PT Bank BNI Syariah berhasil mencatatkan laba bersih Rp306,68 miliar di sepanjang 2017. Pencapaian tersebut memperlihatkan pertumbuhan sebesar 10,6% dari laba bersih yang diperoleh pada 2016 yakni sebesar Rp277,37 miliar.
Plt Direktur Utama Abdullah Firman Wibowo mengatakan, kenaikan laba tersebut disebabkan oleh ekspansi pembiayaan, peningkatan fee based, dan rasio dana murah yang optimal. “Alhamdulillah bisa naik saat bank lain bergulat dengan konsolidasi,” kata dia, dalam keterangannya yang dikutip Wartaekonomi.co.id, Rabu (28/2/2018).
Aset Perseroan tercatat sebesar Rp34,82 triliun atau naik 23% dari tahun 2016, bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 19%. Dari sisi pembiayaan, Perseroan telah menyalurkan Rp23,60 triliun atau naik 15,14% sejalan dengan pertumbuhan industri sebesar 15,16%.
Adapun komposisi pembiayaan terdiri dari segmen konsumer Rp12,16 triliun (51,5%), kecil dan menengah Rp5,13 triliun (21,7%), komersial Rp4,53 triliun (192%), mikro Rp1,4 triliun (5,9%), dan Hasanah Card Rp371,62 miliar (1,7%).
“Kami terus menjaga kualitas pembiayaan dan rasio Non Performing Financing (NPF) 2,89%, di bawah rata-rata industri 4,77%,” jelas Firman.
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp29,38 triliun atau naik 21,2%, lebih tinggi dari pertumbuhan industri 19,8% dengan jumlah nasabah 2,5 juta. Komposisi DPK didominasi dana murah berupa giro dan tabungan sebesar 51,6%.
Sementara itu, dalam keterangan yang dilansir Jawapos.com, Rabu (28/12018), Firman mengatakan, kepercayaan atas kinerja BNI Syariah telah diwujudkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, selaku induk usaha dengan melakukan penambahan modal di tahun 2017 sebesar Rp1 triliun.
Suntikan modal tersebut bertujuan untuk meningkatkan rasio permodalan BNI Syariah menjadi 20,14 persen, menopang pertumbuhan bisnis pembiayaan serta untuk pengembangan infrastruktur IT termasuk digital banking.
Firman menjelaskan bahwa BNI Syariah sebagai Hasanah Banking Partner, berharap dapat terus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia, utamnya dari sisi pengelolaan keuangan syariah.
“Kami optimistis berbagai pendekatan digital dan customer engagement yang telah dilakukan akan perluasan customer based perbankan syariah ke depannya,” tandasnya.(DD)