PT PP Properti Tbk (PPRO) berencana untuk memasarkan hunian vertikan yang terintegrasi transit oriented development (TOD), di semester II 2018. Perseroan tengah membangun kawasan mixed use yang melingkupi apartemen dan kawasan komersial berupa mall berkonsep Jepang atau little Tokyo.
PPRO berencana akan mengembangkan proyek berbasis TOD di Jababeka bekerjasama dengan PT Grahabuana Cikarang. Proyek dengan konsep little Tokyo tersebut rencananya akan dipasarkan pada semester II 2018 mendatang.
Sementara itu, Perseroan juga tengah menunggu perizinan untuk pengembangan proyek berbasis TOD yang terintegrasi dengan transportasi massal di Stasiun Juanda.
Galih Saksono, Direktur PP Properti mengatakan, pemasaran proyek hunian vertikal yang akan dibangun perusahaan di Stasiun Juanda baru akan dipaasarkan setelah izin mendirikan bangunan (IMB) terbit.
“Saat ini kami masih dalam proses mengurus izin. Kami targetkan pemasaran dan pembangunan baru bisa dilakukan setelah lebaran setelah dapat izin IMB,” kata Galih, seperti dikutip Kontan.co.id, Minggu (18/2/2018).
Meskipun belum dipasarkan, Perseroan sudah mulai melakukan tes pasar sejak melakukan seremoni groundbreaking pada kuartal IV tahun 2017 lalu. Menurutnya, respons pasar terhadap proyek tersebut sangat bagus sehingga perusahaan terus berupaya agar perizinannya segera rampung.
Sedangkan proyek hunian vertikal yang akan dibangun di Stasiun Tanah Abang yang juga sudah dilakukan groundbreaking bersamaan dengan proyek Stasiun Juanda ditargetkan baru akan dipasarkan dan dibangun tahun depan. Galih bilang, pihaknya masih akan fokus dulu dengan proyek di Stasiun Juanda karena respons pasarnya sangat bagus.
Sebagai informasi, belakangan ini hampir sebagian besar hunian terintegrasi TOD dikuasai oleh pengembang BUMN. Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Pemerintah sebenarnya berharap agar pihak swasta juga dapat bermain dalam sektor ini.
“(Kami) sudah (gandeng swasta). Jadi nanti bisa bikin di Terminal Poris Plawad. Kami akan bikin Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU), terus yang LRT dan MRT kami akan undang swasta,” kata Budi, dalam keterangannya yang dilansir Kompas.com.
Seperti diketahui, saat ini proyek TOD di pusat kota digarap oleh perusahaan BUMN. Seperti Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) yang menggarap TOD Stasiun Tanjung Barat, TOD Stasiun Pondok Cina dan TOD Stasiun Bogor, atau PT PP Properti (Persero) Tbk yang menggarap TOD Stasiun Juanda dan TOD Stasiun Tanah Abang. Selain itu ada juga PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang menggarap sejumlah proyek TOD bertajuk LRT City di beberapa stasiun.(DD)