Semester I, Waskita Karya Berencana Lepas Jalan Tol

ilustrasi
PT Waskita Karya (Persero) Tbk | Dok. Waskita Karya

PT Waskita Karya (Persero) Tbk berencana untuk melakukan divestasi jalan tol yang akan terlaksana selambatnya pada semester I-2018. Namun, perusahaan sektor konstruksi pelat merah tersebut masih enggan membeberkan kepada siapa tol tersebut dilepas.

Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Shastia Hadiarti juga belum mau mengungkapkan ruas tol mana yang saat ini sedang dalam proses divestasi. Ketika disinggung soal pembicaraan dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk dirinya hanya mengatakan bahwa siapa saja boleh meminati jalan tol Waskita.

“Yang jelas, dalam beberapa bulan ini akan ada yang terlaksana,” katanya, seperti dikutip Katadata.

Sebelumnya diberitakan, bahwa Jasa Marga, memang telah menyatakan berminat mengambil beberapa ruas tol yang akan dilepas Waskita. Kedua perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini pun sudah melakukan pembicaraan mengenai hal ini.

Beberapa ruas tol yang serius ditindaklanjuti adalah ruas-ruas yang secara mayoritas tidak dimiliki oleh Jasa Marga. Desi pun menyatakan, terdapat dua ruas yang tengah dalam pembahasan.

Dijelaskan, bahwa Jasa Marga berencana memperbesar kepemilikannya di sepanjang ruas tol Trans Jawa. Makanya, Jasa Marga menyatakan belum begitu tertarik mengambil alih Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang baru saja dioperasikan sebagian. Ruas tol di sepanjang sungai Kalimalang ini memang rencananya akan langsung dijual.

Sementara itu, dalam keterangan yang dialnsir Kontan.co.id, Waskita Karya melanjutkan penerbitan surat utang berkelanjutan dengan target nilai emisi Rp10 triliun. Dalam penawaran umum berkelanjutan (PUB) tahap kedua, Perseroan melepas obligasi dengan nilai pokok Rp3,45 triliun. Sebelumnya, Waskita Karya telah menerbitkan obligasi tahap pertama senilai Rp3 triliun.

Dalam penerbitan kali ini, Perseroan menawarkan obligasi dalam dua seri. Obligasi seri A senilai Rp1,18 triliun dengan kupon sebesar 7,75% dan memiliki tenor selama tiga tahun. Sementara itu, obligasi seri B dengan nilai Rp2,28 triliun memberi tingkat kupon 8,25% dan akan jatuh tempo dalam waktu lima tahun.

Dana obligasi ini rencananya akan digunakan untuk pembelian bahan konstruksi, biaya peralatan, biaya subkontraktor, serta upah tenaga kerja. Sementara sisanya sebanyak 35% akan digunakan untuk investasi berbentuk setoran modal ke anak usahanya, PT Waskita Toll Road.(DD)