PT Pertamina (Persero) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp5 triliun pada kuartal III/2018. Kinerja keuangan Pertamina ini terungkap dari paparan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait penanganan utang-utang perusahaan pelat merah.
Seperti dikutip Kontan.co.id, Selasa (4/12/2018), Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius K Ro, menjelaskan bahwa terlihat per kuartal III/2018, aset Pertamina tercatat sebesar Rp923 triliun dan liabilitas Perseroan Rp522 triliun. Sementara, ekuitas Pertamina sebesar Rp400 triliun. Aset dan ekuitas meningkat dari masing-masing Rp694 triliun dan Rp323 triliun.
Sementara CNNIndonesia.com, dalam keterangannya yang dilansir, Selasa (4/12/2018), berusaha menghubungi Direktur Keuangan Pertamina, Pahala N Mansury guna meminta konfirmasi. Namun, belum ada jawaban dari Pertamina. Tahun ini, Pertamina sebenarnya menargetkan perolehan laba mencapai Rp32 triliun.
Pahala sebelumnya memperkirakan laba Pertamina hingga akhir tahun ini akan menciut dibandingkan perolehan di akhir tahun lalu yang mencapai US$2,54 miliar atau sekitar Rp34,4 triliun (kurs 2017 Rp13.548 triliun). Namun, Pahala enggan menjabarkan penyebab penurunan laba Perseroan.
Seperti diketahui, harga minyak mentah pada tahun ini sempat mencatatkan tren kenaikan hingga sempat menyentuh US$80 per barel. Namun, harga minyak beberapa waktu terakhir mulai mengalami tren penurunan dan berada di kisaran U$50 – US$60 per barel.
Pemerintah sebelumnya berencana menaikkan harga BBM jenis Premium di wilayah Jawa-Madura-Bali (Jamali) Rp7 ribu per liter. Namun, selang satu jam pengumuman, Pemerintah menganulir kebijakan tersebut dengan alasan menjaga daya beli masyarakat.(DD)