PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) sukses mencetak kinerja positif di awal 2018, dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,1 triliun per Maret 2018. Pendapatan tersebut naik signifikan sebesar 75% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp1,2 triliun.
Dalam keterangan yang dilansir Kontan.co.id, Rabu (21/3/2018), di jelaskan bahwa Perseroan juga berhasil membukukan laba sebesar Rp476 miliar per Maret 2018. Laba tersebut naik drastis sekitar 142% dibandingkan Maret 2017 yang hanya Rp196 miliar.
Adapun spanjang tahun ini, Perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp9,7 triliun, dengan laba sebesar Rp1,46 triliun. Perseroan juga membidik perolehan kontrak baru mencapai Rp11,5 triliun pada tahun ini.
Hingga kuartal I-2018, Perseroan sudah memperoleh kontrak sebesar Rp2,1 triliun. Maka dengan pencapaian tersebut, total nilai kontrak dikelola per triwulan I 2018 adalah sekitar Rp16,25 triliun.
Sedangkan untuk penerimaan pembayaran termin selama 2017 tercatat sebesar Rp4,6 triliun. Angka ini sebesar 470% dari penerimaan pembayaran termin tahun 2016 sebesar Rp978,96 miliar.
“Hingga per tanggal 16 Maret 2018, total pembayaran termin yang Perusahaan terima sebesar Rp2,5 triliun,” kata Sekretaris Perusahaan PT Waskita Beton Precast Tbk, Ratna Ningrum, seperti dikutip Neraca.co.id, Rabu (21/3/2018).
Sementara, saat ini Perseroan mempunyai kapasitas produksi sebesar 3,25 juta ton/tahun, dengan didukung oleh 11 plant serta mengelola 72 batching plant dan 5 quarry. Pada tahun 2018 kapasitas produksi ditargetkan menjadi 3,75 juta ton/tahun, di mana Perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi sekitar 500 ribu ton/tahun hingga 600 ribu ton/tahun.
Tidak hanya itu, guna mendukung komitmen untuk menciptakan inovasi produk dan meningkatkan kualitas produk, Perseroan juga membangun sebuah laboratorium/lab di Karawang, yang terdiri dari 3 lantai dengan luas total 1,1 ha dan luas bangunan 2.261 m2.
Pembangunan lab ini merupakan langkah Perseroan untuk semakin melengkapi lab-lab yang sudah dimiliki sebelumnya di setiap plant. Lab yang akan aktif beroperasi pada Mei 2018 ini diperuntukkan guna kegiatan penelitian untuk menunjang lahirnya produk dan inovasi baru agar dapat terus melaksanakan pembangunan proyek-proyek secara lebih maksimal.(DD)