Semen Baturaja Siapkan Rp800 Miliar untuk Ekspansi 2019

ilustrasi
Produk Semen Baturaja yang akan dipasarkan | Dok. Semen Baturaja

PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) berupaya meningkatkan kinerja dengan menyiapkan sejumlah ekspansi pada tahun 2019, dengan menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp800 miliar yang bersumber dari pendanaan internal dan dari pinjaman perbankan.

Direktur Utama Semen Baturaja, Jobi Triananda Hasjim, merinci, sebesar 80% dari belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk pengembangan Perseroan di bidang operasi, distribusi maupun pengembangan bisnis ke depannya seperti investasi untuk akuisisi tambang batu kapur, terminal station Jambi dan pengembangan anak usaha.

“Sedangkan sisa 20% merupakan belanja rutin untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan,” ujar Jobi, dalam keterangannya yang dilansir dari Kontan.co.id, Sabtu (9/2/2019).

Ia menambahkan, SMBR optimistis membukukan peningkatan kinerja baik dari sisi operasional maupun keuangan. “Hal ini bercermin dari kinerja operasional dan keuangan pada tahun 2018 yang mengalami peningkatan cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya,” imbuhnya.

Sementara, Perseroan juga akan terus berusaha menjaga pertumbuhan volume penjualan diatas 20% yang pada tahun ini ditargetkan mencapai 2,75 juta ton atau tumbuh 26% dibanding tahun 2018 sebesar 2,18 juta ton.

Jobi mengatakan, dengan berjalannya Pemilu ditahun 2019, SMBR optimis dapat menjaga pertumbuhan volume penjualan di wilayah Perseroan. “Demand untuk wilayah pemasaran kami di Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung pada tahun 2018 mencapai 6,9 juta ton (tumbuh 9% dibanding tahun 2017) sehingga kami optimis target 2,75 juta ton dapat tercapai,” jelas Jobi, seperti dikutip dari Wartaekonomi.co.id, Sabtu (9/2/2019).

Dirinya melanjutkan, SMBR optimis prospek permintaan semen di wilayah Sumatera Bagian Selatan akan terus meningkat seiring dengan beroperasinya jalan tol trans Sumatera dari Bakauheni sampai Palembang yang dijadwalkan akan beroperasi April 2019.

Untuk kinerja keuangan, SMBR menargetkan pertumbuhan laba bersih setelah sebelumnya laba bersih mengalami konsolidasi pada tiga tahun terakhir. “Untuk bottom line, tahun ini merupakan momentum bagi SMBR untuk rebound setelah tahun-tahun sebelumnya laba bersih tertekan sehubungan dengan beroperasinya Pabrik Baturaja II,” pungkas Jobi.(DD)