Per Agustus, Waskita Beton Precast Kantongi Kontrak Baru Senilai Rp4,08 Triliun

ilustrasi
Salah satu produk Waskita Beton Precast | Dok. Waskita Beton Precast

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mecatatkan pencapaian kinerja nilai kontrak baru per Agustus 2018 yang mencapai Rp4,08 triliun, meningkat dari bulan sebelumnya yang mencapai Rp3,93 triliun.

Berdesarkan keterangan resmi WSBP di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang dikutip Kontan.co.id, Rabu (12/9/2018), nilai kontrak yang dikelola per Juli 2018 sebesar Rp14,76 triliun. Ini termasuk dengan sisa nilai kontrak pada tahun 2017 lalu sebesar Rp10,68 triliun.

Hingga akhir tahun yang akan datang, perusahaan ini mengincar beberapa proyek di beberapa wilayah seperti di area Tebing Tinggi, Pematang Siantar, addendum tol Legundi, Jembatan Penajam, Japek, Probolinggo-Banyuwangi.

Sementara itu, total nilai kontrak yang dikelola Perseroan hingga delapan bulan pertama 2018 mencapai Rp14,76 triliun yang sudah termasuk dengan sisa nilai kontrak tahun 2017 senilai Rp10,68 triliun.

Menurut paparan publiknya, yang dilansir CNBCIndonesia.com, Rabu (12/9/2018), untuk meningkatkan jumlah kapasitas pengerjaan Perseroan saat ini memiliki lokasi kerja (plant) yang memiliki kapasitas 3,5 juta ton beton pra cetak (precast) selama setahun.

Plant dengan kapasitas precast terbesar ialah plant Karawang dengan kapasitas 450 ribu ton per tahun disusul dengan plant Sidoarjo yang berkapasitas 400 ribu ton/tahun.

Sedangkan dalam menyediakan beton yang sudah siap untuk digunakan (readymix), Perseroan hingga saat ini telah memiliki sekitar 58 batching plant yang tersebar di berbagai wilayah terutama di Pulau Jawa.

Sementara proyek-proyek yang saat ini sedang digarap oleh Perseroan diantaranya proyek Tol Becakayu, Proyek Light Rail Transit Palembang, Proyek Tol Legundi-Bunder, Jakarta-Cikampek hingga Solo-Kertosono dan Batang-Semarang.

Sepeti diketahui, Waskita Beton berhasil mencatat kenaikan 58,24% laba bersih pada semester I/2018. Jumlah tersebut naik menjadi Rp690,68 miliar dari Rp436,45 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Laba bersih ini disumbangkan dari total nilai kontrak yang berhasil diperoleh Perseroan sepajang enam bulan pertama tahun ini yang sebesar Rp2,97 triliun, meski turun dari periode tahun lalu yang sebesar Rp5,57 triliun.(DD)