Sepanjang tahun 2017, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk berhasil membukukan pendapatan sebesar US$2,97 miliar, atau mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$2,93 miliar.
Pendapatan Perseroan terutama diperoleh dari hasil penjualan gas sebesar US$2.404,6 juta dan penjualan minyak dan gas sebesar US$472,8 juta. Adapun laba operasi pada tahun 2017 sebesar US$377,01 juta. Kemudian, laba bersih sebesar US$143,1 juta atau Rp1,92 triliun (kurs rata-rata Rp 13.381,-). EBITDA sebesar US$830 juta, naik sebesar US$23 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$807 juta.
“Kami melakukan berbagai upaya efisiensi sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian saat ini,” kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, dalam keterangannya yang dikutip, Sabtu (10/3/2018).
Dijelaskan, bahwa selama periode Januari-Desember 2017, PGN juga telah menyalurkan gas bumi sebesar 855,5 BBtud dengan perincian, volume gas distribusi sebesar 771,55 BBtud, dan volume transmisi gas bumi sebesar 83,95 BBtud.
Rachmat mengatakan, sejalan dengan upaya Pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional, PGN optimistis kinerja perusahaan juga akan semakin baik. Pada tahun ini, PGN akan tetap mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat.
PGN akan semakin agresif membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas nasional. Pada kuartal IV/2017, infrastruktur pipa gas PGN bertambah sepanjang lebih dari 175 km dan saat ini mencapai lebih dari 7.450 km atau setara dengan 80% pipa gas bumi hilir nasional.
Dari infrastruktur tersebut, PGN menyalurkan gas bumi ke 1.739 pelanggan industri manufaktur dan pembangkit listrik, 1.984 pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan Usaha Kecil Menengah (UKM), serta 177.710 pelanggan rumah tangga yang dibangun dengan investasi PGN.
PGN juga tercatat mengelola dan menyalurkan gas bumi untuk transportasi ke 10 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan 4 Mobile Refueling Unit (MRU). PGN juga mengoperasikan 2 Floating Storage Regasification Unit (FSRU) yakni di Jawa Barat dan Lampung.
“Investasi infruktur pipa gas bumi yang dibangun PGN hampir seluruhnya tidak mengandalkan APBN, sehingga tidak membebani negara. Dan, PGN terus berkomitmen memperluas pemanfaatan gas bumi dengan membangun infrastruktur gas bumi di berbagai daerah,” ungkap Rachmat.
Selain itu, PGN juga sedang mengembangkan infrastruktur pipa transmisi gas bumi West Natuna Transmission System (WNTS) ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau.
Untuk proyek yang didanai oleh Pemerintah melalui penugasan pembangunan jaringan gas bumi untuk pelanggan rumah tangga di Lampung, Musi Banyuasin, Mojokerto, dan Rusun Kemayoran Jakarta, PGN dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu.
“PGN terus berkomitmen membangun dan memperluas infrastruktur gas nasional, walau di tengah kondisi ekonomi yang belum membaik dan turunnya harga minyak mentah dunia,” tandas Rachmat.(DD)