ini kabarnya juga berniat membentuk anak usaha di bidang multifinance.(DD)