Strategi Efisiensi Berhasil, Nusantara Regas Bukukan Laba Bersih USD48,9 Juta di 2017

ilustrasi
RUPS PT Nusantara Regas | Dok. Pertamina

Anak perusahaan gabungan antara PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, yakni PT Nusantara Regas, berhasil meraih laba melebihi target RKAP 2017. Di tahun 2017, Perusahaan berhasil membukukan laba bersih USD48,9 juta atau sebesar 123,4% dari RKAP 2017 sebesar USD39,7 juta.

Capaian tersebut didapat bukan dari volume penjualan, melainkan dengan langkah-langkah strategis efisiensi Perusahaan.

Direktur Utama PT Nusantara Regas, Tammy Meidharma memaparkan, volume penjualan yang menurun karena PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN sebagai single buyer, kembali memanfatkan batu bara baik yang baru maupun existing sebagai sumber listrik.

“Pada 2017, PT PLN meminta 32 kargo, namun pada perjalanannya hanya terealisasi 27 kargo dikarenakan PLN melakukan penghematan penggunaan energi primer dengan mengoptimalkan pembangkit batu bara eksisting dan baru, serta beroperasinya IBT (interbus transformer) Kembangan, sehingga penyerapan gas lebih rendah dari yang direncanakan,” ungkap Tammy, dalam keterangannya yang dilansir dari laman Pertamina, Senin (7/5/2018).

Mengantisipasi hal tersebut, Perusahaan melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan pencapaian keuntungan sesuai dengan target dalam RKAP. Yaitu, dengan melakukan optimalisasi operasi kapal LNG terhadap penjadwalan kargo LNG dan menurunkan volume heel untuk keperluan ballast voyage sehingga BOG yang timbul lebih rendah dari yang ditargetkan.

Nusantara Regas juga melakukan efisiensi pemakaian BBM (Bunker) terutama untuk LNGC dan Tugboat, melakukan renegosiasi tarif sewa jaringan pipa ke Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) terkait pemakaian jaringan pipa dari Muara Karang ke Tanjung Priok menjadi USD 0,039 per MMBTU dari sebelumnya USD 0,0724 per MMBTU, yang mulai berlaku 1 Februari 2017.

Tak hanya itu, Nusantara Regas juga melakukan efisiensi biaya overhead (biaya sewa dan jasa profesional) dan memaksimalkan pengelolaan aset untuk meningkatkan pendapatan lain, seperti menyewakan kapal LNG Aquarius ke PAG, optimalisasi kapal Tugboat melalui kerjasama dengan PT PGN LNG Indonesia, serta melakukan optimalisasi pendanaan.

Tammy berharap, ke depannya kinerja Nusantara Regas lebih baik lagi dengan melakukan penjualan LNG Retail untuk kebutuhan Industri. “Ini peluang bisnis yang sangat bagus karena dapat menjangkau pulau-pulau terpencil yang tidak terjangkau oleh pipa gas. Semoga hal tersebut bisa menjadi salah satu sumber peningkatan pendapatan Perusahaan,” tandasnya.(DD)