PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau Bank BNI, terus memperluas jaringan Agen46 dengan memanfaatkan 546 outlet Apotek Kimia Farma di Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Pulau Bali, dan Sumatera.
BNI menggandeng PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) untuk menjadikan jaringan outlet Apotek Kimia Farma sebagai Agen46. Seperti diketahui, Agen46 merupakan kepanjangan tangan BNI dalam memberikan pelayanan perbankan kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan akses ke outlet-outlet bank.
Sinergi kedua BUMN tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktur Keuangan Kimia Farma, IGN Suharta Wijaya, dan Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, Adi Sulistyowati, di Jakarta, Rabu (15/8/2018). Acara tersebut dilanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Adi Sulistyowati dan Direktur Utama PT Kimia Farma Apotek, Imam Fathorrahman.
Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi ini, menuturkan bahwa melalui kerja sama ini, akan memperluas jaringan Agen46 BNI yang hingga akhir Semester I/2018 telah mencapai 93.765 agen di seluruh Indonesia. Di mana sistem Agen46 akan terintegrasi dengan sistem smart stock dari Kimia Farma yang memberikan informasi keluar masuknya stok obat-obatan.
“Sebagai Agen46, Apotek Kimia Farma dapat memberikan layanan keuangan antara lain pembukaan rekening BNI, setor, tarik, transfer dana, pembayaran cicilan, kartu kredit, dan lain sebagainya. Untuk pembelian langsung di Apotek dapat dibayarkan hanya dengan sistem scanning QR Code melalui aplikasi yap!,” ujar Susi, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/8/2018).
Dalam rangka mendukung industri farmasi, BNI memberikan layanan untuk Kimia Farma berupa Penyimpanan dan pengelolaan dana dalam bentuk produk-produk BNI, antara lain deposito, giro dan tabungan. BNI juga menyiapkan fasilitas integrated cash management dalam hal penyimpanan dan pengelolaan dana seperti BNI Direct, virtual account, BNI e-tax, dan lain-lain.
“Selain itu, BNI juga memberikan layanan corporate credit card dan individual credit card, pemberian fasilitas pinjaman kepada pegawai Kimia Farma, hingga pengelolaan dana pensiun lembaga keuangan (DPLK), serta layanan produk dan jasa perbankan lainnya,” tandas Susi.(DD)