PTBA Bukukan Laba Bersih Rp3,93 Triliun

ilustrasi
Kinerja PTBA di kuartal III/2018 | Dok. PTBA

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan kinerja positif di kuartal III/2018 dengan membukukan laba bersih Rp3,93 triliun atau tumbuh 150% dari periode sama di tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp2,63 triliun. Marjin laba bersih pun tercatat meningkat hampir 5% dibandingkan kurun waktu yang sama tahun sebelumnya.

Dalam keterangan tertulisnya yang dilansir, Rabu (14/11/2018), manajemen PTBA menjelaskan bahwa pertumbuhan laba bersih di kuartal III/2018 ini, di topang oleh peningkatan volume penjualan ekspor sebesar 39% dan harga jual rata-rata yang juga mengalami kenaikan sebesar 13%, serta volume produksi yang meningkat hingga 16%.

Selain itu, Perseroan pun berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp16,04 triliun, meningkat Rp2,75 triliun atau 21% dibandingkan pendapatan usaha kuartal III/2017. Pendapatan terbesar di kuartal III/2018 diperoleh dari penjualan batubara ekspor yaitu sebesar 52% dari total pendapatan, sedangkan penjualan batubara domestik hanya sebesar 46% dan selebihnya yaitu 2% merupakan pendapatan dari aktivitas usaha lainnya, yang terdiri dari penjualan listrik, briket, minyak sawit mentah, jasa kesehatan rumah sakit dan jasa sewa.

Dijelaskan, bahwa secara tonase, penjualan batubara periode Januari- September 2018 meningkat sebesar 7,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Volume penjualan batubara ekspor periode Januari - September 2018 lebih rendah dibandingkan penjualan batubara domestik, namun apabila dibandingkan dengan volume penjualan batubara ekspor periode Januari - September 2017, justru meningkat cukup signifikan, yaitu hingga 39% atau lebih dari 2 juta ton.

“Hal tersebut termasuk salah satu strategi manajemen dalam memanfaatkan momentum penguatan harga batubara global, pelemahan Rupiah terhadap dolar Amerika dan tentunya peningkatan permintaan batubara, baik dari China akibat kurangnya pasokan batubara domestik selama musim panas yang ekstrim, India yang produksinya masih belum mampu memenuhi kebutuhan domestik hingga adanya peningkatan demand untuk Korea Selatan,” jelas Sekretaris Perusahaan PTBA, Suherman.

Selain itu, lanjut Suherman, strategi manajemen untuk melakukan penjualan ekspor batubara medium to high calorie ke premium market juga sudah mulai dioptimalkan pada triwulan ketiga 2018.

Dikatakan bahwa harga jual rata-rata batubara periode Januari - September 2018 mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar 13% atau naik dari Rp 745.775/ton menjadi Rp 841.655/ton. Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan harga rata-rata batubara Newcastle periode Januari - September 2018 yang cukup signifikan yaitu sebesar 27% serta kenaikan rata-rata Harga Batubara Acuan (HBA) sebesar 20%, dibandingkan harga rata-rata Januari - September 2017.(DD)