PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank bjb) terus berupaya untuk ikut serta dalam mensejahterakan petani dengan menargetkan menyalurkan kredit untuk ketahanan pangan senilai Rp1 triliun, untuk menggerakkan sektor pertanian di Jawa Barat.
Direktur Utama Bank bjb Ahmad Irfan mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah menyalurkan kredit pertanian sekitar Rp200 miliar dari target Rp1 triliun. Pihaknya terus menggenjot agar sektor pertanian bisa menyerap rencana pembiayaan Bank bjb.
“Tetapi memang tidak gampang mengedukasi petani. Karena kami ingin kredit pertanian yang berkualitas. Makanya kami lakukan pendampingan. Salah satunya kita ikutkan pada program Pesat (Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu),” jelas Irfan, dalam keterangannya yang dilansir Sindonews.com, Sabtu (12/5/2018).
Bank bjb berkomitmen memajukan sektor pertanian, tak terkecuali pertani kopi beserta produsen produk kopi beserta turunannya. Upaya yang dilakukan dengan memberikan pembiayaan dan pendampingan kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Kami selalu menggaet UMKM untuk meningkatkan pendapatan daerah. Kami lakukan melalui program Pesat. Memberikan edukasi kepada petani di Garut, Pengalengan, Kabupaten Bandung, dan lainnya untuk tingkatkan kualitas produksi,” imbuh Irfan.
Sementara itu, Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank bjb Hakim Putratama mengatakan, Bank bjb memiliki konsentrasi pada pembiayaan petani kopi. Mengingat potensi petani kopi sangat menjanjikan untuk menjadi nasabah Bank bjb.
Menurutnya, petani kopi tergolong pelaku UMKM yang sebagian besar belum bankable. Sebelum kredit dikucurkan itu, pihaknya melakukan pendampingan bisnis selama enam bulan kepada petani agar terhindari dari cengkraman tengkulak.
“Kami beri edukasi para petani kopi yang sebelumnya hanya mengetahui kegiatan tanam dan menjualnya ke tengkulak. Diajarkan untuk menyimpan dana di rekening dan melakukan jual beli melalui rekening agar tercatat cash flow-nya. Kemudian setelah enam bulan kami rangkul menjadi nasabah,” papar Hakim, seperti dikutip Jabarekspres.com, Sabtu (12/5/2018).
Menurutnya, dukungan terhadap pelaku UMKM sangat penting diberikan karena menjadi tanggungjawab perbankan serta sesuai dengan amanah dari Bank Indonesia. Bahkan sektor tersebut menjadi salah satu pilar bisnis Bank bjb.(DD)