PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta atau MRT Jakarta, tengah mempersiapkan diri dengan berupaya untuk meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan moda transportasi MRT. Di mana MRT Jakarta, menargetkan jumlah penumpang sebanyak 173.400 orang per hari.
Untuk mengejar target tersebut, salah satu upaya yang dilakukan Perseroan adalah dengan melakukan pola kerjasama dengan berbagai pihak. Salah satunya adalah melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Gojek Indonesia terkait “Studi Pengembangan Non-farebox Business dan Mobile Payment untuk MRT Jakarta”.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta, William P Sabandar, dan Presiden Gojek Indonesia, Andre Soelistyo, pada Selasa, 22 Mei 2018.
“Nota Kesepahaman ini dimaksudkan agar kedua belah pihak dapat menjajaki pengembangan bisnis di luar tiket (NFB) dan mobile payment untuk area stasiun dan depo MRT Jakarta, termasuk gedung-gedung terkait yang berada di dalam, di antaranya, dan di sekitarnya, serta mendukung misi MRT Jakarta yaitu menghidupkan kembali lingkungan perkotaan melalui pengembangan kawasan transit perkotaan ternama (Rail and Transit Oriented Development),” kata William, dalam keterangan tertulisnya, yang dikutip, Selasa (22/5/2018).
Dijelaskan, bahwa dengan fasilitas mobile payment, pengguna MRT Jakarta akan dimudahkan dalam pembayaran tiket elektronik MRT. Pengguna transportasi daring yang sudah menggunakan mobile payment dalam transaksinya pun tidak perlu menyiapkan kartu tiket MRT Jakarta secara terpisah.
“Lebih jauh lagi, dapat dipertimbangkan sistem pembayaran yang terpaket antara biaya tiket MRT yang sudah mencakup sebagian biaya tiket moda transportasi lainnya, sehingga pengguna dapat berpindah moda dengan efektif dan efisien, dan target penumpang 173.400 orang per hari dapat terlampaui,” ujar William.
Sebagai informasi, saat ini Gojek Indonesia telah memiliki lebih dari 1 juta mitra pengemudi, dengan lebih dari 150.000 mitra usaha, dan 30.000 penyedia jasa di platform GO-JEK, yang menyediakan berbagai jenis jasa seperti transportasi, pengantaran makanan, kurir barang, jasa kebersihan, hingga keperluan pembayaran. GO-JEK menfasilitasi lebih dari 100 juta transaksi setiap bulannya.
“GO-JEK melihat inovasi teknologi sebagai sebuah peluang untuk menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat, kolaborasi antara MRT Jakarta dan perusahaan on-demand bebasis aplikasi seperti GO-JEK akan memudahkan masyarakat Jakarta dan sekitarnya dalam beraktivitas. Kerjasama ini menggabungkan kemampuan infrastruktur MRT dengan luasnya jangkauan GO-JEK demi meningkatkan hajat hidup jutaan penduduk Jakarta ke depan,” ujar Presiden Gojek Indonesia, Andre Soelistyo.(DD)