PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, tengah membidik peningkatan penyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi sebesar Rp28,5 triliun di tahun ini, atau lebih tinggi dari realiasi penyaluran KPR tahun sebelumnya sebesar Rp25 triliun.
EVP Consumer Loan Bank Bank BRI Sutadi Prayitno optimistis penyaluran KPR tersebut dapat tercapai seiring dengan target pertumbuhan kredit properti di atas 20% hingga akhir tahun ini.
“Target tahun ini Rp28,5 triliun. Kita pendatang baru, tapi pertumbuhan kredit KPR kita di atas industri,” kata Sutadi, dalam keterangannya yang dilansir Tribunenews.com, Selasa, (22/5/2018).
Tercatat, sepanjang tahun 2017, KPR BRI memiliki pertumbuhan sebesar 22,2% secara tahunan, pertumbuhan tersebut berada di atas rata rata pertumbuhan industri KPR Nasional yakni sebesar 10,5% secara tahunan.
Dalam upayanya mendorong laju pertumbuhan KPR hingga mencapai target yang ditetapkan, Perseroan mempererat hubungan kerjasama dengan para developer properti.
Perseroan baru saja mengadakan acara gathering antara BRI dengan 55 pengembang properti se-Jabodetabek yang diselenggarakan di Hotel Mulia, Senin (21/5/2018) kemarin.
Sutadi menjelaskan, saat ini ada sekitar 550 developer yang aktif bekerjasama secara nasional dengan BRI, dan akan terus meningkat ke depannya. “BRI menargetkan pertumbuhan KPR tahun ini diatas 20% year on year. Kemungkinan bisa lebih tinggi dari pencapaian tahun 2017 sebesar 22% yoy,” jelas Sutadi, seperti dikutip Kontan.co.id, Selasa (22/5/2018).
Salah satu strategi BRI tingkatkan KPR yakni dengan memperluas akses penyaluran KPR BRI. Di mana sebelumnya KPR BRI hanya dilayani di 134 Kantor Cabang BRI, di tahun ini dibuka di seluruh Kantor Cabang BRI yang berjumlah 463 Kantor Cabang.
Hingga kuartal I/2018, BRI telah menyalurkan KPR hingga Rp23,1 triliun atau tumbuh 19,48% yoy dari tahun lalu pada periode yang sama, yakni sebesar Rp19,3 triliun. “Akhir tahun ini diharapkan KPR dapat menjadi Rp28,5 triliun,” tandas Sutadi.(DD)