PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp163,6 miliar atas laba bersih Perusahaan pada 2017, atau meningkat 193% dibandingkan angka dividen pada tahun sebelumnya sebesar Rp55,78 miliar.
Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman Tbk, Iwan Setiawan, menyatakan total dividen Perusahaan tersebut, akan dibagikan untuk 20.452.176.844 lembar saham dan akan dibayarkan pada tanggal 21 Juni 2018 kepada para pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perusahaa per tanggal 31 Mei 2018.
Dia melanjutkan Perusahaan mampu menunjukkan kinerja yang semakin kuat dan meningkat dengan membukukan penjualan sebesar USD759,3 juta selama 2017 atau naik sekitar 12% dari penjualan 2016 yakni USD679,9 juta selama 2017.
“Nilai total penjualan ekspor perusahaan pada tahun kemarin adalah sebesar USD405 juta dan memberikan kontribusi sebesar 53,3% dari total penjualan dengan kenaikan nilai sebesar 13,4% dibanding penjualan ekspor tahun 2016,” ujar Iwan, dalam keterangannya yang dilansir Merdeka.com, Jumat (18/5/2018).
Iwan menjelaskan, peningkatan total penjualan Perusahaan selama 2017 merupakan wujud keberhasilan dari strategi-strategi yang dijalankan, yang mencakup peningkatan kapasitas produksi, efisiensi proses produksi dan operasional serta fokus pada penjualan produk-produk bernilai tambah tinggi.
Iwan menyatakan. jika dibandingkan dengan beberapa pesaing domestik, Perusahaan masih merupakan pemimpin pasar pada tahun 2017 dengan membukukan total penjualan yang lebih besar dibandingkan para pesaing.
“Kami melihat industri tekstil nasional secara keseluruhan masih akan mengalami peningkatan, terlebih dengan mempertimbangkan adanya kecenderungan peningkatan permintaan dari pelanggan yang diiringi juga dengan penambahan basis pelanggan kami,” jelas Iwan.
Negara-negara di kawasan Asia Tenggara, kata Iwan, memberikan kontribusi sebesar 9% pada pangsa pasar tekstil global. Sementara di tingkat Asia Tenggara, kontribusi Indonesia mencapai 30% untuk pangsa pasar tekstil. Kinerja ekspor tekstil Indonesia, kata Iwan, selama beberapa tahun terakhir menunjukan peningkatan rata-rata sebesar 7,9% per tahun.
Sementara itu, Sritex juga berencana untuk menerbitkan medium term notes (MTN) Sritex Tahap III Tahun 2018. MTN yang diterbitkan ini merupakan MTN berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS).
Dalam keterangan yang dikutip Kontan.co.id, Jumat (18/5/2018), Sritex menerbitkan MTN berdenominasi dollar AS dengan jumlah pokok mencapai US$25 juta dengan tanggal jatuh tempo 18 Mei 2021.
MTN ini didistribusikan secara elektronik pada hari Jumat (18/5/2018) dan menggunakan frekuensi pembayaran bunga semi annual atau setiap enam bulan. Dus, pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada tanggal 18 November 2018. Periode perhitungan bunga yang digunakan SRIL dalam MTN ini adalah 30/360 dengan tingkat bunga yang ditawarkan sebesar 5,8% per tahun.
Perusahaan menyiapkan sejumlah strategi untuk semakin mendongkrak kinerja, di antaranya normalisasi kapasitas produksi, efiensi produksi dan operasional, inovsi pengembangan produk, pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM), meningkatkan pangsa pasar dan skala ekonomi melalui peluang akuisisi serta memperkuat struktur modal dan likuiditas.
Dari serangkaian strategi ini, tahun ini Sritex menargetkan mampu mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 35% hingga 40%. Sementara, laba bersih ditargetkan meningkat 20% hingga 25%.(DD)