Perkuat Posisi, Pegadaian Bakal Rangkul Pelaku Fintech

ilustrasi
Pegadaian terus tingkatkan pelayanan pada nasabah | Dok. Pegadaian

PT Pegadaian (Persero) terus berupaya untuk memperkuat posisi bisnis dengan menjajaki skema kerjasama terhadap beberapa pelaku finansial technology (fintech) potensial.

Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Pegadaian Teguh Wahyono mengatakan skema kerjasama yang tengah digodok terdiri atas beberapa segi dan diproyeksi rampung tahun ini.

“Kami masih menjajaki beberapa calon yang potensial untuk channeling, sharing technology dan pengembangan bisnis model baru untuk penguatan posisi Pegadaian. Harus sudah mulai jalan (tahun ini),” kata Teguh, dalam keterangannya yang dilansir Bisnis.com, Sabtu (12/5/2018).

Teguh menambahkan, pelaku fintech yang digandeng tak hanya yang bergerak di bisnis pinjam meminjam langsung atau peer-to-peer (P2P) lending, tetapi juga di bidang keuangan digital lainnya yang sesuai dengan bisnis Pegadaian. Sedangkan untuk fintech lending, Pegadaian akan berperan sebagai pihak lender yang memfasilitasi pendanaan.

“Ada yang lending ada yang digital tech seperti artificial intelligence, blockchain dan digital marketing yang relevan dengan Pegadaian,” ujarnya.

Sementara itu, Pegadaian baru saja menorehkan kinerja positif dengan raihan pendapatan sebesar Rp47 miliar dari bisnis emas hingga Maret 2018. Pendapatan itu disumbang dari layanan emas seperti Mulia Rp18 miliar, tabungan emas Rp17 miliar, dan Galeri 24 sebesar Rp12 miliar.

Direktur Utama PT Pegadaian Sunarso mengatakan, pencapain tersebut naik signifikan. Perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sekitar 51,6% dari periode yang sama di tahun lalu.

“Pendapatan bisnis emas sampai dengan Maret 2017 yaitu Rp31 miliar atau tumbuh 51,6% menjadi Rp47 miliar sampai dengan Maret 2018,” kata Sunarso,  seperti dikutip Kontan.co.id.

Sepanjang tahun 2018, Pegadaian memproyeksikan bisa memperoleh pendapatan Rp238 miliar dari bisnis emas tersebut. Salah satu strategi untuk mencapai target itu melalui transaksi emas di aplikasi bernama Pegadaian Digital Service (PDS), yang telah resmi di launcing awal April lalu.

“Kami mengharapkan aplikasi ini bisa mempermudah masyarakat untuk berinvestasi emas di Pegadaian,” ucap Sunarso.

Sementara itu, hingga akhir Maret total tabungan emas Pegadaian sudah mencapai 2,4 ton. Sepanjang bulan Januari hingga Maret 2018, total pendanaan usaha yang terkumpul mencapai Rp2,7 triliun, atau naik 8% dari tahun lalu yakni sekitar Rp2,5 triliun.(DD)