Perkuat Operasi Pengeboran, Dua Anak Usaha Pertamina Jalin Kerjasama Senilai Rp109,6 Miliar

Ilustrasi
Kerjasama antara Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dengan Pertamina Trans Kontinental untuk efisienkan biaya operasional PHM | Dok. Pertamina

Anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), selaku operator di Wilayah Kerja (WK) Mahakam, membangun sinergi dengan PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) yang berkonsorsium dengan PT Peteka Karya Samudera (PTS), melalui kerjasama penyediaan jasa pendukung logistik lepas pantai. Nilai kontrak kerjasama tersebut sebesar Rp109,6 miliar dan berlaku selama 20 bulan.

Penandatanganan kontrak kerjasama ini dilakukan General Manager PHM John Anis, Direktur Utama PT Pertamina Trans Kontinental, Giri Santoso, dan Direktur Utama PT Petaka Karya Samudera, Yulius Sinaga, belum lama ini.

General Manager PHM, John Anis, mengatakan bahwa kerjasama ini selain untuk mendukung kegiatan operasi pengeboran lepas pantai PHM di WK Mahakam, juga perwujudan sinergi antar anak perusahaan Pertamina.

Selain itu, John Anis menambahkan, kontrak kerjasama ini dapat mengurangi total biaya kepemilikan (total cost ownership) dari dukungan logistik pengeboran lepas pantai, sehingga dapat menghasilkan operasi dengan biaya yang lebih efisien.

“Kerjasama ini juga momen penting untuk membuka berbagai bentuk sinergi dengan anak usaha PHM lainnya seperti, PT Pertamina Hulu Sanga Sanga dan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur di bidang dukungan logistik,” ucap John Anis, dalam keterangannya yang dilansir laman Pertamina, Selasa (15/1/2019).

Sinergi yang diatur dalam kontrak tersebut mencakup pengadaan Offshore Drilling Support Base bagi PHM yang meliputi penyediaan dukungan logistik untuk kegiatan pengeboran lepas pantai  termasuk untuk transportasi, handling, lifting, pergudangan dan penyimpanan berbagai perlengkapan dan material (termasuk milik perusahaan-perusahaan mitra kerja PHM).

Sebagaimana diketahui lapangan dan berbagai fasilitas produksi di WK Mahakam sebagian besar berada di lepas pantai mau pun rawa-rawa di Delta Mahakam, sehingga harus mengoperasikan kapal-kapal pendukung operasi dalam jumlah besar, termasuk rig-rig pengeboran lepas pantai dan rawa (jack up rig dan swamp barge rig).

Pada 2018, PHM melakukan lifting sebanyak 15,7 juta barel likuid (minyak dan kondensat) serta 65 standard cargo LNG (45% tujuan ekspor, dan 55% tujuan domestik). PHM juga memasok 65% gas pipa untuk Kalimantan Timur yang mencapai 275 MMscfd.(DD)