Semen Baturaja Targetkan Pertumbuhan Penjualan 26%

Ilustrasi
Direktur Utama SMBR, Jobi Triananda Hasjim | Dok. Semen Baturaja

PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) optimis dapat menjaga pertumbuhan volume penjualan seiring dengan besarnya kue market share di wilayah kerja Perseroan, meski tahun ini diwarnai dengan kegiatan politik seperti pemilihan legislatif dan pemilihan presiden wakil presiden.

Demand untuk wilayah pemasaran kami di Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung pada tahun 2018 mencapai 6,9 juta ton (tumbuh 9% dibanding tahun 2017) sehingga kami optimis target 2,75 juta ton dapat tercapai,” ujar Direktur Utama SMBR, Jobi Triananda Hasjim, dalam dalam keterangannya yang dilansir, Kamis (24/1/2019).

Pada tahun ini, kata Jobi, SMBR akan terus berusaha menjaga pertumbuhan volume penjualan diatas 20% yang pada tahun ini ditargetkan mencapai 2,75 juta ton atau tumbuh 26% dibanding tahun 2018 sebesar 2,18 juta ton.

Perseroan juga optimis prospek permintaan semen di wilayah Sumatera Bagian Selatan akan terus meningkat seiring dengan beroperasinya jalan tol trans Sumatera dari Bakauheni sampai Palembang yang dijadwalkan akan beroperasi April 2019.

Menurut Jobi, pihaknya mengharapkan multiplier effect dari pembangunan infrastruktur Pemerintah yang diharapkan akan memunculkan sentra ekonomi baru di sepanjang jalan tol tersebut yang nantinya akan mendongkrak konsumsi semen. “Kita juga masih menantikan proyek jalan tol berikutnya seperti Palembang-Bengkulu dan Palembang-Jambi,” tutur Jobi.

Dari sisi operasional, SMBR saat ini memiliki dua pabrik di Baturaja dengan kapasitas produksi 3,85 juta ton/tahun. Pemenuhan kebutuhan armada angkutan semen juga sudah terpenuhi pada November tahun lalu yang menambah optimisme manajemen untuk mencapai target tahun ini.

Dari sisi kinerja keuangan, SMBR menargetkan pertumbuhan laba bersih setelah sebelumnya laba bersih mengalami konsolidasi pada tiga tahun terakhir. “Untuk bottom line, tahun ini merupakan momentum bagi SMBR untuk rebound setelah tahun-tahun sebelumnya laba bersih tertekan sehubungan dengan beroperasinya Pabrik Baturaja II,” tandas Jobi.(DD)